Konten dari Pengguna

Partisipasi Politik Gen Z, Apatis atau Kritis?

Muhamad Rafli
Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Pembangunan Jaya
24 Oktober 2024 8:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Rafli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Partisipasi politik Gen Z yang kritis, Foto : IStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Partisipasi politik Gen Z yang kritis, Foto : IStock
ADVERTISEMENT
Generasi Z atau biasa dipanggil Gen Z adalah generasi yang kini menjadi perhatian banyak orang. Mulai dari tingkah lakunya, perspektif terhadap banyak hal, hingga cara mereka mengekspresikan diri, generasi ini diharapkan memiliki sikap kritis terhadap politik dan tidak apatis. Generasi yang sejak lahir sudah berdampingan dengan teknologi canggih ini menjadi salah satu generasi yang sangat adaptif dan dinamis dalam mengikuti perkembangan teknologi. Namun, apakah mereka peduli dengan lingkungan sekitar? Apakah benar anggapan sebagian orang bahwa Gen Z apatis dan tidak peduli?
ADVERTISEMENT
Dalam realitasnya, kita harus menilai banyak aspek untuk membuktikan dan menyatakan sejauh mana kepedulian Gen Z terhadap lingkungan sekitar, khususnya dalam konteks politik. Mengingat Gen Z akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan nantinya, bagaimana bisa jika Gen Z bersikap tidak peduli, padahal pada akhirnya mereka yang akan melanjutkan perjuangan bangsa dalam kepemimpinan? Itu jika kita bicara tentang masa depan. Namun, yang lebih penting saat ini adalah bahwa Gen Z harus peduli terhadap politik sekarang juga. Dengan usia yang produktif, seharusnya mereka menjadi salah satu elemen utama dalam mengawasi, mengkritik, dan menjaga demokrasi di politik negeri ini. Menurut Sensus Penduduk 2020 dari BPS, Gen Z mendominasi populasi Indonesia, yang pada September 2020 mencapai 270,20 juta jiwa. Gen Z berjumlah 74,93 juta atau 27,94% dari total penduduk. Dengan jumlah yang mayoritas ini, mereka memiliki potensi besar untuk memajukan negeri ini dalam konteks politik. Partisipasi Gen Z sangat diperlukan dalam menjaga demokrasi, karena setiap keputusan politik menyangkut harkat dan martabat setiap individu, kelompok, dan lapisan masyarakat lainnya. Jika tidak diawasi dengan baik, sangat mungkin keputusan-keputusan tersebut akan diambil secara sewenang-wenang, hanya untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Masihkah Gen Z ingin tidak peduli terhadap politik?
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, partisipasi Gen Z dalam kontestasi demokrasi di negeri ini sangatlah penting. Dengan segala kemudahan dan keberagaman yang dimiliki, berikut beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan Gen Z dalam partisipasi politik.
Pendidikan politik
Pendidikan politik bertujuan untuk memastikan warga negara terlibat secara kritis, dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Saat generasi muda terlibat dalam kegiatan politik, baik itu pemilu atau partisipasi politik lainnya, keterampilan politik yang memadai sangat penting. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya peran aktif dalam politik dengan membekali mereka keterampilan dan pengetahuan yang relevan.
Kesadaran
Generasi Z perlu benar-benar memahami bahwa keputusan politik dan sosial yang dibuat hari ini akan memengaruhi masa depan mereka secara langsung. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk terlibat aktif dalam memantau dan mengawasi kebijakan publik. Dengan berpartisipasi, mereka bisa memastikan bahwa keputusan-keputusan tersebut adil, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Partisipasi ini juga membantu menjaga integritas demokrasi, sehingga suara setiap individu tetap didengar dan dihargai. Sebagai generasi yang melek teknologi dan informasi, Gen Z punya kesempatan besar untuk membawa perubahan nyata dalam sistem yang ada.
ADVERTISEMENT
Lingkungan Sosial
Membangun jaringan dan dukungan di lingkungan sosial menjadi langkah penting untuk meningkatkan partisipasi dalam isu-isu publik. Dengan saling terhubung dan bekerja sama, individu dapat lebih mudah berbagi informasi, berdiskusi, serta memahami berbagai sudut pandang. Jaringan sosial ini juga berfungsi sebagai wadah untuk memperkuat semangat kolektif dalam memperjuangkan isu-isu penting, seperti pendidikan, lingkungan, atau hak asasi manusia. Ketika ada rasa kebersamaan dan dukungan dari orang-orang sekitar, individu akan merasa lebih termotivasi dan percaya diri untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang berdampak pada kebijakan publik. Dalam era digital saat ini, media sosial dan platform online semakin memudahkan kita untuk memperluas jaringan, menggalang dukungan, serta membangun gerakan yang lebih kuat dan terkoordinasi dalam menghadapi isu-isu sosial dan politik.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan Teknologi
Memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya untuk mencari, mengkritisi, dan mendapatkan informasi dari kinerja atau hasil keputusan-keputusan yang telah dibuat. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui media sosial. Dengan masifnya informasi dan cepatnya penyebaran informasi tentang publik, media sosial dapat menjadi cara yang dilakukan oleh Gen Z untuk berpartisipasi serta proaktif dalam konteks politik. Dengan begitu, mereka dapat menyuarakan segala gagasan, mengkritisi fenomena politik yang terjadi.
Generasi Z memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan Indonesia melalui inovasi teknologi, kesadaran sosial, dan pendidikan yang tinggi. Dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan ini dan mengatasi tantangan yang ada, Generasi Z dapat berkontribusi pada perkembangan masyarakat yang lebih baik dan demokratis. Kebijakan publik yang mendukung keterlibatan mereka serta perhatian terhadap kesehatan mental akan menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi ini dan bangsa secara keseluruhan. Dengan begitu, Generasi Z dapat proaktif dalam pembentukan kebijakan publik. Generasi Z tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bisa terlibat langsung dengan cara bersama-sama mengawasi, mengkritisi, dan menganalisis setiap kebijakan publik.
ADVERTISEMENT