Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Konflik dan Pengambilan Keputusan: Studi Kasus di Lingkungan Perkuliahan
10 Juli 2023 7:44 WIB
Tulisan dari Muhamad Wahyu Arifudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ketika kita menembuh kehidupan perkuliahan, sering kali kita dihadapkan pada suatu konflik. Konflik dan pengambilan keputusan adalah dua hal yang tidak dapat kita hindarkan. Sebagai seorang mahasiswa, menghadapi situasi yang menimbulkan perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa lain merupakan suatu hal yang sudah biasa terjadi di lingkungan kuliah. Konflik tersebut timbul disebabkan oleh berbagai faktor antara lain, adanya tugas kelompok yang membingungkan, perbedaan latar belakang budaya, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Namun dengan demikian, konflik yang timbul di lingkungan perkuliahan dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadi sarana pembelajaran. Jadi ketika konflik tersebut muncul maka sebagai seorang mahasiswa akan dihadapkan pada suatu tuntutan untuk mengambil keputusan yang tepat. Dengan pengambilan keputusan yang tepat maka dapat membantu mahasiswa untuk mengatasi konflik yang ada, meningkatkan kerjasama, dan memperkuat hubungan antar individu.
Salah satu studi kasus yang menarik untuk kita bahas yaitu mengenai konflik yang terjadi dalam kerja kelompok. Sering kali kan dosen memberikan tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok, yang melibatkan kolaborasi antar mahasiswa dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok. Namun, dalam proses mengerjakan tugas kelompok, perbedaan pendapat antar anggota kelompok pasti akan menimbulkan sebuah konflik. Dalam kasus ini pengambilan keputusan yang baik menjadi kunci untuk mengelola konflik serta mencapai hasil yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Dalam pengambilan keputusan yang baik sebagai mahasiswa perlu memahami pentingnya mendengarkan dengan empati. Karena setiap anggota kelompok memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda. Mendengarkan dengan empati dapat membantu menghargai perspektif dan pendapat yang berbeda-beda. Dengan melalui komunikasi yang terbuka, anggota kelompok dapat mencoba mencapai pemahaman bersama dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
Selain itu, penting untuk mengelola konflik dengan sikap yang terbuka dan fleksibel. Sebagai mahasiswa harus siap menerima kritik dan menerima ide-ide baru. Keterbukaan terhadap ide-ide baru dapat menghasilkan keputusan yang lebih kreatif dan inovatif.
Pentingnya untuk memahami bahwa konflik merupakan bagian dari pengalaman dalam perkuliahan. Karena tidak semua konflik dapat dihindari, namun, cara kita merespon dan mengelola konflik tersebut adalah kunci untuk mencapai keputusan yang baik dan memperkuat hubungan antar anggota kelompok atau mahasiswa.
Dalam lingkungan perkuliahan, konflik dan pengambilan keputusan merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Konflik dapat muncul dalam berbagai situasi dan kondisi. Kemampuan kita untuk mengambil keputusan yang baik adalah suatu keterampilan yang perlu dikembangkan oleh setiap mahasiswa.
ADVERTISEMENT