Konten dari Pengguna

Islam Rahmatan Lil Alamin dan Implementasinya dalam Kehidupan Sosial

Muhammad Andika
Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
30 November 2021 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Andika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://images.unsplash.com/photo-1563300365-9c77e472e7a5?ixlib=rb-1.2.1&ixid=MnwxMjA3fDB8MHxwaG90by1wYWdlfHx8fGVufDB8fHx8&auto=format&fit=crop&w=1740&q=80
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://images.unsplash.com/photo-1563300365-9c77e472e7a5?ixlib=rb-1.2.1&ixid=MnwxMjA3fDB8MHxwaG90by1wYWdlfHx8fGVufDB8fHx8&auto=format&fit=crop&w=1740&q=80
ADVERTISEMENT
Islam rahmatan lil alamin secara definisi adalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, tak terkecuali bagi siapapun.
ADVERTISEMENT
Islam adalah rahmatan lil alamin sesuai dengan apa yang saya temukan dalam hadist nabi Nabi Muhammad Saw bersabda “Tidak boleh membuat kemudharatan (bahaya) pada diri sendiri dan membuat kemudharatan (bahaya) pada orang lain.” (H.R. Ibnu Majah dan Imam Malik).
Menurut sepengetahuan saya, Islam merupakan agama yang memiliki sifat humanis, adaptif, universal, dan kekal sepanjang masa. Allah SWT menurunkan wahyu al-Qur’an sebagai pedoman hidup umatnya yang nilainya bersifat universal, sementara perkataan, tindakan dan diamnya Nabi Muhammad SAW secara umum terkandung dalam hadis dan sunnah-sunnah yang menjadi pedoman hidup kedua semua umat muslim. Islam juga disebut sebagai agama yang melengkapi ajaran agama-agama sebelumnya. Diibaratkan seperti sebuah bangunan yang kurang kuat fondasinya, disitu agama islam berperan untuk menyempurnakannya.
ADVERTISEMENT
Menurut saya sendiri, sudah semestinya semua orang muslim wajib menjalankan serta mengamalkan poin ajaran Islam rahmatan lil alamin dengan totalitas sepenuhnya. Dasar fundamental umat muslim tentang ajarannya adalah selalu mengedepankan berbuat sopan-santun, lemah-lembut, penuh kedamain serta ketentraman dan tidak saling menganiaya atau melakukan kekejaman yang tidak manusiawi, baik antarmanusia, kelompok, ras, suku dan etnik tidak diperkenankan memakai kekerasan dan mendeklarasi watak kebengisan sesuai dengan dalil-dalil dalam Al-Qur’an.
Istilah Baku Dalam al-Qur’an
Penjelasan terminologis tentang Islam rahmatan lil alamin saya awali dengan apa yang tercantum dalam Al-Qur'an. Berdasarkan al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 107 “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
Saya telah menelaah konsep Islam rahmatan lil alamin yang terkandung dalam ayat diatas bahwa Islam sebagai agama rahmatan lil alamin bahwa sesungguhnya paham ini mengartikan sesungguhnya pemeluk agama Islam harus memberi rahmat yang memiliki cakupan ruang lingkup yang luas. Adanya agama Islam yang berfungsi sebagai rahmatan lil alamin dapat mampu membuat para penyebar agama yang membawakan ajaran agama Islam dengan penuh kebijaksanaan, kedamaian dan keramahan, diterima dengan mudah oleh para masyarakat secara terbuka dan sukarela tanpa perlu adanya kekerasan ataupun perlawanan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Kita Mengimplementasi Islam Rahmatan Lil Alamin Dalam Kehidupan Sosial
Saya memang menyadari bahwa tidak bisa dipungkiri lagi, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan ras yang berbeda baik asli, dari luar, maupun campuran, ada juga suku bangsa, antara lain yaitu bangsa Jawa, bangsa Papua, bangsa Melayu, bangsa Bugis, bangsa Batak dan lainnya, berbagai agama atau kepercayaan yang berbeda, serta berasal dari banyak kerajaan dengan corak kebudayaan yang beragam. Oleh karena itu, semua keanekaragaman yang kita punya harus diterima dan disyukuri sebagai sebuah anugerah bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya.
Saya sendiri sangat yakin bahwa kita menjadi sebuah bangsa yang besar, tidak semata-mata hanya sebatas agama yang sama, atau satu etnis bangsa yang sama, ataupun suku yang sama. Kita menjadi bangsa karena tercipta dari pengorbanan jasa yang sudah kita lakukan dan rasakan di masa lampau secara bersama-sama dan kita juga sudah melewati banyak proses di masa sekarang ini dengan kesepakatan-kesepakatan yang telah kita buat atas dasar persatuan serta keutuhan, kemudian kita berkeinginan untuk menjalankan masa secara berkesinambungan. Negara Indonesia dibangun atas dasar gagasan para pemimpinnya yang memiliki suatu keyakinan bahwa dalam sebuah negara yang bermajemuk, terdiri atas ratusan ribu kelompok etnis, hanya bisa dipersatukan dengan ikrar atau sumpah yang menyatakan persatuan sebagai dasar utama untuk mewujudkan kehidupan bersama yang lebih baik kedepannya.
ADVERTISEMENT
Saya meyakini hal ini umumnya bertujuan untuk mensosialisasikan dan melaksanakan prinsip kesetaraan dan melarang sikap diskriminatif dalam kehidupan bermasyarakat, saat menjalankan kegiatan berbangsa dan bernegara.
Saya mencontohkan pengimplementasian dari nilai islam sebagai rahmatan lil alamin dalam kehidupan bersosial di lingkungan kita. Caranya dengan kita peduli bagi seluruh aspek lapisan sosial atau lapisan masyarakat tanpa terkecuali, karena kita ingin menjadi rahmat bagi semua. Seluruh aspek dari lapisan sosial adalah bagian dari ciptaan Allah, dengan cara membangun prinsip untuk menebarkan nilai kebaikan seperti tolong-menolong terhadap yang membutuhkan siapapun itu.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang saya tulis diatas maka saya dapat menarik sebuah kesimpulan sebagai berikut. Pertama, Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dan Nabi Muhammad sebagai pembawanya, sama-sama hadir untuk membawa kedamaian, kelembutan dan kebaikan tertinggi sesuai dengan Al-Qur’an surat Al-Anbiya 107. Manusia yang beragama, tetapi tidak sampai pada tingkat kemanusiaan tertinggi maka ia adalah pendusta agama. Kebaikan tertinggi itu adalah polarisasi keberagamaan yang seimbang, antara vertikal dan horizontal. Kedua, kita sebagai manusia merupakan makhluk sosial, maka dari itu kita perlu menerapkan nilai Islam rahmatan lil alamin dalam kehidupan sosial kita, dengan tujuan menebarkan rahmat kebaikan bagi siapapun tanpa terkecuali.
ADVERTISEMENT