Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Jumbo dan Babak Baru Industri Film Animasi Indonesia
7 Mei 2025 13:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Adil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Industri animasi Indonesia selama bertahun-tahun seakan hidup tanpa gairah dan tidak mendapat sorotan dari pencinta film animasi tanah air. Kemampuan bersaing film animasi lokal hanya terbatas pada serial televisi dan konten digital yang dibagikan animator lokal di platform media sosial. Sementara dapat disaksikan, poster-poster animasi seperti Disney, Pixar, dan Ghibli mendominasi dinding-dinding bioskop Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun, kemunculan film animasi Jumbo pada 31 Maret 2025 lalu terasa seperti angin segar bagi industri animasi lokal. Pasalnya, selain suksesnya animator lokal menggarap film animasi yang berkualitas seperti Jumbo, antusias masyarakat juga tidak kalah tingginya. Hingga hari ini, tidak kurang dari 8.000.000 orang telah ambil bagian menjadi saksi bangkitnya potensi anak bangsa dalam bidang animasi.
Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dalam debut penyutradaraannya, Jumbo merupakan proyek kolaborasi antara Visinema Studios, Springboard, dan Anami Films. Cerita berpusat pada Don, seorang anak yatim piatu berusia 10 tahun yang sering mendapat perlakuan tidak ramah hanya karena tubuhnya sedikit lebih gempal dari anak-anak seusianya. Namun di tengah rasa tidak percaya diri dan stigma buruk tentang dirinya, Don berhasil membuktikan dirinya lewat pertunjukan bakat yang ia ikuti. Dalam film ini juga diperlihatkan pertualangan magis Don yang membuatnya belajar arti keberanian dan persahabatan sejati.
ADVERTISEMENT
Jumbo dikembangkan selama beberapa tahun dengan melibatkan ratusan animator dan seniman lokal. Dengan dukungan perangkat lunak profesional yang dipakai studio tidak mengherankan jika terdapat lompatan kualitas yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan animasi lokal sejenisnya. Film ini dipromosikan secara agresif melalui media sosial bahkan jauh sebelum Jumbo benar-benar dapat disaksikan di layar lebar. Media sosial pun dibanjiri pujian pada visual, scoring, hingga pesan moral yang diselipkan dalam film ini. Kritikus, pengamat film, bahkan media asing puji Jumbo dan menyebutnya sebagai terobosan yang sangat membanggakan untuk industri film tanah air.
Dengan kesuksesan Jumbo sebagai film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia, terdapat beberapa hal penting yang perlu digaris bawahi. Pertama, Jumbo menciptakan bencmark baru bagi produksi animasi lokal. Jumbo berhasil membuktikan bahwa film animasi Indonesia bisa sukses secara komersial dan digemari oleh masyarakat. Kedua, kesuksesan ini membukan pintu bagi investasi dan pendanaan lebih besar lagi pada industri ini. Ketiga, suksesanya film Jumbo dapat menarik minat institusi pendidikan seni digital untuk berlomba-lomba menghasilkan animator lokal terbaik. Dan yang terakhir, kesuksesan ini dapat memperkuat posisi tawar studio lokal dalam kancah internasional.
ADVERTISEMENT
Namun perlu disadari sepenuhnya, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan seperti, keterbatasan SDM, dukungan teknologi yang minim, hingga kurang solidnya kolaborasi pemerintah. Oleh karna itu, saat pusat perhatian mulai teralihkan pada industri animasi lokal, hendaknya ini dijadikan sebagai awal dari bangkitnya karya animasi anak bangsa ditengah dominasi karya animasi asing.
Kehadiran Jumbo menandai momen penting dalam sejarah animasi Indonesia. Jumbo dapat membuktikan bahwa karya lokal bisa diterima luas, bahkan dicintai oleh masyarakat banyak. Lebih dari itu, Jumbo membuka peluang baru bagi para animator, investor, dan penonton untuk kembali percaya bahwa Indonesia bisa memimpin dirumahnya sendiri khusunya dalam industri animasi ini.
Muhammad Adil
Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
ADVERTISEMENT