Konten dari Pengguna

Bangun Masa Depan Bangsa: Prioritaskan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Muhamad Daffa
Undergraduate Educational Management Student at State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta
15 November 2024 14:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Daffa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh Sarana dan Prasarana Pendidikan (Sumber Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Contoh Sarana dan Prasarana Pendidikan (Sumber Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu investasi jangka panjang yang esensial untuk merubah suatu bangsa menjadi lebih baik. Tingkat pendidikan yang baik tidak hanya ditunjukkan oleh keahlian dan kepiawaian guru, tetapi juga harus memperhatikan aspek ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai di dunia pendidikan. Sangat disayangkan, masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki kondisi sarana dan prasarana pendidikan masih jauh dari kata ideal dari cita-cita bangsa yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 di Alinea Keempat yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya membangun masa depan bangsa yang lebih benderang serta menyukseskan cita-cita bangsa, pendidikan memegang peranan yang sangat kritis. Satu di antara lain aspek yang penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mengedepankan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan. Akan tetapi, di balik pentingnya pengembangan infrastruktur fisik, terdapat peran kunci yang sering kali kurang mendapatkan perhatian, yaitu peran pengawas pendidikan. Artikel ini akan membahas pentingnya sarana dan prasarana pendidikan serta menyoroti peran kunci pengawas pendidikan dalam memastikan efektivitas dan efisiensi penggunaan fasilitas tersebut di Indonesia.
Pentingnya Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan komponen utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman serta dapat meningkatkan motivasi belajar. Fasilitas yang mencukupi seperti, gedung sekolah yang layak, perpustakaan yang lengkap bahan bacaannya, laboratorium yang modern, hingga teknologi informasi penunjang belajar mengajar yang terkini, sangat signifikan terhadap kualitas proses belajar mengajar. Ketersediaan sarana dan prasarana yang layak tidak hanya meningkatkan motivasi siswa dan guru, tetapi juga dapat mengaplikasikan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif.
ADVERTISEMENT
Penelitian dalam artikel studi berasal dari Inggris berjudul The Holistic Impact of Classroom Spaces on Learning in Specific Subjects yang ditulis oleh Barrett, Peter dkk., menunjukkan bahwa infrastruktur pendidikan berkualitas tinggi berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. Studi tersebut menemukan bahwa elemen lingkungan dan desain infrastruktur sekolah menjelaskan 16% variasi dalam kemajuan akademik siswa sekolah dasar. Ini menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti pencahayaan alami, kualitas udara, kompleksitas, dan fleksibilitas ruang belajar secara signifikan mempengaruhi kualitas pembelajaran.
(Sumber Dokumen Pribadi)
Kondisi Sarana dan Prasarana Pendidikan di Indonesia
Indonesia, dalam data International Trade Administration United States of America terdata sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia yang terdiri dari lebih dari 17.500 pulau yang merupakan rumah bagi 275,5 juta orang, menghadapi tantangan signifikan dalam sektor bidang pendidikan, terutama terkait sarana dan prasarana. Sistem pendidikan Indonesia sangat besar, dengan memiliki sekitar 148.000 sekolah dasar, 41.000 sekolah menengah pertama, dan 14.000 sekolah menengah atas 80% berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 20% sisanya berada di naungan Kementerian Agama. Meskipun jumlah institusi pendidikan di Indonesia besar, ternyata kualitas serta ketersediaan sarana dan prasarana masih menjadi masalah yang harus diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Letia Cox dalam artikelnya berjudul Educational Challenges In Indonesia menuturkan, sekitar 75% sekolah di Indonesia terletak di daerah rawan bencana, yang membuat mereka rentan terhadap risiko seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir. Kerentanan yang diakibatkan geografis ini mempersulit tantangan dalam memelihara serta meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu, terdapat kesenjangan yang menonjol dalam kualitas fasilitas pendidikan di berbagai daerah. Sekolah yang berada di daerah pedesaan dan kurang berkembang sering kekurangan infrastruktur penunjang, yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas pendidikan yang diberikan.
Ketika pandemi COVID-19 terjadi, tantangan infrastruktur pendidikan di Indonesia semakin parah. Peralihan pembelajaran luring ke pembelajaran daring menyebabkan kesenjangan digital, dengan banyak siswa yang kekurangan akses internet yang reliabel dan perangkat yang diperlukan. Situasi ini juga telah menyebabkan peningkatan ketidaksetaraan pendidikan, terutama memengaruhi siswa yang memiliki orang tua berpenghasilan rendah atau tinggal di daerah terpencil.
ADVERTISEMENT
Peran Krusial Pengawas Pendidikan
Merujuk dari Haris, Ikhfan dkk. Dalam jurnalnya berjudul School Supervision Practices in the Indonesian Education System; Perspectives and Challenges. Keberadaan sarana dan prasarana saja tidak menjamin peningkatan kualitas pendidikan meskipun sarana dan prasarana pendidikan sangat penting dibutuhkan. Di sinilah peran pengawas pendidikan menjadi sangat krusial. Pengawas pendidikan di Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar, mencakup supervisi akademik dan manajerial.
