Konten dari Pengguna

Habib Husein Jafar dan Trilogi Perilaku

Muhammad Areev
Pegiat Media Sosial, Passionate Green Energy & Green Economy, Pecandu Sepakbola, Penulis di www.muhammad-areev.blogspot.com
30 Oktober 2021 10:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Areev tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Alquran Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alquran Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Saya termasuk orang yang sering membaca tulisan dan mendengar ceramah dari habib Husein Jafar Al Hadar, bahkan sebelum beliau setenar sekarang dan memiliki julukan sebagai the light of the darkness pemuda tersesat. Di facebook, saya sudah berteman lama dengan beliau.
ADVERTISEMENT
Tidak penting beliau kenal saya atau tidak, yang pasti saya mendapatkan banyak manfaat dari membaca tulisan dan vidio Youtube yang sering beliau bagikan sebagaimana saya juga dapat manfaat dari berteman dengan para kiai, akademisi dan orang-orang hebat lainnya di facebook.
Sangat bersyukur bisa berteman dengan orang-orang hebat di facebook, dengan berteman dengan mereka saya mendapatkan banyak sajian tulisan-tulisan berbobot yang dapat menambah wawasan, dan itu menjadi alasan utama saya masih menggunakan facebook sampai sekarang. Semenjak penyebaran hoaks semakin masif, rasanya facebook seperti memperbanyak 'sampah' yang mengotori pikiran. Tulisan-tulisan merekalah yang menjadi alasan utama untuk tetap menggunakan facebook sampai sekarang.
Keseimbangan. Foto : Pixabay.com
Saya menyimak, ada satu penyampaian dari ceramah Habib Husein Jafar sangat membekas dalam diri saya yaitu tentang trilogi perilaku : kebenaran, kebaikan dan keindahan. Beliau mengatakan sesuatu yang benar seharusnya dilakukan dengan cara yang baik, dan sesuatu yang baik seharusnya dilakukan dengan cara yang indah. Dan sepantasnya konsep inilah yang harus diterapkan dalam mengajak orang untuk melakukan kebaikan.
ADVERTISEMENT
Beliau mencontohkan bagaimana dahulu di negara eropa ada seorang wanita yang ingin memeluk islam. Namun, ayah dari wanita tersebut tidak mengizinkan anaknya untuk memeluk islam. Berbagai cara telah dilakukan oleh seorang Ayah untuk menggoyahkan keyakinan anaknya agar tidak memeluk islam. Hingga tiba suatu ketika Ayah dan anaknya mendengarkan azan di salah satu mesjid daerah itu. Azan dikumandangkan dengan sangat tidak nyaman didengar dan tidak bersemangat. Hingga tibalah waktunya, Ayah berhasil menggoyahkan keyakinan anaknya.
"Dengarlah nak, itu seruan untuk memanggil orang salat dalam islam, betapa tidak bersemangat dan sama sekali tidak nyaman didengar"
Hingga Anak tersebut mengurungkan niatnya untuk memeluk agama islam. Ayah kemudian datang ke mesjid dan bertanya siapakah yang mengumandangkan azan untuk berterimakasih kepada yang mengumandangkan azan karena telah berhasil menggoyahkan keyakinan anaknya dengan azan itu.
ADVERTISEMENT
Dari kisah itu saya menangkap, apa yang dilakukan oleh seorang Muazzin adalah cara yang benar dan baik namun karena tidak ada keindahan di dalamnya maka orang-orang justru menjauhi mesjid dan semangat untuk melakukan kebaikan menjadi sirna.
Selain itu ada banyak hal yang benar dan baik, namun tidak bijak dan indah dilakukan. Saya pernah mendengar ketika Gus baha menceritakan bagaimana sahabat Mu'az bin jabal ra yang menjadi imam terlalu lama (Sebenarnya tidak lama menurut standar sahabat Muadz, rakaat pertama surat al baqarah, rakaat kedua surat al maidah) padahal saat itu ada orang yang sudah tua, ada pengembala dan anak kecil.
Sehingga ada seorang pengembala tua memisahkan diri dari jemaah (mufaraqah) sementara pada saat itu belum ada fiqh mufaraqah menurut cerita dari Gus baha'. Selanjutnya dua orang ini, sahabat Mu'adz dan Pengembala tadi sama-sama mengadu ke Rasulullah. Pengembala mengadu dengan bacaan surah yang terlalu panjang sedangkan sahabat Muadz mengadukan si pengembala ini sebagai orang munafik karena memisahkan diri dari jemaah.
ADVERTISEMENT
Di luar dugaan, Rasulullah Saw justru membela si pengembala tadi dengan mengatakan "afattanun ya muadz (apakah kamu mau membuat kerusakan ya muadz". Padahal apa yang dilakukan oleh Mu'adz adalah sesuatu yang benar dan baik membaca al-quran, namun tidak bijak dan indah karena menjadi masalah bagi orang yang sudah tua, orang yang musafir dan pengembala karena bacaan yang terlalu panjang. Rasulullah Saw sendiri paling anti kebaikan dianggap sebagai suatu problem oleh umat.
Analogi yang hampir sama juga sering saya perhatikan saat bulan Ramadhan. Tadaruz Al-quran yang rutin dilakukan tiap malam selesai salat tarawih sampai hingga jam 2 dan 3 pagi, hal ini sangat mengganggu bagi mereka yang rumahnya berdekatan dengan Mesjid. Apa yang dilakukan merupakan suatu ibadah yang benar dan baik yaitu membaca al-quran namun jika dapat mengganggu kenyamanan orang di sekitarnya dapat berubah menjadi tidak indah dan bijak dan kebaikan bisa jadi sirna di sana.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang malah dianggap anti bacaan alquran, Yahudi dan lain sebagainya ketika mencoba untuk memperingati agar suara mikrofon dikecilkan agar tidak mengganggu waktu istirahat mereka. Padahal sah-sah saja mereka memperingati jika itu memang mengganggu hak istirahat mereka.
Saya menyadari tidak semua orang dapat tidur dengan nyenyak dan baik jika corong mikrofon dekat rumahnya dibacakan ayat al-quran dengan syahdu, apalagi lagi dengan suara yang bising dan tajwid yang salah. Perlu adanya kebijakan, misalnya tadarus pakai mikrofon hanya dilakukan sampai jam tertentu kemudian setelahnya tadarus tetap dilanjutkan dengan tidak memakai mikrofon atau suara dikecilkan.
Kemudian tadarus pakai mikrofon hanya boleh untuk anak-anak yang sudah bisa ngaji minimal paham mad asli, hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati. Begitulah untuk menyampaikan kebenaran, dengan cara yang baik saja terkadang tidak cukup. Perlu adanya kebijaksanaan di sana, perlu adanya keindahan di sana. Seorang yang ingin menyampaikan kebenaran agama, perlu adanya pemahaman tentang trilogi perilaku ini agar apa yang disampaikan tertuju ke intinya dan tidak menimbulkan masalah yang baru.
ADVERTISEMENT