Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tantangan Krisis Tanggung Jawab Terhadap Gen Z di Dunia Kerja
1 November 2024 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Arkan Faizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Z dan Tantangan Krisis Tanggung Jawab: Menyikapi Perubahan Sosial di Era Digital
ADVERTISEMENT
Gen Z, saat ini mendominasi pasar kerja berkat keunggulan dalam kemampuan digital dan multitasking. Namun, ada keprihatinan tentang krisis tanggung jawab kerja di kalangan generasi saat ini. Komitmen individu terhadap pekerjaan adalah ketika seseorang bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi kewajiban profesional. Pemahaman tentang konsep ini memerlukan kesadaran terhadap konsekuensi tindakan terhadap perusahaan dan masyarakat. Namun ada beberapa faktor yang memicu terjadinya krisis tanggung jawab di kalangan Generasi Z.
Salah satu faktornya adalah dampak media sosial, seperti TikTok, yang mendorong budaya konsumsi informasi cepat dan mengurangi konsentrasi. Penelitian menemukan bahwa semakin sering menggunakan media sosial dapat mengganggu fokus pada tugas-tugas kerja. Selain itu, kecenderungan Generasi Z untuk memilih pekerjaan dengan fleksibilitas tinggi juga turut berperan.Walaupun fleksibilitas memberikan kebebasan, seringkali hal itu mengakibatkan berkurangnya disiplin dan komitmen. Kekacauan ini bertambah buruk karena kurangnya kepemimpinan yang efektif. Seorang pemimpin yang bertanggung jawab sepatutnya memberikan contoh bagi bawahannya, tetapi seringkali tidak memberikan arah dan pedoman yang jelas. Kebingungan dan minimnya tanggung jawab dalam bekerja disebabkan oleh ketidakjelasan peran dan tugas, sama seperti krisis dalam perusahaan.
ADVERTISEMENT
Krisis ini secara signifikan mempengaruhi produktivitas dan stabilitas organisasi.Ketidakmampuan untuk bertanggung jawab di tempat kerja dapat menyebabkan menurunnya produktivitas dan peningkatan turnover rate karyawan. Agar situasi tersebut dapat diselesaikan, pendidikan nilai tanggung jawab harus dimulai untuk diintegrasikan dalam lingkup pendidikan dan perusahaan. Sebagai contoh, di pesantren, pentingnya nilai-nilai seperti amanah dan integritas sangat ditekankan untuk memberikan pemahaman kepada setiap individu mengenai pentingnya melaksanakan tugas dengan baik. Selain itu, peran kepemimpinan yang efektif dan inspiratif juga penting. Leader harus memastikan tiap anggota tim memahami peran mereka dengan jelas supaya bisa bekerja secara optimal.
Memanfaatkan teknologi secara bijak juga menjadi salah satu solusinya. Media sosial harus dimanfaatkan tidak hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan literasi dan keterampilan profesional. Dengan begitu, generasi Z dapat mengoptimalkan penggunaan platform digital untuk pembelajaran. Terlebih lagi, implementasi penilaian dan insentif di perusahaan atau lembaga pendidikan juga bisa memberikan dorongan kepada para karyawan muda untuk lebih memperhatikan tugas-tugas mereka.
ADVERTISEMENT
Masalah tanggung jawab di antara generasi Z bukanlah hal yang mudah. Diperlukan penyelesaian bersama untuk fenomena ini yang melibatkan pendidikan, kepemimpinan, dan perubahan budaya kerja. Dengan cara yang benar, generasi saat ini dapat tumbuh menjadi tenaga kerja yang berdedikasi dan dapat memberikan dampak positif yang besar pada masyarakat dan perusahaan.
Disusun oleh: Muhammad Arkan Faizal dan Prof. Dr. Andayani, M.Pd