Peran Media Terkait dengan Virus Corona yang Tidak Ada Habisnya

Muhammad Baskoro Ardi
Mahasiswa Mass Communication di Universiti Teknologi Mara, Malaysia. Menyukai fotografi dan jalan - jalan.
Konten dari Pengguna
23 Januari 2022 7:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Baskoro Ardi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi COVID-19. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi COVID-19. Foto: DADO RUVIC/REUTERS

Perkembangan kasus corona saat ini masih terus menjadi perhatian seluruh penduduk dunia, khususnya Indonesia. Namun pernahkah terpikir bahwa berita laporan tentang Virus Korona di Indonesia sudah tidak segencar beberapa waktu yang lalu? Kabar tentang corona seolah tidak banyak diberitakan oleh media atau bahkan dibicarakan oleh masyarakat, seperti pada awal munculnya pada bulan Maret 2020 di Indonesia. Bagaimanakah peran media di dalam pemberitaan Virus Korona di Indonesia yang seperti tidak ada habisnya?

ADVERTISEMENT
Jika pada awal hingga pertengahan tahun 2020 kita banyak melihat headline berita di berbagai macam media tentang perkembangan kasus virus korona di Indonesia, seperti update jumlah kasus pasien positif, meninggal, dan sembuh. Setelah berjalan agak lama, update tentang kasus korona mulai berkurang. Mengambil contoh di NTB, di mana dulu setiap hari dilakukan update oleh dinas Kesehatan terkait warga yang positif dengan inisial nama penyintas hingga alamatnya. Namun saat ini, update tersebut sudah jarang didapatkan oleh masyarakat. Apakah ini salah satu bentuk strategi dari orang – orang yang memiliki kendali pada media telekomunikasi seperti pemerintah atau media itu sendiri? Atau kita yang sudah mulai bosan dengan virus ini, sehingga kepedulian kita terhadap perkembangan virus korona ini mulai berkurang?
ADVERTISEMENT
Di balik semua pertanyaan tersebut, kita dapat memperhatikan peran media dalam perkembangan virus korona di Indonesia juga yang sangat berpengaruh. Media seperti televisi, koran, majalah, hingga sosial media berperan penting dalam memberikan informasi tentang virus yang saat ini masih menjadi momok di setiap aspek kehidupan kita. Media membantu memberikan update mulai dari perkembangan kasus per hari, seperti yang disebutkan sebelumnya hingga update tentang peraturan pemerintah terkait virus yang sudah menjadi pandemi selama hampir dua tahun lamanya (di Indonesia) dan juga belum terlihat garis finishnya.
Mengutip keterangan dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate pada tahun 2020 lalu melalui laman resmi Satgas Covid-19 “Transisi dan adaptasi untuk hidup bersama COVID-19 ini memang harus dipersiapkan. Karena itu, sambil terus mengevaluasi penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berlevel, pemerintah menyusun dan menerapkan sejumlah protokol kesehatan sebagai bagian dari strategi ke arah sana. Tujuannya, agar kita dapat menyeimbangkan kehidupan yang sehat namun juga tetap berdaya dalam kegiatan ekonomi dan sosial,”. Masyarakat diharuskan untuk beradaptasi atau berdamai dengan virus tersebut atau yang dulu disebut dengan “new normal”. Hal yang diharapkan oleh pemerintah itupun saat ini terlihat berjalan, masyarakat mulai terbiasa hidup berdampingan dengan virus yang sudah memakan ratusan ribu korban jiwa di Indonesia, seperti tercatat dalam laman resmi satgas covid Indonesia (https://covid19.go.id/peta-sebaran). Apa yang disebut sebagai new normal oleh pemerintah pada masa awal pandemi dulu, kini sudah menjadi hal yang biasa atau normal bagi masyarakat. Masyarakat sudah terbiasa hidup sesuai dengan protokol Kesehatan, mengikuti ratusan peraturan pemerintah terkait pencegahan virus ini, mulai dari PSBB hingga PPKM berlevel.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi saat ini dengan beragam jenis varian dari virus ini, mulai dari nama resminya Sars-Cov-2 yang terus bermutasi sampai yang terbaru menjadi omicron, seperti tidak ada habisnya untuk dihadapi oleh masyarakat. Vaksin yang dulunya dianggap mampu mencegah covid ini pun mulai dikatakan mengalami penurunan dalam kemampuan mencegah setiap varian dari mutasi. Hingga jumlah dosis yang harus diterima masyarakat harus ditambah oleh pemerintah. Bahkan jenis vaksin yang harus diterima masyarakat pun menjadi polemik. Pernahkah muncul di dalam pikiran kita bahwa virus ini seperti sengaja dibuat tidak ada habisnya dengan kepentingan tujuan tertentu? Seperti isu pada awal munculnya dulu yang dikatakan sebagai rencana dari bisnis Kesehatan hingga pengurangan populasi dunia. Di saat seperti ini lah peran media telekomunikasi sangat penting, yaitu untuk membangun kepercayaan masyarakat demi kebaikan masyarakat itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Media telekomunikasi memiliki peran penting dalam berjalannya semua program dan peraturan pemerintah. Seperti sosial media yang sangat dekat dengan masyarakat, hingga website resmi dari media mainstream yang sangat membantu dalam penyebaran informasi terkait setiap update peraturan ataupun kasus virus korona di Indonesia. Namun sebagai pengguna media telekomunikasi yang bijak, masyarakat harus dapat menyaring informasi yang benar dari sumber yang valid, terutama dari media sosial. Sehingga tidak terjadi penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks di kalangan masyarakat. Salah satu caranya ialah dengan cara mengikuti perkembangan dari media - media tepercaya yang sudah punya nama atau terkenal di Indonesia, yang memiliki website resmi, sehingga bisa mempertanggung jawabkan kebenaran informasi yang diberitakan. Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan terlindungi dari hal – hal yang tidak kita inginkan.
ADVERTISEMENT