Konten dari Pengguna

IHSG Anjlok: Investasi yang Berubah Jadi Kerugian

Muhammad Ardiansyah
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi di Universitas Pamulang
16 April 2025 11:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ardiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://pixabay.com/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://pixabay.com/
ADVERTISEMENT
Belakangan ini IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) kelihatan lesu. Banyak saham-saham besar yang nilainya turun, dan warna merah mendominasi layar para investor. Buat yang baru main saham, ini mungkin terasa menegangkan. Tapi sebenarnya, apa sih yang bikin IHSG bisa anjlok kayak gini?
ADVERTISEMENT
Penyebabnya bisa macam-macam. Salah satu faktor utama adalah sentimen global, seperti naiknya suku bunga di Amerika Serikat yang bikin investor asing memilih keluar dari pasar negara berkembang kayak Indonesia. Belum lagi gejolak geopolitik dan kekhawatiran soal arah ekonomi dalam negeri, terutama menjelang perubahan kepemimpinan. Kalau investor merasa nggak yakin sama arah kebijakan ekonomi ke depan, mereka lebih memilih menunggu atau menarik dananya duluan.
Ketika IHSG turun, otomatis nilai investasi banyak orang juga ikut turun. Nah, buat perusahaan publik atau perusahaan investasi, ini bukan sekadar bikin cemas. Dalam dunia akuntansi, penurunan harga saham ini harus dicatat sebagai “kerugian nilai wajar”. Artinya, meski belum dijual, tapi kalau nilai investasi di laporan keuangan kelihatan turun, ya itu dianggap rugi juga. Efeknya bisa terlihat di laporan laba rugi dan neraca keuangan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Lalu gimana dengan ROI, alias Return on Investment? Nah, ROI adalah ukuran buat tahu seberapa besar untung yang didapat dibanding dengan modal yang dikeluarkan. Kalau nilai saham terus turun, ROI otomatis jadi lebih kecil. Bahkan bisa jadi negatif kalau kerugiannya besar. Ini jadi alarm buat para manajemen perusahaan dan investor, karena bisa ngaruh ke keputusan bisnis ke depannya.
Tapi nggak semua hal soal IHSG anjlok itu buruk. Buat sebagian investor, ini justru jadi kesempatan. Harga-harga saham yang sebelumnya mahal sekarang jadi lebih masuk akal. Asal tahu apa yang dibeli dan nggak asal ikut tren, ini bisa jadi momen beli murah untuk untung di masa depan. Ibaratnya, pasar sedang diskon besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Buat perusahaan sendiri, ini jadi waktu yang tepat buat evaluasi. Mulai dari efisiensi operasional, manajemen risiko investasi, sampai cara mereka berkomunikasi ke investor. Dalam situasi seperti ini, transparansi dan strategi jangka panjang jadi kunci untuk menjaga kepercayaan pasar.
IHSG boleh turun hari ini, tapi seperti biasa, pasar saham itu naik-turun. Yang penting, baik investor maupun pelaku usaha harus siap mental, siap data, dan jangan langsung panik. Karena seperti kata investor legendaris Warren Buffett, “Saat orang lain takut, itulah saat kamu harus berani”.