Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Perang Tarif Perdagangan Presiden Trump Menurut Perspektif Neo-Merkantilisme
16 Maret 2025 9:55 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Muhammad Akbar Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejak Donald Trump mulai menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Tarif sebagai rencana utama Trump dalam perekonomian. Pemasangan tarif dilakukan untuk memproteksi Industri manufaktur nasional, mengurangi ketergantungan impor, meningkatkan pendapatan pajak dan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Tarif yang dimaksud disini adalah pajak yang mesti dibayar perusahaan untuk membawa masuk barang yang diimpor. Trump memasang tarif kepada China, Meksiko, dan Kanada untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas janji untuk mencegah imigrasi ilegal dan menghentikan masuknya obat-obatan narkoba ke AS.
Pemerintahannya mengatakan bahwa obat tersebut dari China, geng-geng dari Meksiko memasoknya secara ilegal dan menjalankan laboratorium Fentanil di Kanada. Trump menerapkan tarif kepada tiga negara tersebut sebagai hukuman karena dianggap gagal mengatasi masalah imigran dan narkoba illegal.
Namun, tidak menutup kemungkinan untuk pembebasan tarif jika Meksiko dan Kanada dapat mengatasi masalah yang menjadi perhatiannya. Gedung putih dalam pernyataan resmi sebelum tarif diberlakukan telah memberi waktu kepada Kanada dan Meksiko untuk menangani penyelundupan narkoba yang masuk ke AS.
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Trump memasang tarif untuk barang-barang dari Meksiko dan Kanada sebesar 25%, serta untuk China sebesar 10%. Tarif yang diterapkan oleh Presiden Trump telah merusak hubungan dagang dengan mitra utama AS dan memicu ketegangan diplomatik.
China melakukan pembalasan tarif sebesar 15% kepada AS dengan mengenakan pada impor jagung, gandum, ayam, dan kapas, serta tarif 10% pada impor kedelai, sorgum, daging sapi dan babi, produk susu, buah, sayuran, dan produk laut.
Sementara, Kanada menerapkan tarif balasan sebesar 25% kepada barang-barang dari AS. Barang yang terkena dampak tarif diantaranya biji-bijian, produk susu, daging, anggur dan bir, pakaian, motor, produk kertas dan pulp tertentu. Terkait tarif ini Kanada juga akan menggugat AS melalui WTO dan Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).
ADVERTISEMENT
Kemudian, Meksiko juga akan mengumumkan langkah non-tarif dan tarif balasan kepada produk dari AS.
Impor barang tahun lalu AS sendiri dari Meksiko, Kanada, dan China mencapai lebih dari 40% total impor AS atau sekitar US$1,4 triliun.
Dampak Diberlakukannya Tarif Impor Terhadap Produsen Domestik di AS
Setelah mengumumkan adanya tarif impor, Trump memberitahukan untuk kepada seluruh petani AS untuk mulai meningkatkan produksi pertanian untuk dijual di dalam pasar AS. Menurut USDA, pada tahun 2023 nilai impor produk pertanian AS lebih banyak dibandingkan yang di ekspor. Hal tersebut mengakibatkan adanya defisit perdagangan pada pertanian AS. Nilai impor produk pertanian AS dari meksiko pada tahun 2023 mencapai $45,4 miliar menjadi pemasok terbesar AS, sedangkan Nilai impor produk pertanian Kanada dan Uni Eropa senilai $73 miliar.
ADVERTISEMENT
Para petani dan produsen daging di Negara AS memperkirakan bahwa penerapan tarif dan tindakan balasan dari negara-negara yang dipasangkan tarif akan membuat petani dan produsen daging AS mengalami penurunan pendapatan jika tarif tersebut tetap diberlakukan untuk sementara waktu.
Dampak pada petani mungkin tidak akan terasa sampai panen berikutnya dan harga yang lebih murah bagi konsumen untuk beberapa produk dalam jangka pendek jika ekspor menurun. AS sendiri mengekspor $1,8 miliar daging ayam dan $8,4 miliar daging merah ke Meksiko, Kanada, dan China. Penerapan tarif ini akan dapat mengakibatkan penurunan ekspor daging AS. Para peternak AS akan dapat menjual lebih banyak daging di pasar dalam negeri karena diberlakukannya tarif. Sementara itu, harga daging sapi impor tanpa lemak yang diolah di pabrik AS untuk Hamburger, akan mengalami kenaikan harga karena hampir separuhnya berasal dari Kanada dan Meksiko. Dampak dari tarif akan berbeda-beda pada setiap produk. Contohnya harga daging ham di AS akan dapat turun, karena meksiko merupakan pembeli utama daging tersebut. Namun, permintaan untuk daging asap dan steak kemungkinan akan stabil karena hanya sedikit yang diekspor.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Trump telah melakukan penangguhan tarif selama satu bulan atas barang-barang Kanada dan Meksiko yang sesuai dengan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada, atau USMCA. Setelah mencapai kesepakatan, masing-masing negara kembali berkomitmen untuk meningkatkan penegakan di perbatasan.
Pernyataan baru Trump saat ini (14 maret 2025) menyampaikan bahwa ia akan mengenakan tarif sebesar 200% untuk minuman alkohol asal Uni Eropa. Hal tersebut sebagai respons atas sikap Uni Eropa yang memasang tarif 50% untuk wiski dari AS. Pernyataan dari Trump ini menimbulkan reaksi dari para investor, terlihat setelah penyampaian tersebut Wall Street, S&P 500, Dow Jones Industrial Average, dan Nasdaq Composite mengalami penurunan.
Kebijakan Tarif Trump Menurut Neo-merkantilisme
Jika dilihat dari perspektif Neo-merkantilisme yang mempunyai pendapat dasar yang sama dengan Merkantilisme. Pemerintah melakukan intervensi langsung dalam kebijakan ekonomi politik guna memproteksi pedagang atau pasar domestik. Neo-merkantilisme melakukan proteksionisme produk dalam negeri dengan kebijakan membatasi impor melalui penerapan tarif dan non-tarif, subsidi industri dalam negeri, dan pembatasan migrasi tenaga kerja asing.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan untuk mendukung industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor. Jika dilihat dari pendekatan Neo-merkantilisme, kebijakan penerapan tarif Trump pada Kanada, Meksiko, dan China, bertujuan untuk mendukung industri domestik dengan meningkatkan produksi dalam negeri.
Terlihat dari apa yang dikatakan Trump kepada para petani AS untuk meningkatkan produksi dalam negeri setelah pengumuman tarif pada sektor agrikultur. Kebijakan tarif Trump juga bertujuan untuk memproteksi produk dalam negeri agar harganya dapat tetap bersaing dengan produk impor. Kebijakan Trump sama seperti perspektif Neo-merkantilisme yang menekan impor dengan tujuan untuk memproteksi produk barang domestik.