Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Om Mobi, Sosok Misterius di Balik Akun YouTube Motomobi
17 Februari 2017 17:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Tak semua orang tertarik dengan dunia otomotif. Meski memiliki motor dan mobil, banyak di antara masyarakat Indonesia yang tidak benar-benar mengenal secara mendalam kendaraannya, dan sekadar menjadikannya kendaraan harian.
ADVERTISEMENT
Sebagian memang tidak berminat untuk mendalami dunia otomotif, sementara sebagian lainnya ingin mendalami tapi merasa dunia otomotif terlalu complicated dan eksklusif.
Namun, apa jadinya bila konten-konten otomotif disajikan dengan santai dan penuh lelucon yang “merakyat”?
Kini dunia YouTuber telah berisi beragam varian konten yang tak melulu soal parodi dan game. Salah satunya adalah Motomobi, sebuah channel YouTube yang menyajikan konten-konten otomotif berupa review mobil dan motor yang tengah hits, baik model baru maupun lama.
Di balik channel ini, ada sosok YouTuber yang biasa dipanggil Om Mobi oleh para fansnya. Namun hingga ini, mungkin hanya anak-istri Om Mobi yang dapat melihat wajah aslinya yang selalu ditutupi buff, kacamata, dan helm.
Sosok Om Mobi kini telah memiliki sekitar 180 ribu subscriber dan mendapat penghargaan Silver Play Button dari YouTube yang diberikan bagi para pemiliki channel dengan 100 ribu subcriber.
ADVERTISEMENT
Om Mobi juga sudah cukup dikenal kalangan YouTuber populer Indonesia lainnya seperti Bayu Skak dan Jovial da Lopez. Bahkan berkat ketenarannya, Om Mobi dapat bertemu orang-orang ternama seperti pembalap Rio Haryanto dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Sebenarnya, siapakah sosok Om Mobi tersebut? Dan apakah popularitasnya di YouTube membuatnya tak perlu memiliki pekerjaan lain lagi?
Nah, kumparan menghubungi sosok Om Mobi dan menggali beberapa informasi yang mungkin akan membantu anda membayangkan wajahnya yang serba tertutup ala-ala jagoan Hollywood.
Ketika ditanya apa yang membedakan Motomobi dan channel otomotif lainnya, Om Mobi mengatakan bahwa Motomobi tak terlalu berbeda. Soal dia sendiri, Om Mobi tidak mau orang-orang mengetahui identitasnya.
Om Mobi mungkin tidak siap menghadapi para paparazi. Apalagi lelucon merakyat Om Mobi seperti saat mengulas Mobil Toyota Calya, membuat popularitasnya kian tinggi, merambah kalangan pelajar SD hingga om-om berjanggut putih. Hal itu bisa terlihat dari akun-akun YouTube yang mengomentari video Om Mobi.
ADVERTISEMENT
Saat me-review Toyota Calya, Om Mobi mengatakan mobil itu adalah saudara kembar Daihatsu Sigra yang beda “gizi” --istilah otomotif untuk menyebutkan perbedaan ukuran mesin.
“Awalnya hanya iseng-iseng berhadiah. Alhamdulillah responsnya baik. Jadi kami kembangkan,” kata Om Mobi terkait tujuannya merambah ke dunia YouTube.
Inspirasi Om Mobi dalam membuat konten banyak diperoleh dari acara otomotif Inggris, Top Gear, yang memang memiliki ciri khas pembawaan yang penuh aksi dan humoris.
Soal penghasilan, Om Mobi mengatakan penghasilannya dari adsense YouTube tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun jika ditambah dengan menjadi endorser, akan cukup untuk menafkahi keluarga.
Menurut Om Mobi, ia sampai saat ini masih punya pekerjaan utama yang belum dilepas. Itu sebabnya, kata dia, menjadi YouTuber sangat mengorbankan waktu keluarga di akhir pekan, di mana konten-konten video Om Mobi banyak dibuat.
ADVERTISEMENT
Hal ini sekaligus menepis anggapan bahwa menjadi YouTuber merupakan pekerjaan yang enak dan santai. Om Mobi mengatakan, membuat video yang dapat diterima banyak orang tidak mudah karena harus diatur sedemikian rupa agar menjadi konten video yang menarik.
Oleh karena itu Om Mobi dalam videonya sering menampilkan fakta-fakta menarik. Misal dalam salah satu video tentang kendaraan bertenaga listrik, Om Mobi menjelaskan meski polusi dari motor listrik kelihatannya ramah lingkungan, tapi sebenarnya harus ditelusuri dulu sumber listriknya dari mana.
Apabila sumber tenaga listriknya berasal dari diesel, berarti keberadaan mobil listrik hanya menggeser sumber polusi dari motor ke lokasi pembangkit listrik.
Om Mobi juga mengkalkulasi biaya bahan bakar kendaraan bertenaga listrik yang hanya Rp 16.104 per 200 km atau Rp 80.5 per km.
ADVERTISEMENT
Biaya tersebut, gurau Om Mobi, dapat hilang dan menjadi gratis apabila kita men-charge kendaraan listrik kita di rumah pacar untuk lebih memanfaatkan pacar yang dimiliki.
Tentang identitas Om Mobi, ada secercah petunjuk yang ia ungkapkan. “Kami terdiri dari beberapa orang, director, cameraman, lighting man, sound man, narrator, yang totalnya 2 orang,” ujar Om Mobi kepada kumparan.
Apakah petunjuk tersebut membantu kamu menebak wajah Om Mobi? Memang tak pernah mudah membongkar sosok di balik sebuah “topeng”.
Jangan lewatkan juga kisah-kisah berikut
ADVERTISEMENT