Mahasiswa PMM UMM Adakan Kelas Kreativitas Anak-anak Panti Asuhan Bertema ASEAN

Muhammad Dimas Prasetyo
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
9 Juli 2022 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Dimas Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto anak-anak panti asuhan bersama hasil kerajinan yang telah dibuat (sumber: dok. pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Foto anak-anak panti asuhan bersama hasil kerajinan yang telah dibuat (sumber: dok. pribadi)
ADVERTISEMENT
Masa anak-anak adalah saat yang tepat untuk mengembangkan kreativitas. Menurut Diana Vidya Fakhriyani dalam Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Wacana Didaktika yang berjudul Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini, kreativitas merupakan kemampuan yang harus dikembangkan sejak dini, karena masa-masa usia dini merupakan golden age (masa keemasan) yang menjadi fondasi dari tahapan usia selanjutnya. Kreativitas bisa didapatkan salah satunya dengan cara membuat kerajinan tangan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengembangkan kreativitas anak-anak, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) gelombang 5 yang tergabung pada kelompok 65, mengadakan kelas kreativitas bersama anak-anak Panti Asuhan Taqwa Al-Qolbi Singosari dengan program kerja yang bertajuk Peningkatan Pengetahuan Negara-negara ASEAN berbasis kreativitas bagi Anak-anak. Dalam mengembangkan kreativitas, anak-anak panti asuhan akan membuat papan nama dengan rangkaian huruf warna-warni dari kain flanel dan Papan bendera-bendera negara ASEAN.
PMM UMM Gelombang 5 Kelompok 66 bersama anak-anak panti asuhan (sumber: dok. pribadi)
Untuk bahan dan alat yang dibutuhkan, dalam pembuatan papan nama yang dibutuhkan adalah papan yang berasal dari styrofoam yang dilapisi dengan kertas, lalu kain flanel sebagai huruf-huruf yang akan disusun menjadi nama, lem dan double-tape untuk merekatkan, pita untuk menghias dan menjadi gantungan papan nama, dan gunting untuk mengunting kain menjadi huruf-huruf. Sedangkan untuk papan bendera, bahan yang dibutuhkan adalah styrofoam sebagai papan, kain flanel untuk melapisi seluruh papan, lem, bendera yang diprint di kertas HVS dan stik es krim sebagai tiang pegangan.
Anggota PMM mempersiapkan bahan untuk membuat kerajinan (sumber: dok. pribadi)
Pada proses pembuatannya, untuk pembuatan papan nama, anggota kelompok PMM telah menyediakan papan styrofoam yang telah dilapisi kertas, kain flanel yang sebagian telah dipotong dengan bentuk pola huruf dan sebagian kain dengan pola huruf yang belum dipotong. Tugas anak-anak adalah memilih huruf yang sesuai dengan abjad nama mereka, menggunting kain perpola huruf yang belum dipotong dan menempelkan huruf-huruf tersebut ke papan. Proses ini harus diawasi oleh anggota PMM agar menghindari terjadinya kecelakaan terutama saat proses memotong kain dengan gunting. Setelah semua huruf-huruf diproses, anak-anak menempelkan kain berbentuk huruf-huruf ke papan styrofoam yang sudah disediakan dengan lem, setelah itu diamkan sebentar hingga lem mengering.
ADVERTISEMENT
Yang terakhir adalah proses finishing. Papan dapat dihias dari kain flanel bekas potong yang digulung sedemikian rupa hingga membentuk seperti bunga kecil ataupun dapat dihias dengan pita dengan menempelkannya di tepi papan. Papan nama yang telah dihias lalu diberikan pita untuk menggantung papan nama tersebut, pita direkatkan dengan double-tape pada dua titik di bagian belakang papan sehingga dapat dijadikan sebagai gantungan.
Proses pembuatan papan nama (sumber: dok. pribadi)
Sedangkan untuk papan bendera, styrofoam yang telah dipotong persegi, lalu dilapisi dengan kain flanel yang direkatkan dengan lem untuk menutupi semua bagian styrofoam, lalu bendera dari kertas ditempel di papan bagian atas dan dibawahnya ditulis nama setiap negara dari bendera tersebut. Pada tahap finishing, stik es krim yang telah diolah sedemikian rupa ditempelkan di papan sebagai tangkai agar dapat dipegang.
Proses pembuatan papan bendera-bendera negara ASEAN (sumber: dok. pribadi)
Dalam pelaksanaannya, anak-anak sangat antusias. Mereka terlihat berhati-hati dan sabar sehingga terhindar dari kesalahan dan kecelakaan, terutama saat proses pemotongan kain agar tidak terluka serta saat proses menempel huruf-huruf dan bendera negara-negara ASEAN ke papan agar tidak menempelkan secara terbalik. Dengan adanya kelas kreativitas ini, selain membuat anak-anak menjadi kreatif dan inovatif, juga dapat membuat anak-anak dapat melatih ketelitian dan kesabaran saat mengerjakan sesuatu serta memberikan pengetahuan tentang ASEAN dengan bendera negara-negara anggotanya.
ADVERTISEMENT