Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menggali Esensi Pendidikan di Era Digital dengan Teknologi dan Nilai Pendidikan
22 Desember 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Muhamad Rizki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan tiang negara atau bangsa, sebagaimana salat adalah tiang agama. Apabila Pendidikan tidak dijalankan dengan baik maka runtuh lah suatu bangsa, walaupun bangsa tersebut sangat besar dan adidaya. Karena Pendidikan merupakan pilar kehidupan. Pendidikan juga berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan potensi dalam diri, meningkatkan pengetahuan, dan membentuk karakter yang baik. Di era yang sudah maju dan modern ini, teknologi makin berkembang dan membawa dampak baik bagi Pendidikan. Memudahkan kita dalam mengakses informasi, belajar, serta berinteraksi dalam proses pendidikan. Namun, Meskipun teknologi memainkan perananan penting, esensi pendidikan tetap sama. bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat dan mempersiapkan individu untuk masa depan.
Peran Teknologi Dalam Dunia Pendidikan
ADVERTISEMENT
Pembelajaran di era digital telah memunculkan inovasi dalam metode pengajaran. Platform pembelajaran digital juga memungkinkan guru menyampaikan materi pembelajaran secara interaktif, menggunakan gamifikasi, bahkan menggabungkan unsur kecerdasan buatan. Misalnya, forum diskusi daring memungkinkan siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok, bertukar ide, dan saling memberikan masukan. Teknologi juga memungkinkan kita mengeksplorasi konsep-konsep abstrak dan kompleks dengan cara yang lebih interaktif dan menarik menggunakan simulasi, visualisasi 3D, atau realitas virtual. Kemudahan ini membuat pendidikan lebih inklusif dan menjangkau lebih banyak orang, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik.
Meskipun pembelajaran di era digital memiliki banyak manfaat, terdapat juga tantangannya. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan akses dan teknologi. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat atau koneksi internet yang stabil. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan digital antara siswa yang mempunyai akses memadai dan yang tidak. kata Prof. Sunaryo Kartadinata, M.Pd pada saat Dialog Nasional Pendidikan bertema Pembangunan Pendidikan dalam Era Digital di Mansion Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/12/2017) Beliau mengatakan “Saat ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar berkaitan dengan pendidikan, yaitu bagaimana mereka menyiapkan masyarakatnya dalam menghadapi kehidupan global. Seiring dengan perkembangan dalam bidang teknologi, masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia pada umumnya telah memasuki dalam era digital, di mana gadget (ponsel) telah menjadi konsumsi yang utama, setiap waktu masyarakat tidak lepas dari perangkat cerdas tersebut, begitupun dengan kehadiran berbagai aplikasi media sosial”, Terlebih lagi, kualitas informasi yang disebarkan di dunia maya tidak selalu dapat diandalkan. Oleh karena itu, dalam memanfaatkan teknologi sebagai alat pendidikan perlu ditanamkan prinsip selektivitas, kejujuran dan tanggung jawab dalam mengklasifikasikan informasi yang diterima. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa nilai-nilai pendidikan tetap menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, bahkan di era digital.
Menggabungkan Teknologi dan Nilai Pendidikan
ADVERTISEMENT
Esensi Pendidikan di era digital ini memang sangat memudahkan kita dalam mengakses berbagai informasi, namun proses Pendidikan sesungguhnya bukan hanya kita paham terhadap materi pembelajaran nya saja, lebih dari itu terkait pengembangan karakter yang baik serta religius dan juga Pendidikan moral. Oleh karena itu, penting untuk memadukan teknologi dengan nilai-nilai pendidikan yang mengedepankan etika, kebijaksanaan, dan pengembangan keterampilan sosial serta emosional. Menurut Prof. Sunaryo Kartadinata, M.Pd “dalam situasi pembelajaran, peran seorang guru harus bisa memanfaatkan perkembangan digitalisasi untuk mendukung proses pembelajaran sehingga nantinya akan tercipta suasana yang mendorong peserta didik untuk mencapai prestasi yang bermutu, bekerja keras, disiplin, berpikir kreatif serta nilai-nilai lainnya. Selain esensi tersebut, nilai lokal pun tidak bisa diabaikan dalam proses pembelajaran, tentunya nilai lokal tersebut harus sesuai dengan suka bangsa masing-masing daerah.”
