Broken Home dan Aku yang Introvert

MUHAMMAD FADIL
Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto, S1 Teknik Telekomunikasi
Konten dari Pengguna
2 Februari 2023 18:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MUHAMMAD FADIL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kredit Foto : pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Kredit Foto : pixabay.com
ADVERTISEMENT
Broken home adalah istilah yang menggambarkan suasana keluarga di dalam rumah tak lagi harmonis dan tampak suram. Banyak yang menganggap jika broken home hanya dialami oleh mereka yang orang tuanya bercerai, tetapi tidak menutup kemungkinan jika broken home pun terjadi pada keluarga yang orang tuanya masih dalam status suami istri.
ADVERTISEMENT
Broken home berkaitan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis. Penyebabnya bisa macam-macam, mulai dari pertengkaran, perceraian, hingga kekerasan dalam rumah tangga. Orang tua yang sering bertengkar hingga terjadi kekerasan, sehingga menyebabkan psikologis anak terganggu.
Banyak yang mengira jika anak broken home itu mayoritas anak yang terlepas, dalam arti karena dia tidak terurus maka menjadi liar dan nakal, faktanya tidak juga malah kebanyakan dari suasana broken home itu anak menjadi tertutup, introvert, bahkan anti sosial.
Aku adalah salah satu di antara mereka yang memiliki kondisi demikian. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Iri hati ini ketika jalan keluar melihat keakraban sebuah keluarga. Di saat beberapa teman bisa tertawa lepas dan bisa bercengkerama dengan yang lainnya, diri ini mencoba melakukan hal yang sama namun di tengah situasi mendadak kehilangan kepercayaan diri karena teringat kondisi rumah.
ADVERTISEMENT
Teman-temanku yang curhat panjang lebar ketika mereka bertengkar kemudian baikkan dengan saudaranya, membuat wajahku sulit berekspresi dan diri ini bingung mau menanggapi seperti apa karena tidak pernah mengalami hal tersebut.
Orang tuaku hanya bertengkar karena hal sepele kemudian baikkan dan mengajak untuk makan keluar. Aku tidak merasakan kebahagiaan dalam kondisi mereka baikkan bagiku sama saja, aku bagai sebuah barang yang berfungsi untuk meluapkan emosi setelah emosi itu hilang aku tidak lagi berguna.
Orang tuaku saling bersenda gurau dengan topik yang random bahkan aku sendiri tidak memahami percakapan mereka, aku hanya diajak berbicara saat ditawari mau makan apa atau sudah selesai makannya?
Di saat mereka bahagia aku ikut senang karenanya tetapi jiwaku tidak dapat mencicipi kesenangan itu untuk diri sendiri, aku hanya tertunduk dengan tangan usil memainkan tisu atau apapun itu yang ada di atas meja makan serta asyik berbicara dengan diri sendiri di dalam hati. Begitu lah kira-kira kesepian yang selalu kurasakan.
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang memiliki teman dengan wajah yang datar dan tidak bersemangat jangan kalian anggap dia jutek, mungkin dia memiliki sesuatu yang menyakitkan perasaannya. Hati manusia tidak ada yang tahu akan kedalamannya, jadilah pendengar yang baik bagi temanmu walau hanya dengan respon usapan lembut dipundaknya dan bilang "Aku tahu bahumu dan hatimu kuat!"
"Lihat Si Anu, mamak-bapaknya bercerai. Setiap malam kelayapan saja, pasti ngeganggu orang-orang. Dasar anak broken home!".
tidak salah jika mereka mengartikan seperti itu, karena keadaan yang mereka alami seperti itu. kita tidak perlu men-judge, "kamu tidak bersyukur." hargailah dan berikan support kepada mereka, jika kita tidak bisa menghargai dan mensupport mereka lebih baik diam tanpa men-judge.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang-orang melabeli anak broken home sebagai anak yang bandel maupun keras kepala. Menurut saya, broken home adalah kegagalan sistem psikologis orang tua yang menyikapi suatu hal dan berdampak kepada anak. Dan, penyebabnya antara lain yaitu salah satu atau kedua orang tuanya meninggal atau keluarganya sering cekcok yang mengakibatkan permasalahan finansial dan emosionalnya terganggu.
Akibat permasalahan keluarga, Anak-anak menjadi risih dan mencari atensi baru untuk membuatnya nyaman. Tidak sedikit anak-anak terjerumus ke dunia gelap karena orang-orang tersebut yang memiliki kepedulian dengan mereka (dengan maksud terselubung). Sedangkan, "orang-orang baik" cenderung tidak menunjukkan kepekaan dan kepeduliannya terhadap anak broken home.
Namun tidak semua! Masih banyak anak-anak broken home yang sukses. Misalnya aktor pria ternama, Reza Rahadian yang ternyata orang tuanya bercerai disaat ia berusia satu tahun.
ADVERTISEMENT
Peranan kita sebagai orang umum harus memberikan ruang kepada mereka dan menunjukkan kepedulian kita untuk merangkul mereka. Mereka sangat membutuhkan atensi dan afeksi sebab mereka belum mendapatkan atau hanya mendapatkan sebagian hal tersebut di keluarga.
Cara membantu mereka bisa dari hal yang terkecil. Misalnya, mendengarkan cerita mereka atau menemani mereka disaat sedih. Selain itu, bisa juga membantu menyelesaikan permasalahan finansial mereka . terutama jika disekitar lingkungan ada yang single parent pasti mental mereka mudah terganggu sebab ia harus menangung jawabi keluarganya. Sebab, jika ia tidak bisa mengatasi, anak bisa menjadi korban emosinya.