Konten dari Pengguna

Mengenal PMII Lebih Dekat

Muhammad Adiaat
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Hukum Pidana Islam, Fakultas Syariah dan Hukum, Angkatan 2022.
15 Januari 2025 9:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Adiaat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
MAPABA PMII KOMFAKSYAHUM CABANG CIPUTAT, dengan 500+ PESERTA MAPABA
zoom-in-whitePerbesar
MAPABA PMII KOMFAKSYAHUM CABANG CIPUTAT, dengan 500+ PESERTA MAPABA
ADVERTISEMENT
Mari mendalami lebih lanjut tentang PMII dan perannya dalam sejarah serta dinamika sosial-politik di Indonesia!!!
ADVERTISEMENT
Mendalami Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu seperti menjelajahi sebuah petualangan yang penuh warna. Organisasi ini punya sejarah yang mendalam dan peran yang sangat penting dalam konteks sosial-politik di tanah air. PMII lahir pada 17 April 1960 di Surabaya, sebagai jawaban atas kebutuhan mahasiswa Islam untuk memiliki platform yang lebih representatif dan mandiri. Didirikan oleh mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU), PMII muncul dari semangat untuk menyalurkan aspirasi mereka di bidang pendidikan dan politik, terutama di masa-masa sulit tahun 1950-an yang dipenuhi ketegangan politik di kalangan umat Islam.
Sebagai organisasi yang berpegang pada prinsip Ahlussunnah Wal Jamaah, PMII tidak hanya menjadi rumah bagi mahasiswa NU, tetapi juga terbuka untuk semua kalangan. Nama “pergerakan” yang diusungnya mencerminkan komitmen untuk selalu dinamis dan progresif. Dengan visi membentuk mahasiswa yang bertakwa, berakhlak mulia, dan berpengetahuan, PMII berupaya menciptakan generasi muda yang siap memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal menarik dari PMII adalah budaya internalnya. Setiap anggota, yang akrab disebut kader, saling memanggil satu sama lain dengan sebutan "sahabat". Ini bukan sekadar panggilan, melainkan simbol persaudaraan dan solidaritas di antara mereka. Logo PMII yang menampilkan bintang sembilan juga melambangkan semangat tinggi dan penghormatan terhadap tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia.
PMII telah melewati berbagai fase dalam perjalanannya, termasuk masa-masa sulit di era Orde Baru ketika organisasi ini harus beradaptasi dengan kebijakan pemerintah yang mengharuskan penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal. Namun, PMII tetap bertahan dan terus berkontribusi di berbagai bidang, mulai dari penguatan demokrasi hingga pemberdayaan masyarakat. Dengan fokus pada pengembangan intelektualitas dan kaderisasi, PMII berhasil melahirkan banyak tokoh hebat yang berperan penting dalam pembangunan bangsa.
ADVERTISEMENT
Kegiatan kaderisasi seperti MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) menjadi salah satu cara bagi PMII untuk menanamkan nilai-nilai organisasi kepada generasi muda. Dalam kegiatan ini, anggota baru diperkenalkan pada berbagai materi tentang ideologi dan praktik organisasi, sehingga mereka dapat memahami peran mereka sebagai kader yang bertanggung jawab.
Dengan segala dinamika dan kontribusinya, mengenal PMII lebih dalam bukan hanya soal memahami sejarahnya, tetapi juga menyadari bagaimana organisasi ini terus beradaptasi dan berkontribusi dalam menghadapi tantangan zaman. Melalui semangat pergerakan dan komitmen terhadap nilai-nilai Islam yang moderat, PMII tetap menjadi salah satu pilar penting dalam gerakan mahasiswa di Indonesia.
SALAM PERGERAKAN!!!
Muhammad Adiaat,
Mhs. FSH UIN Jakarta