Konten dari Pengguna

Falahi, Selalu dan Tak Terbatas Waktu

Muhammad Arfa
Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia
22 September 2023 22:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Arfa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
16 Juli 2023. sumber : foto milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
16 Juli 2023. sumber : foto milik pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Merangkak, Menapak, Berjaya. Tak henti-hentinya kalimat itu kita ucapkan di setiap pertemuan, dalam peristiwa apapun tanpa terkecuali.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan kali ini penulis ingin membagikan kisah romansa yang dialami sendiri oleh penulis. Kenangan yang semestinya dirayakan di setiap saat, terkesan amat alay namun jika kalian terjun kala itu begitu menyenangkannya peristiwa-peristiwa yang diukir sedemikan rupa dan menjadi sebuah kenangan yang menyenangkan. Bagaimana tidak? pada saat tahap acguistive stage atau yang dimaksud usia remaja mulai memperoleh berbagai informasi dan belajar dari apa yang telah ia ketahui dengan dasar tidak lain dan tidak bukan untuk kepentingan pribadinya. Pada fase itulah penulis merasa mengambil kesempatan yang tepat untuk memilih suatu ekstrakulikuler yang menurut penulis sendiri lebih dari program “ekskul” belaka.
Tafakkur Alam SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, nama yang memiliki makna yang tajam. Tafakkur yang menurut KBBI berarti renungan, pikiran, dan menimbang-nimbang secara bersungguh-sungguh. begitu hebatnya para pendahulu yang mencetuskan nama itu, di se-usia anak SMA itu hal yang wajib diapresiasi. Tidak hanya nama saja ternyata, cerita alumni-alumni pendiri yang sewaktu itu direpresi sekolah untuk tidak melanjutkan keorganisasian kepecinta-alaman di sekolah juga turut menghiasi perjalanan Falahi dari masa ke masa. Penuh dengan perjuangan dari yang bersembunyi-sembunyi untuk menjalankan proker hingga di masa sekolah akhirnya mengizinkan Falahi untuk melanjutkan kiprahnya secara terang-terangan.
ADVERTISEMENT
Dua puluh enam tahun usianya sekarang, rasa bangga turut menyelimuti di kehidupanku. Namun, apakah rasa bangga itu selalu ada? jawabku,”belum tentu. tapi, aku akan mengusahakannya agar itu terwujud” kesannya plin-plan tapi apa boleh buat? di dalam perjalanan hidupku, Falahi sendiri pernah menjadi momok yang selalu terbayang; momok yang seolah akan menerkamku. masa-masa suram itu terjadi ketika pandemi menerjang seantero dunia, sialnya aku terlena dengan peristiwa itu dan menjadikanku pribadi yang lemah dan tidak memiliki tanggung jawab lagi perihal keorganisasian Falahi kala itu. Bukannya tidak menerima nasib yang telah terjadi, namun kepergian sesosok “kakak” turut serta menambah ketakutanku terhadap organisasi ini. Al-fatihah akan dan selalu tertuju padamu Surya Widi Utomo, bulan september ini harusnya menjadi bulan yang amat kau tunggu bukan? bulan kelahiranmu. Kau turut memperingatinya sebagai tolok ukur sejauh apa ilmu yang sudah kau dapat, kan? Rayakan di alam sana, yaa? Aku meminta itu.
ADVERTISEMENT
Dari kejadian yang beranekaragam itu berbagai ilmu baru bisa kudapatkan, diantaranya, bagaimana harus bersikap tentang meredam huru-hara yang terjadi, belajar ikhlas, dan tentunya bekerja di bawah tekanan yang juga terdapat di dalam 9 poin berorganisasi milik Falahi. Dari situlah aku menyadari bahwa inilah yang dinamakan keluarga,
sayangnya aku telat menyadarinya. Butuh beberapa bulan bahkan hitungan tahun untuk menyadari akan hal itu. Pesan singkatku untuk NAPAKFALA 29 dan seterusnya kelak, janganlah menjadikan beban di setiap proker yang sedang kalian kerjakan karena di situlah ada banyak ilmu baru yang suatu saat nanti akan kalian gunakan di kehidupan sehari-hari, percayalah. Jangan sepertiku yang kala itu menganggap hal yang terkesan remeh. Terima kasih Falahi telah menjadikanku bagian dari keluarga. Bahwasannya keluarga itu tak akan tergantikan, dan tidak terbatas waktu.
ADVERTISEMENT
MERANGKAK, MENAPAK, BERJAYA!
*Tulisan ini ditujukan untuk memperingati milad Falahi ke-26