Sementara itu, Kabid Pemerintahan, Sosial, dan Budaya Bappeda Jabar, Cepi Mahdi mengatakan bahwa “dengan perkembangan era digitalisasi yang sangat pesat ini tentunya kita tidak usah khawatir melainkan dengan perkembangan teknologi ini justru kita harus berjalan secara sinergis. Dengan adanya kemajuan teknologi, kita sebagai pengguna tidak harus menutup diri, tetapi kita harus bisa mengikuti perkembangan tersebut. Begitupun bagi dunia pendidikan, perkembangan digital ini harus menjadi sarana pembelajaran bagi siswa sekolah, namun kita juga sebagai orang tua harus mampu mengawasinya. Saya melihat, era digital hanya sebagai alat komunikasi saja, kemajuan teknologi di mana sistem informasi itu bisa masuk kesemua kalangan. Dan kemajuan ini pun harus didukung oleh regulasi yang tepat.”
ADVERTISEMENT
Literasi Digital dan Kritis dalam Era Digital
Selain pengembangan karakter, pendidikan di era digital juga harus mengajarkan literasi digital yang merupakan kunci dalam mengantisipasi pengaruh dunia maya. Pengajaran kritis dalam era digital lebih dari sekadar kemampuan menggunakan perangkat teknologi. Hal ini mencakup pemahaman bagaimana informasi dikumpulkan, diproses, dan didistribusikan. Pendidikan harus membantu siswa menyaring informasi yang akurat, menghindari salah informasi, dan menggunakan teknologi dengan bijak. Hal ini makin penting mengingat meluasnya penyebaran informasi yang tidak benar di media sosial. Pengajaran tentang nilai-nilai kritis juga sangat diperlukan untuk menjadikan siswa berpikir secara analitis dan evaluatif terhadap apa yang mereka terima. agar peserta didik tidak menyalahgunakan informasi yang didapat dari alat digital, peserta didik harus memilih informasi yang akurat dan kredibel yang dibutuhkan oleh para peserta didik, berdasarkan tingkat pendidikan dan usia mereka. Literasi digital yang baik dalam pendidikan juga membantu meningkatkan pengetahuan manusia mengenai materi pendidikan tertentu dengan cara meningkatkan rasa keingintahuan dan kreativitasnya (Hague dan Payton, 2010).
ADVERTISEMENT
Jisc (2014) mendefinisikan “beberapa kemampuan literasi digital menjadi tujuh elemen: literasi media, literasi komunikasi dan kerja sama, literasi karier, dan identitas, literasi teknologi informasi, literasi keterampilan belajar, literasi digital, pendidikan digital, dan literasi informasi. Gambar berikut menunjukkan tujuh komponen digital pada literasi.”
Ada beberapa tujuan untuk memperoleh keterampilan digital, antara lain:
1. Tujuan literasi media, Hal ini mencakup kemampuan memahami dan menjelaskan pesan yang disampaikan media.
2. Analisis Kritis, Pengajaran Keterampilan Digital bertujuan untuk mengajarkan analisis krisis yang memungkinkan orang menilai motif, keseimbangan, dan tujuan produksi media. Hal ini membantu mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat atau bias.
3. Penggunaan media yang bertanggung jawab, Tujuan dari literasi digital adalah untuk mendorong perilaku pengguna media yang bertanggung jawab, yang mencakup tidak hanya penggunaan media yang etis tetapi juga pemahaman tentang dampak penggunaan media terhadap individu dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
4. Kreativitas dan Produksi Media, Kompetensi digital tidak hanya mencakup konsumsi tetapi juga partisipasi aktif dalam produksi media. Tujuan dari literasi digital adalah untuk memungkinkan masyarakat menciptakan konten media yang bermanfaat, inovatif, dan konsisten dengan nilai-nilai kemasyarakatan.
5. Memahami peran media dalam masyarakat, Tujuan dari literasi digital adalah untuk memahami peran media dalam membentuk opini publik, budaya, dan pandangan dunia, serta kekuatan dan pengaruh media dalam masyarakat.
6. Kemahiran teknologi, Kemahiran teknologi sering dikaitkan dengan literasi digital. Tujuannya adalah membantu masyarakat menggunakan 4.444 alat dan platform media digital secara efektif. Pencapaian tujuan-tujuan ini akan membantu kita menjadi konsumen dan produser media yang lebih cerdas, lebih kritis, dan lebih bertanggung jawab di era digital, khususnya pelajar.
ADVERTISEMENT