Konten dari Pengguna

Perpustakaan untuk Generasi Emas: Akses, Literasi, dan Karakter

Muhamad Rizki
Mahasiswa Aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Mei 2025 14:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Rizki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membangun generasi emas sangatlah penting untuk Indonesia agar lebih maju dan berkembang, juga untuk bersaing di kancah Internasional. Seperti yang telah ditegaskan Presiden Prabowo Subianto untuk terus melibatkan generasi muda dalam pembangunan nasional. Juga Wakil Presiden menegaskan bahwa generasi muda adalah penggerak utama pembangunan nasional untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT
Mengapa Perpustakaan Penting untuk Pendidikan?
Kunjungan Mahasiswa UIN Jakarta ke perpustakaan pusat. Dok: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Mahasiswa UIN Jakarta ke perpustakaan pusat. Dok: Pribadi
Perpustakaan hadir dan berperan sebagai motor penggerak untuk mewujudkan proses pembelajaran yang maksimal. Perpustakaan memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Mengapa demikian? Karena misi perpustakan adalah menawarkan pelayanan/jasa dalam proses pembelajaran, menawarkan buku-buku dan sumber sumber informasi lainnya yang memungkinkan semua anggota komunitas menjadi pemikir-pemikir yang kritis (critical thinkers) dan menjadi pengguna-pengguna informasi dalam berbagai format dan media yang efektif (THE IFLA/UNESCO School Library Guidelines). Perpustakaan sekolah juga melengkapi siswa-siswanya dengan kemampuan belajar seumur hidup dan mengembangkan imajinasi mereka yang nantinya memampukan mereka untuk hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab. (Source: Hanna Latuputty Pustakawan British International School, Jakarta)
Fungsi Perpustakaan dalam Menyediakan Informasi
ADVERTISEMENT
Layanan yang diselenggarakan perpustakaan yaitu dengan menyediakan koleksi-koleksi berkualitas sebagai bahan untuk belajar bagi pemustaka. penyelenggaraan berbagai fungsi layanan, fungsi pengadaan/pengembangan media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan, dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. (Source: UPT Perpustakaan UNM). Perpustakaan bukan saja sebagai tempat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan atau tempat bacaan hiburan tetapi lebih luas dari pada itu, yaitu merupakan jembatan penghubung antara guru dan siswa serta karyawan, melalui bahan bacaan dapat menumbuh kembangkan pola pikir, bertingkah laku dan perasaan saling pengertian antar sesama dan berperasaan manusia. (Source: Kasmiwati Pustakawan)
Peran teknologi dalam memperluas jangkauan informasi (perpustakaan digital)
Sekarang ini, perpustakaan yang masih dikelola secara manual hanya cocok untuk perpustakaan yang kecil, baik dalam koleksi, tenaga, maupun pemakai, sementara perpustakaan yang asset dan kegiatannya relatif besar dan tersedia sarana yang memadai, sudah saatnya untuk memulai menggunakan teknologi informasi tersebut. Bagaimana memanfaatkan kelebihan dan sekaligus menghindarkan dari unsur kekurangan dan kelemahan, membutuhkan pengalaman dan proses yang kadang-kadang tidak sederhana.
ADVERTISEMENT
Berkat perkembangan teknologi informasi kini telah berkembang perpustakaan digital (digital library), perpustakaan maya, layanan terpasang (on line), dan akses informasi melalui internet, yang memungkinkan orang memperoleh banyak kemudahan. (Source: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Prov. Kepulauan Bangka Belitung)
Perpustakaan dan Penguatan Literasi
Setelah disuksi panjang dengan Pustakawan UIN Jakarta. Dok: Pribadi
Literasi adalah pondasi kecakapan hidup di masa depan, berpikir kritis, berkomunikasi dengan baik, memahami informasi, dan membangun kreativitas. (Source: Bunda Literasi Kabupaten)
Minat baca sebenarnya bisa timbul karena dorongan dalam diri sendiri karena setiap anak atau orang memiliki sifat ingin tahu, ingin dihargai, ingin dipuji, karena sifat-sifat tersebut di atas seseorang ingin segera dapat membaca. Untuk keinginan inilah suatu moment yang sangat tepat untuk mengoptimalkan minat baca dan kemampuan baca. Bila anak telah memiliki minat baca yang cukup tinggi adalah bagaimana membina pengembangan kemampuan baca yang lebih baik. Sesuatu akan menarik perhatian dapat dilihat dari segi subjek yang membaca dan dari objek yang dibaca, sesuatu buku bacaan yang ada di perpustakaan akan menarik perhatian bila:
ADVERTISEMENT
a. Isinya berkaitan dengan kebutuhan yang diinginkan.
b. Berkaitan dengan kegemaran atau hobinya.
c. Berkaitan dengan tugas yang harus diselesaikan.
d. Ada relevansinya dengan kondisi lingkungan, baik lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat, sosial dan budaya.
(Source: Kasmiwati Pustakawan)
Untuk penguatan literasi membaca juga dapat menerapkan program-program literasi yang berbasis perpustakaan (misalnya: pojok baca, pelatihan literasi media, klub buku).
Perpustakaan dalam Pembentukan Karakter
Literasi tidak hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman, analisis, dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui aktivitas di perpustakaan disiplin, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerja sama. Perpustakaan sekolah dapat menjadi pusat pengembangan literasi melalui berbagai program yang dirancang untuk mendukung pendidikan karakter.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya adalah program "Baca dan Refleksi", di mana siswa diminta membaca buku-buku dengan tema moral, etika, atau kisah inspiratif, kemudian menulis refleksi tentang pelajaran yang dapat mereka ambil dari bacaan tersebut. Program ini membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, dan kerja keras.
Selain itu, program "Book Club" atau klub buku dapat menjadi wadah bagi siswa untuk berdiskusi tentang buku yang mereka baca. Diskusi ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis dan menghargai pendapat orang lain. Melalui kegiatan seperti ini, siswa belajar untuk menjadi individu yang lebih terbuka, toleran, dan berkarakter kuat. (Source: Dunia Perpustakaan)
Sinergi Perpustakaan dengan Lembaga Pendidikan dan Komunitas
ADVERTISEMENT
Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) terus berupaya membangun kolaborasi dan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan minat baca dan budaya literasi masyarakat.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menyatakan upaya peningkatan literasi dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa membutuhkan kerja sama dan sinergi dengan banyak pihak, salah satunya komunitas dan pegiat literasi. Untuk itu, dibutuhkan strategi dalam mencapai tujuan tersebut yakni mendorong pemanfaatan perpustakaan.
Dia mengutarakan, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sangat relevan untuk mendorong peningkatan budaya literasi. Melalui program ini, masyarakat yang mendapatkan pelatihan dari perpustakaan dapat menghasilkan produk atau jasa. Program TPBIS digerakkan oleh Perpusnas dengan dukungan dari Bappenas RI sejak 2018. Program ini merupakan pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan di 34 provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT