Mengapa Doaku Tidak Juga Dikabulkan

Muhammad Ahsan Thamrin
Praktisi hukum.
Konten dari Pengguna
13 September 2021 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ahsan Thamrin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa Doaku Tidak Juga Dikabulkan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada diantara manusia yang mengeluh belum punya anak padahal dia sudah berdoa sekian lama namun doanya belum juga dikabulkan, ada juga yang mengeluh mengapa bisnisnya belum maju, karirnya belum naik dan penyakitnya belum di sembuhkan padahal dia juga sudah banyak berdoa. Mereka semua mengeluh mengapa doanya tak kunjung dikabulkan padahal bukankah Tuhan sudah berfirman,”berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku aku kabulkan (QS Ghafir ayat 60).
ADVERTISEMENT
Doa adalah bagian dari ibadah. Kita berdoa kepada Tuhan adalah tanda penghambaan bahwa kita butuh kepada-Nya. Jadi doa yang belum dikabulkan janganlah membuat kita putus harapan. Orang yang meninggalkan doa sama saja menunjukkan dirinya tidak butuh lagi kepada Tuhan dan itu adalah kesombongan (QS. Al Mukmin ayat 60).
Tuhan sangat senang mendengar rintihan hamba-Nya yang terus memohon kepada-Nya. Jadi tidak mungkin Tuhan tidak mengabulkan doa hamba-Nya, kalaupun Doa hamba itu tidak dikabulkan Tuhan di dunia maka itu akan menjadi ganjaran pahala di akhirat.
Nabi saw bersabda,” tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak pula pemutusan hubungan kekerabatan, melainkan Allah akan memberinya salah satu di antara tiga hal: doanya segera dikabulkan, akan disimpan baginya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya (HR. Ahmad)
ADVERTISEMENT
Dan tahukah anda ?
Nabi Zakaria berdoa ingin punya anak. setelah menikah pada usia 20 tahun, setiap hari ia berdoa. Meski terus berdoa sampai berusia 80 tahun, doanya tidak juga terkabul. Berhentikah beliau berdoa ? kecewakah beliau kepada Tuhan ? tidak. Beliau justru terus berdoa. Makanya, Tuhan memuji Zakaria ,”Ingatlah rahmat Tuhanmu untuk hamba-Nya Zakaria. Ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara lembut. Ia berkata,”Tuhanku, sungguh sudah rapuh tulangku, sudah berkilauan kepalaku dengan uban, tetapi aku belum pernah kecewa untuk berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku (QS. Maryam ayat 2-4).
Dan Ingatlah juga sebuah hadis qudsi yang mengisahkan doa dua orang raja di bawah ini.
Dulu ada seorang raja yang sepanjang hidupnya hanya berbuat maksiat dan zalim. kemudian, ia jatuh sakit. para tabib meminta agar ia berpamitan saja kepada keluarga, sebab ia tidak bisa disembuhkan kecuali dengan sejenis ikan. Dan sekarang ini bukan musimnya ikan itu muncul dipermukaan laut. Namun, Tuhan mendengar itu, dan memerintahkan para malaikat untuk menggiring ikan-ikan itu agar muncul dipermukaan laut. singkat cerita, akhirnya raja dapat memakan ikan itu. Ia pun sembuh seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT
Pada saat yang sama, di negeri lainnya ada seorang raja yang adil dan saleh jatuh sakit. para tabib juga mengatakan bahwa obatnya adalah ikan yang sama. Tapi jangan khawatir, sekarang ini musim ikan itu muncul di permukaan laut. sangat mudah memperoleh ikan itu. Namun Tuhan justru memerintahkan para malaikat untuk menggiring ikan-ikan itu masuk ke sarang-sarangnya. akhir cerita, raja yang adil itu menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Para malaikat bingung. Mengapa doa raja yang saleh itu tidak dipenuhi, sementara justru doa raja yang zalim itu dipenuhi ?
Kemudian Tuhan berfirman,”walaupun yang zalim itu banyak berbuat dosa, pernah juga dia berbuat baik. Demi kasih sayang-Ku, aku berikan pahala amal baiknya. sebelum meninggal dunia, masih ada amal baiknya yang belum aku balas. Maka Ku-segerakan membalasnya, supaya dia datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosanya.” artinya sudah tidak ada lagi amal salehnya yang harus dibalas.
ADVERTISEMENT
Demikian juga dengan raja yang saleh itu. Walaupun ia banyak berbuat baik, ia pernah juga berbuat buruk. Aku balas semua keburukannya dengan musibah. menjelang kematiannya masih ada dosanya yang belum kubalas. Maka Aku tolak doanya untuk mendapatkan kesembuhan, supaya bila ia datang kepada-Ku, ia hanya membawa amal salehnya.
Jadi sekarang anda paham bahwa pada hakekatnya semua doa itu dikabulkan oleh Tuhan bahkan Iblis yang kafir pun dan berdoa untuk minta ditangguhkan sampai hari kiamat juga dikabulkan oleh Tuhan (QS. Al A’raf ayat 14-15). Masalah pengabulan doa itu apakah cepat atau lambat atau nanti diakhirat adalah merupakan kebijaksanaan Tuhan dan pilihan Tuhan adalah yang terbaik untuk kita.
Lalu bagaimana cara berdoa yang benar kepada Tuhan itu ?
ADVERTISEMENT
Alquran memberikan tuntunan kepada kita yaitu, “berdoalah kepada Tuhan-Mu dengan rendah hati dan suara yang lembut (QS. Al A’raf ayat 55) dan ….. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. (QS. Al A’raf ayat 56).
Lalu jangan lupa pesan Nabi saw mengenai adab dalam berdoa agar doa kita cepat dikabulkan ialah dengan terlebih dahulu memuji Allah, membaca shalawat kepada Rasulullah Saw, dan dalam kehidupan sehari-hari banyak bersedekah dan berbuat baik kepada sesama manusia.”Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (QS. Al a’raf ayat 56).
Sekali lagi doa adalah ibadah jadi teruslah berdoa. Umar bin Khattab pernah berkata, “Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa.
ADVERTISEMENT
“Ya Tuhanku, bila Engkau senang mendengar rintihanku, terserah Engkau kapan saja kau penuhi permintaanku.”
Wallahu’alam bisshowab