Konten dari Pengguna

Transformasi Akuntansi di Era AI: Apa yang Harus Dipersiapkan?

Muhammad Ardiansyah
Mahasiswa Akuntansi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
7 Januari 2025 12:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ardiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/premium-ai-image/businessman-with-robot-head-sits-desk-holding-toy-robot-one-hand-stacks-coins-other_324239123.htm#fromView=search&page=1&position=33&uuid=335d5cb2-e1ba-4530-8165-89ce85cc5483&new_detail=true
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/premium-ai-image/businessman-with-robot-head-sits-desk-holding-toy-robot-one-hand-stacks-coins-other_324239123.htm#fromView=search&page=1&position=33&uuid=335d5cb2-e1ba-4530-8165-89ce85cc5483&new_detail=true
ADVERTISEMENT
Kehadiran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di sektor akuntansi. Sebagai teknologi yang mampu memproses data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi, AI mengubah cara kerja akuntansi dari yang dulunya bersifat manual menjadi lebih otomatis dan efisien. Namun, transformasi ini juga membawa tantangan baru yang perlu dihadapi oleh para profesional di bidang akuntansi. Agar tetap relevan, akuntan harus mempersiapkan diri dalam berbagai aspek berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. Peningkatan Kompetensi Teknologi

Di era modern ini, kemampuan teknis terkait teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi seorang akuntan. Integrasi AI ke dalam sistem akuntansi membutuhkan pemahaman tentang cara kerja teknologi ini, termasuk kemampuan untuk menggunakan perangkat lunak berbasis AI yang dirancang untuk mengotomatisasi tugas-tugas seperti pembukuan, pencatatan transaksi, dan pelaporan keuangan.
Para akuntan perlu belajar memahami algoritma yang digunakan oleh AI, meskipun tidak sampai pada tingkat teknis pemrograman. Mereka juga harus mampu bekerja sama dengan para profesional TI untuk memastikan implementasi sistem berbasis AI berjalan dengan lancar. Selain itu, dengan meningkatnya peran teknologi dalam akuntansi, keterampilan seperti pengelolaan data dan pemahaman tentang keamanan siber juga menjadi penting. Akuntan harus memastikan bahwa data yang dikelola tetap aman dan sesuai dengan regulasi perlindungan data.
ADVERTISEMENT

2. Pengembangan Keterampilan Analitis

Dengan kemampuan AI untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin, fokus kerja akuntan beralih ke analisis data yang lebih kompleks dan strategis. Dalam dunia bisnis modern, data tidak hanya dilihat sebagai catatan historis, tetapi juga sebagai sumber wawasan untuk mengambil keputusan masa depan. Oleh karena itu, akuntan harus memiliki kemampuan untuk menganalisis data dengan cara yang lebih mendalam dan memberikan rekomendasi yang relevan bagi perusahaan.
Sebagai contoh, AI dapat membantu memprediksi tren keuangan berdasarkan data historis. Namun, pemahaman tentang bagaimana menggunakan informasi ini untuk menciptakan strategi bisnis yang efektif tetap menjadi tugas manusia. Akuntan yang mampu menggabungkan kemampuan analisis data dengan pemahaman bisnis yang kuat akan menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan.
ADVERTISEMENT

3. Adaptasi terhadap Perubahan Peran

ahttps://www.freepik.com/free-ai-image/man-hanging-out-with-robot_132310152.htm#fromView=search&page=1&position=45&uuid=335d5cb2-e1ba-4530-8165-89ce85cc5483&new_detail=true
AI telah mengubah peran tradisional akuntan dari seorang pengolah data menjadi penasihat strategis. Sebelumnya, akuntan lebih banyak terlibat dalam tugas administratif seperti pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan. Namun, dengan adanya teknologi AI yang dapat melakukan tugas-tugas ini dengan lebih cepat dan akurat, akuntan kini lebih berfokus pada penyediaan wawasan strategis yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan penting.
Misalnya, akuntan kini diharapkan untuk memberikan masukan dalam hal pengelolaan risiko, perencanaan pajak, dan strategi investasi. Selain itu, akuntan juga harus mampu berkomunikasi dengan jelas kepada pemangku kepentingan tentang analisis keuangan yang dihasilkan, baik itu dalam bentuk presentasi kepada manajemen ataupun laporan kepada investor. Kemampuan komunikasi ini menjadi penting untuk memastikan bahwa wawasan yang dihasilkan dapat diimplementasikan secara efektif.
ADVERTISEMENT

4. Pemahaman Etika dan Keamanan Data

Penggunaan AI dalam akuntansi tidak lepas dari tantangan etika, terutama terkait dengan keamanan dan privasi data. AI membutuhkan data dalam jumlah besar untuk dapat bekerja secara efektif. Namun, pengelolaan data ini harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, terutama mengingat data keuangan adalah salah satu jenis data yang paling sensitif.
Akuntan harus memahami prinsip-prinsip etika dalam pengelolaan data, seperti bagaimana memastikan bahwa data yang digunakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk General Data Protection Regulation (GDPR) atau regulasi perlindungan data lainnya. Selain itu, mereka juga harus mampu mengidentifikasi potensi risiko dalam penggunaan AI, seperti bias algoritma yang dapat memengaruhi keakuratan hasil analisis. Dengan memahami dan memitigasi risiko-risiko ini, akuntan dapat memastikan bahwa teknologi AI digunakan dengan cara yang bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT

5. Kesiapan untuk Pembelajaran Berkelanjutan

Teknologi AI berkembang dengan sangat cepat, dan apa yang relevan hari ini mungkin tidak lagi relevan di masa depan. Oleh karena itu, para akuntan harus memiliki komitmen untuk terus belajar sepanjang karier mereka. Pembelajaran berkelanjutan menjadi kunci untuk tetap kompetitif di tengah perubahan yang terjadi.
Mengikuti pelatihan, seminar, atau program sertifikasi terkait teknologi terbaru di bidang akuntansi adalah langkah yang penting. Selain itu, para akuntan juga dapat memanfaatkan sumber daya online, seperti kursus daring, untuk memperbarui pengetahuan mereka. Kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan akan membantu para profesional di bidang akuntansi tetap relevan dan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi organisasi mereka.

Kesimpulan

Transformasi akuntansi di era AI bukanlah ancaman, melainkan peluang bagi para profesional untuk meningkatkan peran mereka dalam dunia bisnis. Dengan mempersiapkan diri melalui peningkatan kompetensi teknologi, pengembangan keterampilan analitis, adaptasi terhadap perubahan peran, pemahaman tentang etika dan keamanan data, serta komitmen untuk pembelajaran berkelanjutan, akuntan dapat menjadi bagian integral dari strategi bisnis yang lebih besar. Era AI adalah masa depan akuntansi, dan para profesional yang siap beradaptasi akan menjadi yang terdepan dalam industri ini.
ADVERTISEMENT