Konten dari Pengguna

Budaya Partisipatori: Anak Muda dalam Pelukan Teknologi

Muhammad Adib Al-Fikri
Penulis dan pemerhati budaya-sosial. Mahasiswa Magister Kajian Budaya Universitas Padjadjaran.
22 Maret 2023 10:46 WIB
clock
Diperbarui 17 April 2023 6:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Adib Al-Fikri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membuka laptop di kereta api. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membuka laptop di kereta api. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Teknologi dalam kehidupan kontemporer ini memang sudah sangat dekat dan menjadi bagian konsumtif manusianya. Berbeda dengan beberapa tahun ke belakang yang saat itu manusia hanya mengkonsumsi tetapi tidak memiliki kedekatannya. Mudahnya karena memang perkembangan teknologi memang sepesat dan semasif itu.
ADVERTISEMENT
Anak muda dalam media lama saya kira cukup terbatas pada pilihan mereka terhadap media yang mereka lihat. Sebut saja televisi, terbatas karena wacana televisi menjelaskan ketertarikan kita pada peran komunikatif yang dimainkan televisi dalam masyarakat (Fiske, 2001; 2).
Televisi mengungkapkan bahasa lisan, tapi tidak dengan representasi terhadap penontonnya. Sehingga, budaya partisipasif dalam media lama merupakan yang hanya terbatas pada pilihan dan cukup sebagai penerimaan makna.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi menonton Tv. Foto: Getty Images
Dalam media baru, anak muda dengan teknologi saya kira akan lebih potensial dengan lebih mengembangkan kemampuan agar menjadi kontributor, produser, kreator. Karena teknologi sifatnya interaktivitas sehingga memunculkan budaya partisipatif di dalamnya (Jenkins;2006).
Mereka adaptif terhadap perkembangan teknologinya. Meningkatnya teknologi seperti internet ini memudahkan semua orang untuk berpartisipasi dalam ekspansi budaya internet dalam menyebarkan ide, gagasan, informasi, hal remeh temeh yang sekiranya dapat memicu tindakan kreatif di dalamnya.
Anak muda dalam media baru tidak lagi menikmati hasil yang ada dalam internet, melainkan mereka terlibat terhadap penciptaan Mobilitas, Interaktivitas, dan Identitas dalam diri mereka.
Budaya Partisipatori (Participatory Culture) dalam pemikiran Jenkins adalah tentang " merupakan budaya manusia yang tidak lagi tentang konsumsi media, melainkan kreator, produser dalam media tersebut.
ADVERTISEMENT