Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Militer Filipina Beberkan Video Rencana Besar Pemberontak Marawi
6 Juni 2017 19:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT

Militer Filipina memperoleh video pemberontak yang tengah merencanakan operasi rahasia untuk menyerang dan menguasai Kota Marawi yang hingga kini berhasil dikuasai kelompok pemberontak tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir Associated Press, video tersebut menunjukkan bukti gambar pertama bahwa pemberontak Muslim lokal tidak hanya bersekutu dengan ISIS namun juga berkoordinasi dan melancarkan serangan bersama.
Salah satu orang yang terlihat ikut dalam perencanaan serangan ialah Isnilon Hapilon. Ia merupakan pemimpin kelompok ISIS di Asia Tenggara yang masuk dalam daftar buronan Amerika Serikat, siapa pun yang berhasil menangkapnya akan mendapat hadiah 5 juta dolar.

Penampilan Hapilon dalam video ini dipercaya merupakan yang pertama semenjak para pemberontak lokal menyatakan bersekutu dengan ISIS pada 2014 lalu.
Militer Filipina menyebut bahwa Hapilon sempat terluka parah dalam sebuah serangan pada Januari lalu. Meski demikian dalam video, tak terlihat tanda-tanda ia tengah terluka.
Hapilon terlihat duduk dengan militan lain dengan mengenakan sorban berwarna kuning dan hitam dengan pistol di samping tangannya.
ADVERTISEMENT
Jenderal Eduardo M Ano, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Filipina, mengkonfirmasi lelaki tersebut adalah Hapilon sesuai dengan gambar yang dirilis FBI. Di sisi lain pihak pemberontak hingga kini belum memberikan tanggapan atau pernyataan.
Pada Senin (5/6), 6 anggota parlemen Filipina membuat petisi ke Mahkamah Agung untuk membatalkan keputusan Presiden Rodrigo Duterte untuk menerapkan status darurat militer di kawasan selatan Filipina yang mereka anggap berlebihan.
Namun Eduardo Ano, mengatakan jika pada kenyataannya sebuah pemberontakan besar yang tengah berlangsung ini harusnya dapat meyakinkan bahwa ini bukanlah masalah sepele.
ADVERTISEMENT
Pasukan pemerintah menemukan video rencana pemberontakan di dalam handphone yang mereka temukan saat penggerebekan 23 Mei lalu di sebuah rumah yang diduga tempat persembunyian Hapilon.
Eduardo Ano juga menyebut bahwa pemberontak sebenarnya merencanakan penyerangan di Marawi dilaksanakan pada 26 Mei . Penggerebekan yang dilakukan militer pemerintah berhasil memperpendek persiapan para pemberontak dan memicu baku tembak singkat antar keduanya.
Ia percaya bahwa jika penggerebekan tidak dilakukan, kemungkinan saat ini para pemberontak dapat menguasai wilayah yang lebih luas dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar.