Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Terjadinya Inflasi di Berbagai Negara
20 November 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Muhammad Anugrah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, ada suatu kenaikan harga terus menerus secara bertahap yang di sebut inflasi, yang memiliki dampak buruk dapat mempengaruhi ekonomi di suatu daerah, inflasi itu sendiri bisa kita lihat dari sekitar kita, yakni dari seluruh dunia kita ambil contoh dari Negara Zimbabwe yang terpengaruh oleh inflasi skala besar atau bisa di sebut Hyper Inflation, di Zimbabwe itu sendiri inflasi terjadi sebesar 667,36% di tahun 2023 yang menjadikannya Zimbabwe dengan tingkat Inflasi tertinggi di dunia, yang di akibatkan oleh pemerintah yang kerap kali melakukan tindakan korupsi, kebijakan yang kontroversional dan juga Bank sentral Zimbabwe yang secara rutin mencetak uang setiap harinya untuk memenuhi defisit anggaran negaranya.
ADVERTISEMENT
Zimbabwe telah berusaha tiga kali untuk redenominasi mata uangnya untuk mengatasi inflasi, tetapi upaya tersebut tidak berhasil karena orang-orang sudah tidak percaya pada dolar Zimbabwe dan lebih suka menggunakan mata uang asing, meskipun pemerintah telah mencoba menstabilkan nilai tukar dan harga dengan mengeluarkan mata uang baru yang didukung oleh emas. Bila kita lihat langsung ke negara Zimbabwe masyarakat disana jika ingin membeli barang yang harganya cukup mahal mereka perlu membawa urang bertumpuk tumpuk, dan juga di sana uang sudah seperti tidak memiliki harga diri sama sekali.
Ada juga selain di Zimbabwe Jerman juga pernah mengalami Inflasi yang sangat besat saat kalah dalam perang dunia pertama yang mengharuskan mengganti kerugian perang, saking tidak berharganya uang di sana sering kali di jadikan Mainan, Bahan untuk menyalakan api bahkan sampai pajangan rumah. Dan ada juga negara Hungaria yang mengalami Inflasi setelah perang dunia Ke – 2 yang pernah memiliki uang kertas yang bernilai sebesar 1,000,000,000,000,000,000,000 (satu miliar triliun) yang menjadikan Hungaria sebagai negara dengan Inflasi terbesar dalam sejarah dunia.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri Inflasi tidak begitu besar dampaknya tetapi bagi masyarakat yang memiliki penghasilan tetap ataupun yang memiliki ekonomi menengah kebawah tetap saja aka berpengaruh dalam kehidupan sehari – hari, contoh beberapa inflasi di Indonesia yaitu naiknya harga bahan baku dan harga BBM.
kerap kali masyarakat Indonesia melakukan demokrasi kepada pemerintah yang melakukan kebijakan menaikan harga BBM seperti saat pertama kali diadakannya demo masalah BBM saat dibawah pemerintahan Presiden Soeharto pada 9 mei 1998. Di bawah tekanan lembaga keuangan internasional, yaitu International Monetary Fund (IMF), Presiden Soeharto memutuskan untuk menaikkan harga BBM hingga 71%. Keputusan ini tampaknya menimbulkan lebih banyak ketegangan di masyarakat, yang saat itu sudah tertekan oleh inflasi.Pada tanggal 24 September 2022 pun para buruh dan petani melakukan demokrasi di jakarta pusat tentang naiknya harga dalam tuntutannya, massa menentang kenaikan harga BBM Pertalite dan Pertamax. Mereka juga menuntut penghapusan omnibus law.
ADVERTISEMENT
Selain penyebab inflasi yang sudah kita bahas sebelumnya ada satu hal lagi yang bisa mempengaruhi inflasi di suatu negara yaitu pajak, pajak bisa mempengaruhi inflasi dikarenakan kenaikan pajak seperti PPN dapat menyebabkan inflasi karena biaya produksi dan distribusi juga ikut naik, dan juga baik kenaikan pajak maupun kenaikan pengeluaran pemerintah dapat menyebabkan inflasi. Contoh pajak terbesar di Indonesia yaitu berasal dari PT Pertamina sebesar RP.224,53 Trilliun. Inflasi di Indonesia termasuk inflasi yang ringan dikarenakan inflasi di Indonesia pada tahun 2024 hanya sebesar 3% saja.
Inflasi juga dapat di kualifikasikan berdasarkan beberapa jenis yaitu berdasarkan sifatnya Inflasi terbagi menjadi inflasi merayap, inflasi menengah, dan inflasi tinggi. Inflasi merayap menunjukkan kenaikan harga yang lambat dan kecil dalam waktu yang lama, sedangkan inflasi tinggi menunjukkan kenaikan harga yang tinggi dan cepat dalam waktu yang singkat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan tingkatnya Inflasi diklasifikasikan menjadi inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi ketika kenaikan harga tidak melebihi 10% setiap tahun; inflasi sedang berkisar antara 10% dan 30% setiap tahun; dan hiperinflasi terjadi ketika kenaikan harga melebihi 100% setiap tahun seperti pembahasan tadi
Berdasarkan sumbernya inflasi Inflasi terbagi menjadi inflasi dalam negeri dan inflasi luar negeri. Inflasi dalam negeri terjadi ketika uang beredar lebih banyak daripada yang dibutuhkan atau ketika permintaan domestik menurun. Inflasi luar negeri terjadi ketika harga barang impor meningkat.
Berdasarkan komponennya Inflasi terbagi menjadi inflasi komponen harga yang diatur oleh pemerintah dan inflasi komponen harga bergejolak. Inflasi komponen bergejolak dipengaruhi oleh kejutan harga bahan makanan, seperti panen, gangguan alam, atau perkembangan harga komoditas makanan. Inflasi komponen harga yang diatur oleh pemerintah dipengaruhi oleh kebijakan harga pemerintah, seperti tarif BBM, listrik, dan angkutan.
ADVERTISEMENT
Meskipun inflasi dapat diprediksi, ada keterbatasan dan ketidakpastian. Para ekonom menggunakan berbagai indikator dan model ekonomi untuk memprediksi inflasi, seperti Indeks Harga Konsumen (IHK), Data pengangguran dan upah, Harga komoditas, Kebijakan moneter, permintaan dan penawaran, dan kurs mata uang.
Namun, prediksi inflasi sulit dilakukan karena ekonomi sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak variabel tak terduga, seperti bencana alam, guncangan ekonomi, dan perubahan kebijakan global.