Konten dari Pengguna

Surat Kecil Untuk "Papa"

16 November 2017 16:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gandasturi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Surat Kecil Untuk "Papa"
zoom-in-whitePerbesar
Dear Papa,
Rabu, (15/11) sekira pukul 9 malam hingga dini hari, rombongan tim penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Anggota Brimob mendatangi rumah di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru Jakarta Selatan untuk bertemu papa. Mereka hendak menjemput paksa papa sebagai tersangka kasus korupsi E-KTP. Penjemputan paksa ini dilakukan karena papa sudah 3 kali mangkir saat dipanggil sebagai saksi atas Anang Sugiana, Dirut PT. Quadra Solution. Namun tim penyidik KPK tidak berhasil menemui papa, karena papa tidak ada di rumah, dan hanya ditemui pengacara papa Frederich Yunadi. Mereka akhirnya membawa 3 buah tas dan 2 koper, serta dekoder rekaman CCTV rumah.
ADVERTISEMENT
Papa sebetulnya kemana ? Apa masih di kantor ? Tapi kepada tim penyidik KPK Bpk. Frederich bilang, kalau Rabu (15/11) sore beliau masih sempat ketemu papa di kantor papa Gedung DPR. Bahkan katanya papa sempat janjian bertemu dengannya di rumah malam itu. Namun sekira pukul 6 hingga 7 sore pengacara papa mulai kehilangan komunikasi dengan papa. Dia coba menghubungi papa dan ajudan papa, namun tidak ada jawaban.
Papa ko gitu ? Papa kenapa ingkar janji ? Kasihan pengacara papa sudah datang ke rumah tapi papa tidak ada. Papa tidak boleh gitu. Papa sebetulnya kemana ? apa masih ada janji dengan rekan/kolega papa yang lain ? Tapi seharusnya papa bisa kasih kabar kepada pengacara papa yang sudah menunggu di rumah. Terlebih Bpk. Frederich juga bisa memberikan informasi yang lebih akurat kepada penyidik KPK yang kebetulan malam itu juga “berkunjung” ke rumah.
ADVERTISEMENT
Sejak kemarin malam, media-media nasional ramai membahas keberadaan papa yang hilang bak di telan bumi. Tak ada seorang pun yang tahu. Bahkan istri papa Deisti Astriani Tagor yang seharusnya mengetahui semua aktifitas papa, juga dibuat kebingungan dengan “menghilangnya” papa yang tiba-tiba ini. Kalau lupa memberi kabar ke Bpk. Frederich, seharusnya hal itu tidak boleh terjadi kepada istri papa. Beliau pasti kecewa dengan hilangnya papa tanpa kabar seperti ini. Sebagai seorang istri pada umumnya, ibu Deisti pasti sangat menunggu kepulangan papa dari kantor. Bahkan barangkali ibu Deisti sudah menyediakan makan malam yang lezat untuk papa, menyiapkan air panas untuk papa mandi, hingga setelan piyama hangat agar papa nyaman saat tertidur. Namun hingga larut malam, papa tidak juga pulang.
ADVERTISEMENT
Papa sebetulnya kemana ? Menurut pengacara papa Frederich Yunadi, yang dikutip dari salah satu media online ternama, dKamis (16/11) siang, kepergian papa ini berkaitan dengan tugas negara. Papa sedang melakukan kegiatan yang sifatnya urgent. Semendadak itukah pa ? sampai papa harus menghilang tanpa kabar. Sekarang berita menghilangnya papa juga telah menjadi sorotan media asing. Anadolu News Agency asal Turki misalnya, memuat artikel berjudul “Indonesia: Police fail to apprehend house speaker”. Atau Straits Times, Media Singapura yang mengangkat kasus papa dengan judul “Indonesia's anti corruption agency seeks arrest of Speaker of Parliament and Golkar chairman Novanto”.
Papa sebetulnya kemana ? Kalau memang betul ada tugas negara, ayo segera selesaikan dan pulang pa! Hadapi semua kasus yang menyeret nama papa. Papa ini panutan kami sebagai pimpinan tertinggi di Lembaga Perwakilan Rakyat. Laiknya seorang “papa” dalam sebuah keluarga, papa patut menjadi contoh bagi kami, rakyat Indonesia untuk tidak lari dari masalah. Tidak lari dari hukum dan kasus yang menjerat nama papa. Hadapi saja pa. Toh kalau memang papa tidak merasa bersalah, kenapa mesti mangkir dari panggilan KPK. Bila perlu tuntut balik mereka yang telah mencemarkan nama baik papa, toh papa mengerti dunia politik dan paham akan hukum. Hidup ini memang penuh dinamika pa. Hadapi saja apa yang terjadi. Papa juga pasti tahu, kalau Tuhan tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan hambanya. Ayo tunjukan kelapangan jiwa papa dan patuhi hukum pa. Jangan buat nama besar Negara kita tercoreng di mata dunia. Agar kami semakin yakin kalau papa memang pantas menjadi panutan dan contoh bagi kami rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salam Hangat,