Surga Bahari di Jember Selatan

Muhammad Aqil Fadhil
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember
Konten dari Pengguna
8 Oktober 2022 7:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Aqil Fadhil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Nelayan Turun Dari Kapal. (Dokumentasi Pribadi 06/09/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Nelayan Turun Dari Kapal. (Dokumentasi Pribadi 06/09/2020)
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan produktivitas dan pelestarian sumber daya laut dan ikan, terdapat beberapa program dan kegiatan pembangunan yang mengarah pada upaya meningkatkan produktivitas kelayakan skala ekonomi dan nilai tambah produksi serta mendukung pembangunan ekonomi daerah, khususnya pedesaan.
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan pelestarian perikanan tangkap di Kabupaten Jember belum maksimal, di antaranya terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki nelayan, serta infrastruktur yang ada. Rusaknya terumbu karang juga menjadi salah satu penyebab berkurangnya jumlah ikan di perairan laut Samudera Indonesia karena beberapa tahun lalu yakni tahun 1999-2000, nelayan menangkap ikan dengan menggunakan bom ikan secara besar-besaran.
Pemerintah mencatat potensi perikanan tangkap di beberapa kabupaten setempat baru tergarap sekitar 22,5 persen.
Kabupaten Jember memiliki luas wilayah 3.293,34 KM2 yang terbagi menjadi 31 kecamatan dan lima diantaranya memiliki wilayah maritim, yakni Kecamatan Ambulu, Puger, Gumukmas, Kencong, dan Tempurejo.
Berdasarkan data Dinas Perikanan Jember, potensi produksi perikanan tangkap laut di Jember bisa mencapai 25.000 ton per tahun. Namun, saat ini mencapai 9.000 ton per tahun. Zona tangkap ikan di perairan pantai selatan Jember sudah masuk zona merah muda, sehingga populasi ikan juga menurun akibat rusaknya ekosistem laut, akibatnya ikan hasil tangkapan nelayan sedikit.
Pedagang Pasar Ikan TPI Puger. (Dokumentasi Pribadi 06/09/2020)
Selain itu, sebelum ada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 dan 2 Tahun 2015, banyak kapal asing yang menjarah ikan di perairan Indonesia dan nelayan melakukan penangkapan ikan hingga bibit ikan ikut terjaring.
ADVERTISEMENT
Peluang meningkatkan sektor maritim di Jember masih cukup besar, namun perlu kerja sama semua pihak baik pemerintah maupun nelayan untuk ikut menjaga kelestarian ekosistem laut.
Jember memiliki kawasan garis pantai lumayan panjang dan langsung ke laut lepas. Akan tetapi saat ini Jember belum menghasilkan tangkapan ikan laut yang optimal.
Saat ini Jember tidak dapat menghasilkan ikan tangkap laut secara maksimal karena cuaca yang sering berubah dan hanya memiliki satu pelabuhan ikan, yakni TPI Puger. Sisanya hanya pelabuhan pantai.
TPI Puger kini sudah penuh dan sudah tidak bisa menambah perahu untuk bersandar. Selain itu, perahu paling besar yang bersandar di pelabuhan Puger hanya sampai 15 gross ton (GT).
Legislator DPRD Jember, Anang Murwanto menilai Pemkab Jember belum melakukan optimalisasi potensi perikanan dan kelautan karena tempat pelelangan ikan Puger belum bisa dimasuki kapal besar. "Seharusnya potensi perikanan dan kelautan bisa dikelola dengan baik, sehingga para nelayan bisa lebih sejahtera," ucap Wakil Ketua Komisi C DPRD Jember itu.
ADVERTISEMENT
Saat ini penambahan pelabuhan ikan sudah mulai direncanakan oleh Pemerintah Provinsi di Pantai Payangan. Dengan penambahan pelabuhan diharapkan bisa mendongkrak produksi ikan laut di Jember.
Pemerintah Kabupaten siap mendukung Pemerintah Provinsi untuk mengembangkan potensi kelestarian perikanan di Jember untuk mendorong kesejahteraan masyarakat karena sebagian besar nelayan di daerah Selatan masih tradisional, begitu pun dengan pembudidayanya.
Upaya meningkatkan produktivitas perikanan di Jember harus tetap mengutamakan unsur keberlanjutan ekosistem, karena kelestarian laut menjadi kunci kegiatan ekonomi bisa dilakukan secara optimal.
Perahu Nelayan TPI Puger. (Dokumentasi Pribadi 06/09/2020)