Jadikan Sampah Organik Menjadi Pupuk Pemanis Buah

Muhammad Fajrul Falah
Hai, saya Fajrul, saya mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi di UIN Walisongo semarang. Sekarang sedang menempuh semester 7. Saya punya ketertarikan dibidang jurnalistik dengan dibarengi dengan kemampuan komunikasi dan informatika yang baik, terus iku
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2022 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Fajrul Falah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bersama Masyarakat Kelurahan Banjardowo Genuk dan Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 19
Gambar Pelatihan bersama Pak Odi dalam pembuatan pupuk (15/10/2022).
SEMARANG — (Kumparan.com) (15/10/2022), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Posko 19 berkolaborasi bersama ibu-ibu kader kesehatan Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk dengan bertema “Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos” di Aula Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk Semarang.
ADVERTISEMENT
Disampaikan Pak Odi dari Dinas Pertanian Kota Semarang, “Kegiatan ini dilaksanakan guna memberikan edukasi pemanfaatan limbah rumah tangga serta daun kering menjadi pupuk kompos sebagai alternatif pengganti pupuk di saat terjadi kelangkaan ketersediaan pupuk dan membuat tanaman buah lebih unggul.”
“Pembuatan Pupuk Kompos sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya besar. Hanya dengan memanfaatkan limbah rumah tangga seperti sisa buah dan sayuran serta dedaunan kering, kemudian dimasukkan ke dalam wadah agar bisa dijadikan pupuk kompos". Ungkap Ibu Murdaningsih selaku Ketua Pelaksanaan Kampung Berkualitas Banjardowo.
Kegiatan ini bermanfaat karena mulai kelangkaan pupuk kompos di Kota Semarang dan harga pupuk kompos yang kian meningkat sebanding dengan kelangkaan pada saat ini, dikarenakan pembuatan pupuk kompos yang cukup membutuhkan waktu. Lalu dalam sosialisasi tersebut, Pak Odi selaku dari bagian dari Dinas Pertanian membagikan cara agar pupuk kompos menjadi lebih efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Cara yang dilakukan pupuk kompos, sama seperti pada umumnya, namun Pak Odi menyampaikan, “Menambahkan Produk EM4 pada pupuk kompos akan membuat pupuk menjadi efektif dan efisien, bakteri yang ada di EM4 harus diberikan nutrisi tambahan berupa gula pada olahan pupuk kompos tersebut. Namun yang dimaksud gula ini adalah gula dalam berbentuk cair, agar gula yang digunakan berguna dengan baik”.
Sosialisasi tersebut mendapat tanggapan baik dari warga Kelurahan Banjardowo. Hal ini dibuktikan dengan para peserta yang sangat interaktif dan aktif bertanya seputar manfaat maupun kandungan pupuk kompos. Mahasiswa KKN berharap edukasi yang disampaikan membuat warga Kelurahan Banjardowo dapat meningkatkan kesadaran untuk mengurangi sampah dengan memanfaatkan menjadi pupuk organik dan mengaplikasikan pembuatan pupuk kompos di setiap rumah. “Kegiatan edukasi ini menambah kesadaran tentang pengelolaan sampah yang dimulai dari lingkup rumah tangga. Selain itu, dari limbah rumah tangga dapat menghasilkan pupuk yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk kompos yang bermanfaat untuk para petani.” tutup Riyanti Setia Nur Agustin, selaku divisi kewirausahaan KKN.
ADVERTISEMENT
(TIM KKN Walisongo Posko 19).