Perjuangan Ibu Kumaiyah dalam Memperjuangkan Mimpi Anak-Anak Autisme

Muhammad Agung Dilaga
saya merupakan mahasiswa ilmu komunikasi di salah satu universitas di Yogyakarta
Konten dari Pengguna
29 Mei 2023 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Agung Dilaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Narasumber Suhermi Kumaiyah. (sumber: https://www.instagram.com/p/CQ_FHqWLlo4/?igshid=MzRlODBiNWFlZA=
zoom-in-whitePerbesar
Narasumber Suhermi Kumaiyah. (sumber: https://www.instagram.com/p/CQ_FHqWLlo4/?igshid=MzRlODBiNWFlZA=
ADVERTISEMENT
Ibu Suhermi merupakan aktivis sekaligus ibu rumah tangga yang aktif dalam memperjuangkan hak anak-anak autis di Yogyakarta, sekaligus memberikan kesempatan dan membantu anak-anak autis dalam mewujudkan cita-citanya. Tentu tidak mudah bagi Ibu Suhermi dalam memperjuangkan hak anak-anak autis, karena tidak sedikit stigma negatif dan juga hina’an yang Ibu Suhermi terima dari publik, meskipun menerima stigma negatif, Ibu Suhermi tidak peduli akan hal tersebut, Ibu Suhermi memberikan nasehat dan juga edukasi kepada masyarakat bahwa anak-anak autis tidak seharusnya diperlakukan seperti itu, sehingga masyarakat bisa memiliki rasa empati dan simpati terhadap anak-anak autis. Dan pada akhirnya Ibu Suhermi bersama teman-temannya membuat forum khusus untuk anak-anak autis di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Ibu Suhermi sering di beri kesempatan untuk menjadi pembicara di beberapa talk show/acara yang berkaitan dengan autisme mewakili For-Kompak. Ibu Suhermi diberi kesempatan untuk mengenalkan For-Kompak dan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa autisme bukanlah canda’an, bukan sebuah penyakit yang menular dan Ibu Suhermi memberikan pengalamannya selama menangani anak-anak autis. Apa itu For-Kompak? "For-Kompak merupakan singkatan dari Forum komunikasi orang tua, berdiri sejak tahun 2016 di Yogyakarta, For-Kompak dibuat khusus untuk anak-anak autis dalam melakukan kegiatan positif yang bermanfaat bagi tumbuh kembang mereka, seperti mengadakan lomba menggambar/melukis, fotografi, memasak, dan lainnya." Ucap Ibu Suhermi Kumaiyah
For-Kompak juga menjadi wadah bagi orang tua agar bisa saling sharing pengalaman dan memotivasi satu sama lain dalam mendidik anak-anak autis. Melalui For-Kompak ini, Ibu Suhermi dan teman-temannya juga melakukan kegiatan khusus orang tua, yaitu Seminar Parenting, dimana orang tua saling membagi informasi satu sama lain, dan membahas permasalahan yang sering di alami, misalkan bagaimana cara atasi anak-anak autis ketika tantrum di publik, bagaimana cara menangani alergi tehadap anak-anak autis, dan lainnya, kemudian permasalahan tersebut di diskusikan bersama sampai menemukan solusinya.
Oswald Arkadian Wibowo (Foto : Cuplikan Layar Film Dokumenter)
Ibu Suhermi memiliki seorang anak yang bernama Oswald Arkadian Wibowo yang kerap disapa Osa, Osa merupakan anak pertama Ibu suhermi yang mengidap ASD (Autistic Spectrum Disorder), merupakan gangguan yang berkaitan dengan perkembangan otak yang berdampak pada cara pandang dan komunikasi dengan orang lain. Osa didiagnosa oleh Dokter pada usianya yang ke 18 bulan, "Saya sudah menduga pada umur 15 bulan dia belum bisa berbicara kemudian pada saat saya ajak posyandu, dokter bilang "bu anaknya hiperaktif sekali" saya disuruh untuk membawa ke tumbuh kembang anak dan waktu itu psikolog bilang "sepertinya ada beberapa tanda atau ciri-ciri yang menunjukkan bahwa Osa mengalami autis, tapi harus di observasi dan melakukan serangkaian tes" pada saatnya kami menerima diagnosa bahwa osa autis, Meskipun memiliki keterbatasan dalam bersosialisasi dengan orang lain lambat laun kondisinya semakin membaik."
ADVERTISEMENT
Meskipun mengidap ASD (Autistic Spectrum Disorder), Osa tetap menjadi kebangga’an bagi orang tua, tidak sedikit prestasi dan perilaku yang dilakukan Osa yang membuat hati Ibu Suhermi tersentuh, sejak kecil Osa sudah tertarik dengan alat musik dan suka mengotak-atik barang-barang elektronik seperti Tv, Komputer, Radio, Kipas dan lainnya. "Waktu dia lulus Sekolah Dasar saya dikasih video oleh gurunya dia main di board lagunya "Waktu Kisah Pramuria" bagi saya itu sudah prestasi untuk saya, kemudian saya masukan disekolah musik. Sampai pada akhirnya dia bisa sekolah masuk di SMM (Sekolah Menengah Musik) di Yogyakarta. Di SMM juga punya kesempatan untuk ikut lomba menciptakan lagu, lomba bermain musik, seperti itu dan alhamdulillah juga mendapatkan prestasi." Melihat potensi yang dimiliki Osa, Ibu Suhermi tambah semangat membantu Osa dalam mengembangkan minatnya tersebut. Sampai akhirnya Osa sudah bisa membuat lagu, merakit komputer, memperbaiki barang elektronik dan menjadi sound engineer.”
ADVERTISEMENT
"Saran untuk Ibu-ibu yang memiliki anak autis, Masa depan mereka harus kita pejuangkan, kita tunjukan bahwa anak-anak ini bisa untuk meraih masa depan, jangan menganggap anak-anak itu adalah beban, kita harus menganggapnya sebagai satu tanggung jawab, anugerah yang harus kita terima dengan ikhlas, senang hati apa pun kondisi dan harus kita damping sampai akhirnya anak-anak ini bisa mandiri dan bisa mengurangi ketergantungan kepada keluarga." Pesan Ibu Suhermi Kumaiyah untuk Ibu-ibu yang memiliki anak autis