Rodrigo Duterte Tetapkan Status Darurat Militer di Mindanao

24 Mei 2017 0:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Reuters/Ezra Acayan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Reuters/Ezra Acayan)
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menetapkan status darurat militer untuk provinsi Mindanao Selatan pada Selasa (23/5). Status ini ditetapkan setelah pertempuran berkobar antara militer pemerintah dengan kelompok radikal Maute.
ADVERTISEMENT
Kelompok Maute merupakan gerakan radikal yang terdiri dari mantan milisi Moro Islamic Liberation Front dan dianggap memiliki hubungan kuat dengan ISIS.
Serangan di Kota Marawi (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan di Kota Marawi (Foto: Istimewa)
Dilansir Reuters, kelompok ini terlibat baku tembak dengan militer pemerintah di sebuah apartemen di kota Marawi. Sejumlah fasilitas umum seperti gereja, penjara dan sekolah dikabarkan dibakar kelompok Maute.
Akibat baku tembak ini 3 tentara pemerintah tewas dan 12 lainnya luka-luka. Warga di kota Marawi pun dilanda kepanikan dan banyak di antaranya yang mengungsi ke kota lain yang dianggap lebih aman.
ADVERTISEMENT
Presiden Duterte yang tengah berada di Rusia dikabarkan akan mempersingkat kunjungannya dan membatalkan pertemuannya dengan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.