Konten dari Pengguna

Anjay sebagai Ekspresi Bahasa Kekinian

Muhammad Fachrizal Helmi
Trainer dan Facilitator, Learning Strategies, Instructional Designer, Human Resources Practitioner
13 Mei 2017 15:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Fachrizal Helmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Searle dalam buku Expression and Meaning: Studies in The Theory of Speech Acts (1985) mengungkapkan bahwa berbicara atau menulis, dalam bahasa, selalu memuat suatu tindak tutur yang spesifik yang disebut tindakan ilokusi, atau daya ilokusi. Ia membagi tindakan ilokusi menjadi lima kategori, yaitu 1) asertif; 2) direktif; 3) komisif; 4) ekspresif; 5) deklaratif, untuk lebih jelas kalian dapat membacanya sendiri, karena kategori tersebut terbagi kembali ke dalam beberapa sub-kategori yang cukup banyak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan (http://kbbi.web.id/daya) daya ilokusi adalah perbuatan yang dilakukan penutur dalam mengujarkan kalimat.
Anjay sebagai Ekspresi Bahasa Kekinian
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Di sini kita akan membincangkan pernyataan ‘anjay’ dalam lagu Young Lex dan Kemal, yaitu lagu berjudul ANJAYYY. Saya tidak tahu persis kapan ungkapan anjay lahir dan berkembang sebagai ungkapan kebahasaan, siapa yang mencetuskannya saya tidak tahu. Ungkapan anjay akhir-akhir ini sering berseliweran di ruang-ruang hidup, baik ruang hidup real maupun ruang hidup virtual (dunia maya). Mulai dari meme yang menyertakan ungkapan anjay di dalamnya, postingan-postingan status, stiker di media sosial Line, dan lain sebagainya. Bahkan, ungkapan anjay tersebut menginspirasi Young Lex dan Kemal untuk pada akhirnya menciptakan lagu ANJAYYY. Sebetulnya, apa, sih, maksud dari ungkapan anjay? Menarik rasanya untuk membicarakan ungkapan itu, karena anjay merupakan salah satu gejala bahasa kekinian.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, sudah jelas bahwa kata anjay merupakan ungkapan kebahasaan yang berterima berdasarkan konvensi masyarakat, terutama generasi muda angkatan milenial. Ia sebagai suatu ungkapan, selanjutnya akan disebut dengan istilah tuturan, tentu saja seperti yang dikemukakan Searle, yaitu memuat suatu tindak ilokusi. Searle mengembangkan teori tentang specch acts yang dikenalkan Austin (1955), yang mengungkapkan bahwa dalam setiap tuturan, lisan maupun tulisan, kita sebetulnya telah sekaligus melakukan tindakan, yaitu ‘tindak lokusi’, ‘tindak ilokusi’, dan ‘tindak perlokusi.’ Tindak lokusi adalah pengujarannya, ilokusi adalah maksud pengujaran, dan perlokusi adalah dampak dari pengujaran tersebut. Ketiganya saling gayut secara sintagmatik, namun dalam tulisan saya hanya akan membicarakan tindak ilokusi saja, spesifiknya tindak ilokusi dalam ungkapan ‘anjay.’
Kedua, merujuk pada Searle, sudah jelas bahwa anjay sebagai suatu ungkapan memuat tindak ilokusi tertentu. Dari kelima tindak ilokusi yang dirumuskan Searle, tindak ilokusi manakah yang terungkap lewat ungkapan anjay? Untuk menjawabnya, kita perlu menempatkan ungkapan anjay dalam suatu konteks kebahasaan yang lebih besar dari sekadar ungkapan bahasa lepas, yaitu dalam konteks tuturan yang lengkap. Kita dapat mencari tahu tindak ilokusi apa yang dikandungi anjay lewat lagu Young Lex dan Kemal yang berjudul ANJAYYY. Setidaknya, kesan pertama yang saya petik saat pertama kali melihat lirik lagu tersebut, ungkapan anjay mengandung pesan pragmatik, yang tentu saja tidak dapat semua orang mengerti kalau memang tidak mengenal ungkapan tersebut sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Jelas sekali bahwa ungkapan anjay mengandung tindak ilokusi kategori ekspresif, yaitu tindak tutur yang mengutarakan sikap perasaan penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam suatu hal. Berikut ungkapan anjay yang mengindikasikan hal tersebut: 1) cewek-cewek instagram banyak yang estetik, gua pantau doi dari kemarin, gayanya anjay; 2) tas Elvi dan Gucci dipamerin, harganya anjay; 3) sepatu Jordan Yeezy difotoin, sepatunya anjay; 4) motor bebek ganti knalpot racing, suaranya anjay; 5) dan di kelas doi jadi juara, gua pantau doi dari kemarin, gayanya anjay; 6) lagu ngehits selalu parodiin, parody anjay; dan 7) cewek cantik langsung lo DM-in, DM nya anjay. Kita akan mengupas ketujuh penggalan lirik tersebut.
Secara umum ketujuh penggalan lirik lagu tersebut memuat tindak ilokusi kategori ekspresif, sedangkan sub-kategorinya di dalamnya termasuk praising ‘memuji.’ Pada sub-kategori tersebut terungkap pujian dari penutur terhadap target tuturan, atau terhadap apa yang dibicarakan. Dalam kotenks lirik lagu ANJAYYY, ungkapan anjay mirip maksudnya dengan ucapan ‘wow’, mengungkapkan ketakjuban dan kekaguman. Setidaknya ada tiga perasaan takjub dan kagum. Tapi nada ketakjuban dan kekaguman di situ lebih mengarah pada hal-hal yang konteksnya bisa jadi di persimpangan, antara benar-benar atau tidak. Setidaknya ungkapan anjay dalam lirik di atas dapat diidetinfikasi ke dalam tiga kelompok, yaitu 1) kagum terhadap nilai barang; 2) nilai karya; dan 3) nilai diri.
ADVERTISEMENT
Dalam kelompok pertama, yaitu kagum terhadap nilai barang, dapat dilihat pada penggalan lirik lagu (2), (3), dan (4). Kelompok kedua, yaitu (6) dan (7). Kelompok ketiga, yaitu (1) dan (5). Pada penggalan (1) kita dapat melihat bahwa lirik tersebut mengandung maksud ‘perempuan instagram gayanya wow banget’; penggalan (2) tas Elvi dan Gucci haganya wow banget; penggalan (3) sepatunya wow banget; penggalan (4) suara knalpot racing wow banget; penggalan (5) doi jadi juara kelas, gayanya wow banget; penggalan (6) lagu ngehits yang dipardoiin wow banget; penggalan (7) DM yang dikirim ke cewek cantik, wow banget. Begitulah kurang lebih, maksud dari ungkapan anjay dalam ketujuh penggalan lirik lagu Young Lex dan Kemal. Jadi, bagaimana menurut kalian?
ADVERTISEMENT