Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Jadikan Sampah Organik Menjadi Pupuk Pemanis Buah
17 Oktober 2022 14:12 WIB
Tulisan dari Muhammad Fajrul Falah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bersama Masyarakat Kelurahan Banjardowo Genuk dan Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 19
SEMARANG — (Kumparan.com) (15/10/2022), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Posko 19 berkolaborasi bersama ibu-ibu kader kesehatan Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk dengan bertema “Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos” di Aula Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk Semarang.
ADVERTISEMENT
Disampaikan Pak Odi dari Dinas Pertanian Kota Semarang, “Kegiatan ini dilaksanakan guna memberikan edukasi pemanfaatan limbah rumah tangga serta daun kering menjadi pupuk kompos sebagai alternatif pengganti pupuk di saat terjadi kelangkaan ketersediaan pupuk dan membuat tanaman buah lebih unggul.”
“Pembuatan Pupuk Kompos sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya besar. Hanya dengan memanfaatkan limbah rumah tangga seperti sisa buah dan sayuran serta dedaunan kering, kemudian dimasukkan ke dalam wadah agar bisa dijadikan pupuk kompos". Ungkap Ibu Murdaningsih selaku Ketua Pelaksanaan Kampung Berkualitas Banjardowo.
Kegiatan ini bermanfaat karena mulai kelangkaan pupuk kompos di Kota Semarang dan harga pupuk kompos yang kian meningkat sebanding dengan kelangkaan pada saat ini, dikarenakan pembuatan pupuk kompos yang cukup membutuhkan waktu. Lalu dalam sosialisasi tersebut, Pak Odi selaku dari bagian dari Dinas Pertanian membagikan cara agar pupuk kompos menjadi lebih efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Cara yang dilakukan pupuk kompos, sama seperti pada umumnya, namun Pak Odi menyampaikan, “Menambahkan Produk EM4 pada pupuk kompos akan membuat pupuk menjadi efektif dan efisien, bakteri yang ada di EM4 harus diberikan nutrisi tambahan berupa gula pada olahan pupuk kompos tersebut. Namun yang dimaksud gula ini adalah gula dalam berbentuk cair, agar gula yang digunakan berguna dengan baik”.
Sosialisasi tersebut mendapat tanggapan baik dari warga Kelurahan Banjardowo. Hal ini dibuktikan dengan para peserta yang sangat interaktif dan aktif bertanya seputar manfaat maupun kandungan pupuk kompos. Mahasiswa KKN berharap edukasi yang disampaikan membuat warga Kelurahan Banjardowo dapat meningkatkan kesadaran untuk mengurangi sampah dengan memanfaatkan menjadi pupuk organik dan mengaplikasikan pembuatan pupuk kompos di setiap rumah. “Kegiatan edukasi ini menambah kesadaran tentang pengelolaan sampah yang dimulai dari lingkup rumah tangga. Selain itu, dari limbah rumah tangga dapat menghasilkan pupuk yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk kompos yang bermanfaat untuk para petani.” tutup Riyanti Setia Nur Agustin, selaku divisi kewirausahaan KKN.
ADVERTISEMENT
(TIM KKN Walisongo Posko 19).