Konten dari Pengguna

Madumongso Wahyu Tumurun: Oleh-oleh Legendaris Madiun

Muhammad Aldi
Saya seorang mahasiswa UGM yang memiliki minat mendalam dalam dunia tulis-menulis. Sejak kecil, saya selalu tertarik dengan kekuatan kata-kata dan bagaimana mereka dapat menyampaikan berbagai perasaan, ide, dan cerita.
13 Agustus 2024 18:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Aldi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Madumongso adalah jajanan tradisional Indonesia khas Kota Madiun. Terbuat dari ketan hitam yang difermentasi dan dicampur dengan gula serta kelapa, madumongso biasanya memiliki rasa manis dan tekstur yang kenyal. Proses pembuatannya melibatkan fermentasi ketan hitam selama beberapa hari, diikuti dengan pemasakan bersama gula dan kelapa sampai menjadi adonan kental yang kemudian dibungkus dengan menggunakan kertas ngejreng warna-warninya, seperti merah, kuning, hijau, oranye, dan pink.
Madumongso jajanan tradisional khas madiun (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Madumongso jajanan tradisional khas madiun (Dokumentasi Pribadi)
Madumongso sering disajikan pada acara-acara khusus, seperti pernikahan, upacara adat, dan hari raya. Salah satu pembuat jajan madumongso yang terkenal di Madiun adalah "Wahyu Tumurun" yang terletak di Jalan Timbangan, Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Usaha ini sudah hadir sekitar 29 tahun lalu dan menjadi salah satu UMKM tertua di Kota Madiun. Danuk Sri Arini (70) atau lebih akrab dipanggil Ibu Danu, mengelola usaha ini dengan penuh dedikasi dan semangat.
Proses pembuatan madumongso wahyu temurun yang dimulai pagi hari (Dokumentasi Pribadi)
Menurut Ibu Danu, dalam sekali produksi, ia dapat menghabiskan
ADVERTISEMENT
sekitar 10-15 kg ketan hitam. Proses pembuatan madumongso dimulai dengan merendam ketan hitam selama 2-3 hari hingga terjadi proses fermentasi alami. Setelah itu, ketan yang sudah difermentasi dimasak dengan gula dan kelapa parut hingga menjadi adonan kental. Proses pemasakan ini memerlukan kesabaran dan ketelitian agar menghasilkan tekstur dan rasa yang sempurna.
Madumongso Wahyu Tumurun tidak hanya dijual di Kota Madiun saja, tetapi juga sering dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Keunikan rasa dan kualitas dari madumongso buatan Ibu Danu membuatnya dikenal luas dan menjadi salah satu ikon kuliner Madiun.
Madumongso Wahyu Temurun yang sudah di kemas dan tersedia dari ukuran kecil sedang dan besar (Dokumentasi Pribadi)
Ibu Danu juga berbagi bahwa usaha madumongso ini telah menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarganya dan beberapa pekerja yang membantu dalam proses produksi. Meskipun zaman telah berubah, Ibu Danu tetap mempertahankan cara pembuatan tradisional untuk menjaga cita rasa autentik madumongso.
ADVERTISEMENT
"Madumongso ini sudah seperti warisan turun-temurun. Saya belajar dari ibu saya, dan sekarang anak-anak saya juga ikut membantu. Kami ingin terus melestarikan jajanan tradisional ini agar tidak terlupakan oleh generasi muda," kata Ibu Danu dengan bangga.
Madumongso yang sudah di bungkus kertas warna - warni (Dokumentasi Pribadi)
Madumongso Wahyu Tumurun juga aktif dalam berbagai pameran dan festival kuliner untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas. Keikutsertaan dalam berbagai acara tersebut tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat posisi madumongso sebagai salah satu oleh-oleh khas Madiun yang wajib dicoba.
Dengan cita rasa yang khas dan keunikan dalam proses pembuatannya, madumongso Wahyu Tumurun terus menjadi pilihan utama bagi pecinta kuliner tradisional dan oleh-oleh khas Madiun. Bagi Anda yang berkunjung ke Madiun, jangan lupa untuk membawa pulang madumongso ini sebagai buah tangan yang istimewa.
ADVERTISEMENT