Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mahasiswa UNAIR Edukasi Pencegahan Stunting di Desa Kaotan
5 Februari 2025 9:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Alesha Fadhana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga saat berkunjung ke salah satu keluarga di Desa Kaotan. (dokumentasi pribadi)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jk853rdt0kykhs1jwhfx192f.png)
ADVERTISEMENT
Banyuwangi, 16 & 22 Januari 2025 — Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga menggelar kunjungan edukasi seputar stunting di Desa Kaotan pada 16 dan 22 Januari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak pernikahan dini terhadap stunting serta pentingnya pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat bagi anak-anak. Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai upaya mendukung kesehatan masyarakat dan mencegah stunting sejak dini.
ADVERTISEMENT
Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang memerlukan perhatian serius. Kondisi ini dapat menghambat tumbuh kembang anak secara optimal dan berdampak pada kesehatan serta kemampuan belajar di masa depan. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi stunting adalah praktik pernikahan dini. Dalam sosialisasi yang diberikan, mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga menjelaskan bahwa pernikahan dini dapat memengaruhi kesiapan fisik dan mental seorang ibu dalam memberikan asupan nutrisi yang seimbang kepada anak.
Dalam sesi edukasi, mahasiswa memberikan pengetahuan terkait pengertian stunting, pencegahan stunting, edukasi pola hidup yang sehat dan rekomendasi MPASI yang berkualitas setelah anak berusia enam bulan, seperti : makanan yang bergizi dan macam-macam makanan dengan kandungan protein.
Tidak hanya memberikan rekomendasi, mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga juga menekankan pentingnya jadwal makan yang teratur dan kebersihan dalam proses penyajian makanan untuk anak.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk kontribusi nyata, mahasiswa turut membagikan susu UHT kepada keluarga yang hadir dalam kegiatan ini. Nutrisi tambahan ini diharapkan dapat menjadi stimulus awal dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak di Desa Kaotan.
"Kami sangat berterima kasih atas pemberian susu UHT dan edukasi yang sangat membuka wawasan kami mengenai cara mencegah stunting," ujar Ibu Arti Yulianti Novita Dewi, salah satu warga Desa Kaotan yang dikunjungi. Ia menambahkan bahwa penjelasan yang disampaikan dan sosialisasi langsung membuatnya lebih memahami langkah-langkah menjaga kesehatan anak. Respon positif ini menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan adanya kunjungan ini, mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga berharap dapat memberikan dampak positif dan mendorong peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting serta pengelolaan gizi yang baik bagi anak-anak.
ADVERTISEMENT
Lu’lu Luthfiah, selaku Ketua Pelaksana, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud kepedulian mahasiswa UNAIR terhadap isu stunting yang masih menjadi perhatian di Indonesia. Melalui kegiatan ini, ia berharap masyarakat Desa Kaotan dapat lebih memahami stunting dan cara pencegahannya, sehingga generasi sehat dan berkualitas dapat terwujud.
Kunjungan dan edukasi yang dilakukan mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga memiliki dampak signifikan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Melalui edukasi MPASI dan pemberian nutrisi tambahan, kegiatan ini berkontribusi pada SDGs 2: Mengakhiri Kelaparan dengan meningkatkan asupan gizi anak-anak. Selain itu, sosialisasi mengenai stunting dan pentingnya kesehatan ibu dan anak mendukung SDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Tak hanya itu, edukasi dan informasi kesehatan yang diberikan kepada masyarakat turut serta dalam mencapai SDGs 4: Pendidikan Berkualitas, meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan.
ADVERTISEMENT