1. Evaluasi Menyeluruh Terhadap Sarana dan Prasarana
Pengawas pendidikan bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi komprehensif terhadap kondisi dan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan. Kewajiban mereka tidak hanya memeriksa keadaan fasilitas, tetapi juga menilai kesesuaiannya dengan standar nasional pendidikan, serta keefektifan penggunaannya dalam mendukung proses pembelajaran. Evaluasi sarana dan prasarana ini mencakup aspek-aspek seperti, kelayakan bangunan sekolah, ketersediaan dan kondisi kelengkapan laboratorium, kelengkapan koleksi buku bacaan di perpustakaan, ketersediaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran, serta fasilitas yang aman dan nyaman untuk siswa yang berkebutuhan khusus.
ADVERTISEMENT
2. Pembinaan, Pendampingan, dan Pembimbingan
Selain melakukan evaluasi menyeluruh, pengawas pendidikan juga berperan penting dalam memberikan pembinaan, pendampingan, dan pembimbingan kepada pihak sekolah yang dinaungi. Beberapa segi pembinaan yang dilakukan pengawas pendidikan meliputi, pelatihan manajemen sarana dan prasarana bagi kepala sekolah, guru, dan staf. Pendampingan dalam penyusunan rencana mengoptimalkan sarana dan prasarana sekolah, serta memberikan bimbingan dalam mengaplikasian inovasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi atau fasilitas yang tersedia secara maksimal.
3. Penasihat dan Pelaporan
Pengawas pendidikan berperan menjembatani antara sekolah dan pembuat kebijakan atau pemerintah di bidang pendidikan. Mereka bertanggung jawab untuk melaporkan kondisi sarana dan prasarana sekolah kepada pemerintah pendidikan baik daerah maupun pusat, menasihati dan mengarahkan alokasi anggaran yang lebih besar untuk peningkatan infrastruktur pendidikan, serta memberikan masukan terhadap kebijakan yang terstandarisasi terkait sarana dan prasarana pendidikan.
ADVERTISEMENT
4. Pemantauan Berkepanjangan
Peran pengawas pendidikan tidak berhenti pada tiga peran yang sebelumnya sudah diuraikan. Setelah melaksanakan tiga perannya itu, pengawas pendidikan juga bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan berkelanjutan atau sustainable terhadap keefektifan dan keefisienan sarana dan prasarana pendidikan. Pemantauan ini meliputi evaluasi berulang terhadap efektivitas penggunaan fasilitas pendidikan, peninjauan rutin terhadap kondisi fisik sarana dan prasarana pendidikan, serta memberikan penilaian atas hasil dari pengembangan atau peningkatan sarana dan prasarana terhadap kualitas pembelajaran.
Tantangan dan Peluang
Dikarenakan peran pengawas pendidikan memiliki peran yang sangat penting, mereka pastinya akan selalu atau sering menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tanggung jawabnya. Kendala seperti, ketersediaan sumber daya, kebutuhan peningkatan yang berkelanjutan, hambatan dalam birokrasi, dan tantangan geografis negara Indonesia yang sangat luas dan beragam seringkali menghambat efektivitas pengawasan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, di balik tantangan ini terdapat peluang yang memungkinkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperkuat peran pengawas pendidikan dan memprioritaskan pada sarana dan prasarana pendidikan. Beberapa praktik terbaik dari negara lain dapat diadaptasi misalnya, Amerika Serikat. Kita bisa mengikuti sistem mereka dalam memanfaatkan teknologi untuk me-manage sarana prasarana, seperti penjadwalan otomatis untuk menyalakan kelistrikan. Contohnya saat kegiatan belajar mengajar, pencahayaan akan hidup atau mati secara terjadwal, karena melakukan hal seperti itu dapat mengurangi biaya listrik.
Kesimpulan
Membangun masa depan dan cita-cita bangsa melalui pendidikan memang butuh memprioritaskan dan menomorsatukan terkait pengembangan sarana dan prasarana. Akan tetapi, keberhasilan dari upaya tersebut sangat bergantung pada peran pengawas pendidikan yang krusial. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam memastikan kualitas pendidikan, pengawas pendidikan tidak hanya bertugas untuk mengawasi, tetapi juga mengevaluasi, membina, mendampingi, membimbing, menasehati, dan melaporkan, serta memantau secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Untuk memaksimalkan hasil baik investasi dalam infrastruktur pendidikan, Indonesia harus terus meningkatkan sumber daya dan kualitas pengawas pendidikan, mengatasi permasalahan kesenjangan digital dan geografis, serta memastikan alokasi anggaran dan sumber daya supaya tepat sasaran. Dengan kolaborasi antara peningkatan infrastruktur pendidikan dan penguatan peran pengawas pendidikan, Indonesia dapat membangun sistem pendidikan yang lebih tangguh, komprehensif, dan berkualitas, yang pada akhirnya akan mendorong pembangunan masa depan bangsa yang lebih cerah serta mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
References
https://blogs.worldbank.org/en/education/why-education-infrastructure-matters-learning
https://docs.wixstatic.com/ugd/902e4a_0e25ecb7dcbe451aa57737487681fd69.pdf
https://www.trade.gov/country-commercial-guides/indonesia-education-and-training
https://brokenchalk.org/educational-challenges-in-indonesia/
https://jsser.org/index.php/jsser/article/view/268
https://eric.ed.gov/?id=EJ1181981
https://www.intellis.io/blog/educational-facility-management-2024
https://www.us.jll.com/en/views/reshaping-the-future-of-education-facilities-organizations