Konten dari Pengguna

Lari dan Jogging: Olahraga Sederhana yang Mengubah Gaya Hidup

Muhammad Arifin
Mahasiswa Prodi Ilmu komunikasi, Universitas Pamulang
20 November 2024 17:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Arifin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Car Free Day (CFD) Jakarta. sumber: foto pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Car Free Day (CFD) Jakarta. sumber: foto pribadi
ADVERTISEMENT
Jogging atau lari telah menjadi salah satu bentuk aktivitas fisik yang sangat digemari oleh banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat. Olahraga ini tidak hanya mudah dilakukan, tetapi juga memberikan berbagai manfaat luar biasa bagi kesehatan tubuh dan mental. Namun, meskipun terlihat simpel, lari memiliki aspek-aspek tertentu yang sering kali luput dari perhatian, terutama bagi pemula. Dalam pembahasan ini, kita akan menggali lebih dalam tentang pentingnya olahraga ini, tantangan-tantangan yang mungkin muncul, serta cara mengintegrasikannya ke dalam pola hidup sehat.
ADVERTISEMENT

Manfaat Lari untuk Kesehatan

Salah satu alasan utama banyak orang memilih lari atau jogging sebagai bentuk olahraga adalah dampak positifnya yang besar bagi kesehatan. Saat berlari, hampir semua otot tubuh aktif bekerja, sehingga proses pembakaran kalori menjadi lebih optimal dibandingkan dengan aktivitas fisik yang lebih ringan.
Beberapa manfaat utama lari untuk kesehatan fisik antara lain:
Rutin berlari membantu meningkatkan kapasitas aerobik tubuh. Aktivitas ini membuat jantung lebih efisien dalam memompa darah, sehingga dapat menurunkan risiko gangguan kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan serangan jantung
Gerakan berlari yang konsisten memberikan tekanan ringan namun teratur pada otot dan tulang kaki, sehingga membantu memperkuat keduanya dan menurunkan risiko osteoporosis, terutama saat usia lanjut.
ADVERTISEMENT
Lari selama 30-60 menit dapat membakar sekitar 280-600 kalori, tergantung pada intensitas dan berat badan seseorang, sehingga sangat efektif bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Olahraga lari membantu tubuh menghabiskan energi berlebih dan menstabilkan ritme tidur, membuat seseorang dapat tidur lebih nyenyak dan berkualitas.

Manfaat Mental: Lari sebagai Terapi Psikologis

Olahraga lari dan jogging tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental. Saat berlari, tubuh memproduksi hormon endorfin, yang sering disebut sebagai hormon kebahagiaan. Hormon ini membuat seseorang merasa lebih tenang dan bahagia setelah berolahraga.
Beberapa dampak baik bagi psikologis antara lain :
Berlari dapat menjadi cara efektif untuk mengalihkan perhatian dari tekanan sehari-hari, sehingga membantu meredakan stres. Selain itu, olahraga secara umum telah terbukti efektif dalam menuru kan kadar kortisol, yaitu hormon yang memicu stres.
ADVERTISEMENT
Latihan lari yang rutin membantu meningkatkan aliran darah ke otak, membuat fungsi kognitif lebih tajam dan fokus lebih baik.
Penelitian menunjukkan bahwa lari dapat membantu mengatasi gejala depresi ringan hingga sedang, menjadi salah satu bentuk terapi alami yang efektif.
Selama berlari, aliran darah ke otak meningkat, sehingga bagian otak yang berfungsi merespons stres bekerja lebih optimal untuk memperbaiki suasana hati. Efek ini menciptakan perubahan sementara yang mampu meningkatkan kemampuan tubuh dalam menghadapi situasi yang memicu stres.

Tantangan dan Risiko Lari yang Perlu Diperhatikan

Meskipun terlihat sederhana, lari juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai. Banyak pemula yang beranggapan bahwa lari dapat dilakukan langsung tanpa persiapan yang cukup.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat menyebabkan cedera, seperti:
1. Shin Splints :
Nyeri pada tulang kering akibat berlari berlebihan tanpa pemanasan yang memadai.
2. Runner’s Knee :
Nyeri pada area lutut karena teknik lari yang salah atau sepatu yang tidak mendukung dengan baik.
3. Cedera Pergelangan Kaki :3.
Terjadi karena berlari di permukaan yang tidak rata.
4. Luka Lecet :
terjadi akibat kaki tergelincir atau tergores oleh gesekan di dalam sepatu.
5. Cedera jaringan lunak :
Dikarenakan otot yang tertarik atau ligamen yang terkilir
Faktor eksternal seperti polusi udara juga menjadi ancaman bagi pelari. Berlari di jalan yang padat kendaraan dapat menyebabkan inhalasi partikel polusi, yang merugikan kesehatan paru-paru. Oleh karena itu, memilih lokasi lari yang lebih aman seperti taman kota atau stadion adalah keputusan terbaik.
ADVERTISEMENT

Tips Memulai Lari dengan Aman dan Efektif

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari lari dan menghindari cedera, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
1. Gunakan Pakaian dan Sepatu yang Tepat
Meskipun lari tidak memerlukan banyak perlengkapan, penting untuk memastikan bahwa pakaian yang dikenakan nyaman dan mampu menyerap keringat dengan baik. Pilih sepatu lari yang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan pada kaki dan mengurangi tekanan berlebih yang bisa memicu cedera.
2. Lakukan Pemanasan dan Pendinginan
Hindari Lari tanpa pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan selama 5-15 menit sebelum berlari membantu mencegah cedera otot. Selain melakukan pemanasan, jangan lupa untuk melakukan pendinginan dengan berjalan kaki setelah selesai berlari, untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal.
3. Mulai Secara Bertahap
ADVERTISEMENT
Pemula disarankan memulai dengan jalan cepat atau jogging ringan selama 20-30 menit. Pada minggu-minggu awal berlari, prioritaskan durasi berlari (baik berjalan maupun jogging) daripada memikirkan jarak yang berhasil Anda capai. Tambahkan durasi dan intensitas secara perlahan sesuai kemampuan tubuh.
4. Perhatikan Pola Pernapasan
Usahakan untuk menjaga pola napas tetap teratur, terutama saat berlari dengan intensitas tinggi. Ini akan membantu tubuh mendapatkan oksigen yang cukup dan mengurangi kelelahan. Sesuaikan langkah kaki Anda dengan irama pernapasan, dan hindari memaksakan diri berlari terlalu cepat hingga pernapasan menjadi tidak teratur. Disarankan untuk menarik napas dalam melalui hidung selama dua hitungan, lalu menghembuskannya melalui hidung dengan durasi yang sama.
5. Tetap Konsisten
Daripada berlari jarak jauh sesekali, lebih baik melakukannya secara rutin dengan jarak yang lebih pendek untuk membentuk kebiasaan yang baik. Konsisten adalah kunci untuk mencapai hasil yang optimal.
ADVERTISEMENT
Lari bukan hanya olahraga sederhana, tetapi juga cara efektif untuk menjaga kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa. Aktivitas ini menawarkan manfaat yang menyeluruh dan dapat dilakukan oleh siapa saja, dari anak muda hingga lansia.
Dengan persiapan yang tepat, lari tidak hanya menjadi aktivitas fisik, tetapi juga gaya hidup yang sehat dan penuh manfaat. Mari mulai langkah kecil untuk hidup yang lebih bugar dan bahagia melalui olahraga lari.