Mahasiswa PMM UMM Melatih Anak-anak Panti Asuhan Cara Berkomunikasi Dengan Baik

Muhammad Dimas Prasetyo
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
11 Juli 2022 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Dimas Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kelas komunikasi (sumber: dok. pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Kelas komunikasi (sumber: dok. pribadi)
ADVERTISEMENT
Komunikasi menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi selain menjadi penghubung antara seorang individu dengan individu lain, juga mencerminkan sosok diri kita kepada orang lain dan membuat manusia mampu memahami satu sama lain. Makin baik komunikasi berjalan, maka gambaran diri kita pada orang lain juga makin baik karena telah saling memahami.
ADVERTISEMENT
Mengembangkan keterampilan komunikasi dapat membantu manusia dalam semua aspek kehidupan. Mempelajari cara berkomunikasi akan menjadi penting karena sering kali beberapa orang gagal dalam menciptakan komunikasi yang baik. Kemampuan untuk mengomunikasikan informasi secara akurat, jelas dan sesuai dengan tujuan, merupakan keterampilan hidup yang tidak boleh diabaikan. Tidak ada kata terlambat untuk melatih keterampilan komunikasi, namun lebih baik belajar cara berkomunikasi yang baik sejak dini agar dapat meningkatkan kualitas hidup dan memudahkan dalam bersosialisasi di kemudian hari.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Gelombang 5, mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 65 mengadakan kelas komunikasi bersama anak-anak Panti Asuhan Taqwa Al-Qolbi Singosari yang rata-rata merupakan anak usia TK dan Sekolah Dasar. Bentuk komunikasi yang diajarkan adalah adab dan etika ketika sedang berbicara dengan orang lain.
Proses pembelajaran kelas komunikasi (sumber: dok. pribadi)
Anak-anak diajarkan untuk menghargai lawan bicara dengan tidak memotong pembicaraan, pembelajaran ini bertujuan agar lawan bicara tidak tersinggung dan merasa dihargai. Dengan tidak memotong pembicaraan orang lain kita juga belajar untuk melatih kesabaran, tidak mementingkan diri sendiri sehingga lawan bicara merasa kita adalah pendengar yang baik. Kemudian anak-anak juga diajarkan untuk kontak mata saat berbicara, hal ini membuat kita berkonsentrasi dan mengingat kata-kata lawan bicara. Lalu anak-anak juga diajarkan basic manners untuk membentuk kepribadian baik mereka, seperti T2+M1, yaitu mengucapkan terima kasih saat mendapatkan bantuan, kemudian mengucapkan tolong jika membutuhkan bantuan dan minta maaf jika melakukan kesalahan. Terakhir anak-anak juga diajarkan Budaya 5S yaitu senyum, sapa, salam, sopan, dan santun yang bertujuan untuk menumbuhkan nilai toleransi dan sifat peduli sosial.
Anak-anak mempraktikan cara berkomunikasi (sumber: dok. pribadi)
Setelah itu anak-anak dibagi dalam kelompok yang berisi dua orang untuk mempraktikan cara berkomunikasi seperti yang telah diajarkan. Ternyata anak-anak Panti Asuhan Taqwa Al-Qolbi Singosari cukup tanggap dalam memahami apa yang telah diajarkan, sehingga mereka dapat mempraktikan dengan baik materi-materi yang telah disampaikan. Diharapkan materi-materi tersebut dapat bermanfaat bagi anak-anak Panti Asuhan Taqwa Al-Qolbi Singosari agar dapat menerapkan basic manners dalam berkomunikasi di kehidupan mereka sehari-hari.
ADVERTISEMENT