Konten dari Pengguna

Pertambangan Itu Berkah Atau Kutukan Di Tana Intan Bulaeng?

Faris Ayus
Pegiat Surga Institute, Mahasiswa Magister Ilmu Pemerintahan Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta.
23 Februari 2025 15:00 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faris Ayus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pertambangan beserta ragam dampaknya. Foto: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertambangan beserta ragam dampaknya. Foto: Freepik.com
ADVERTISEMENT
Sumbawa tana intan bulaeng menjadi julukan yang sering kita dengar dalam obrlan-obrolan Masyarakat sumbawa, tapi apa itu tana intan bulaeng sebenarnya, menarik untuk kita mengerti bahwa intan bulaeng adalah julukan untuk pulau sumbawa yang kaya dengan kekayaan mineral seperti emas, tembaga, perak dan berbagai kekayaan tambang lannya. Dan ini memang terafirmasi dengan berdirinya berbagai tambang besar di pulau sumbawa misalnya seperti Tambang Amman mineral Nusantara, PT. sumbawa Barat Sejahtera, PT. Intam, PT sumbawa Jutaseraya dan dibagian timur terdapat Tambang PT. Sumbawa Timur mining.
ADVERTISEMENT
Pertambangan di Pulau sumbawa selalu menarik untuk dikaji dari tahun ke tahun sehingga narasi kritis selalu harus hadir untuk menjaga dan mengawasi tingkah laku dari actor tambang. Pulau sumbawa Adalah salah satu daerah yang menjadi daerah eksploitasi tambang terbesar di Indonesia, misalnya di Kabupaten sumbawa Barat dengan lubang galian tambangnya yang sangat besar. Yang menjadi menarik adalah bagaimana sebenarnya dampak dari pertambangan bak terhadap sosial ataupun dampak ekologinya. Karena berbicara tambang tidak akan lepas dari yang namanya eksploitasi lingkungan yang pasti menimbulkan berbagai dampak akibat hal tersebut.
Dalam tulisan ini akan coba menilik apa saja dampak dari pertambangan yang ada di pulau sumbawa, yang sekiranya jarang menjadi perbincanagan diobrolan akar rumput(Masyarakat awam). Ada berbagai objek yang menarik untuk menjadi topik dalam pembahasan kali ini. Akan tetapi dalam hal ini penulis akan coba fokus terhadap dua hal yaitu dari segi sosial politik dan ekologi.
ADVERTISEMENT
Sebuah kutipan menarik yang penulis dapatkan dalam berita BBC News Indonesia yaitu pernyataan dari kordinator jaringan tambang(JATAM) Merah Johansyah "Di mana ada tambang, di situ ada penderitaan warga. Di mana ada tambang, di situ ada kerusakan lingkungan, tidak akan bisa berdampingan"(“BBC News Indonesia, 2021). Untuk mengawali perbincangan ini coba kita runtut dari apa saja kerusakan Lingkungan akibat pertambangan, berbicara kerusakan kita harus mengetahui siapa dan apaa saja yang terkena dari dampak pertambangan, agus salim mengatakan ada dua yang terdampak dari kerusakan akibat tambang yaitu manusia dan non manusia, dan yang hanya menjadi fokus perhatian adalah manusia saja kadang lalai memberi perhatian kepada objek non manusia seperti biota laut, hewan, dan tumbuhan (Salim et al., 2022).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan Batubara, disebutkan bahwasanya kegiatan pertambangan harus mematuhi berbagai macam regulasi lingkungan dan sosial,. Dari perundang-undangan tersebut sudah jelas bahwasanya pihak pertambangan harus melihat berbagai macam dampak kemudian tidak boleh melenceng dari aturan-aturan yang sudah ada itulah sebabnya penting ada yang Namanya analisis mengenai dampak lingkugan (AMDAL).
Dampak Pertambangan
aktivitas pertambangan sering kali menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan. Pencemaran air akibat limbah berbahaya seperti merkuri dan sianida merusak kualitas air permukaan dan air tanah, serta membahayakan kehidupan akuatik dan kesehatan manusia. Sebagamana pernah terjadi dan menjadi perbicanagan dunia bahwasanya pada tahun 2012 laut Pulau sumbawa menjadi tempat pembuangan limbah tambang terbesar di dunia, tepatnya di laut bagian barat dan Selatan pulau Sumbawa, PT. Newmont Nusa Tenggara yang saat itu menjadi aktor utama dalam kejahatan ekologi tersebut yang membuang limbah 148 ribu ton yang setiap harinya dibuang (liputan 6, 2012)
ADVERTISEMENT
Selain itu, air asam yang dihasilkan dari tambang juga memperburuk kondisi air. Pencemaran udara dari debu dan emisi gas berbahaya seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida menimbulkan masalah pernapasan bagi pekerja tambang dan masyarakat sekitar.
Kerusakan tanah, termasuk erosi dan degradasi lahan, mengurangi kesuburan tanah dan menyebabkan sedimentasi dibadan air, sementara deforestasi dan hilangnya habitat mengancam keberlanjutan keanekaragaman hayati. Aktivitas tambang yang memecah habitat dan mengganggu ekosistem memperburuk situasi ini. Pencemaran tanah dari tumpahan bahan kimia dan akumulasi logam berat merusak kesuburan tanah dan mengancam kesehatan tanaman, hewan, dan manusia. Gangguan hidrologi yang menyebabkan perubahan aliran air dan pengeringan sumber air lokal memperparah dampak lingkungan, sementara limbah tambang yang tidak dikelola dengan baik mencemari lingkungan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Dampak lingkungan dari pertambangan sangat kompleks dan berfariasi tergantung pada jenis tambang, metode penambangan, dan lokasi geografis. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak negatif tersebut, diperlukan penerapan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, regulasi yang ketat, serta rehabilitasi dan restorasi lahan pasca tambang. Upaya ini penting untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pertambangan tidak mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Lantas dari berbagai macam permasalahan lingkungan akibat tambang apa saja yang sudah Masyarakat rasakan?, Penulis berupaya menyampaikan bahwasanya lingkungan atau alam merupakan aset berbentuk atau materil yang harus dijaga seperti halnya budaya yang selalu menjadi sorotan utama Masyarakat dan kaum terpelajar Sumbawa. Lantas sampai kapan alam sumbawa bisa bertahan dari eksploitasi Perusahaan-perusahaan besar yang ikut memborbardir alam intan bulaeng. Kemudian adanya pertambangan seharusnya bisa meningkatkan perekonomian Masyarakat dikabupaten Sumbawa, apakah peningkatan ekonomi sudah terjadi mari sama-sama kita lihat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sumbawa Menurut Lapangan Usaha pertambangan dan penggalian:
ADVERTISEMENT
Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Sumbawa mengalami pertumbuhan yang cukup fluktuatif dari tahun 2011 hingga 2023. Pada periode 2011-2016, pertumbuhan relatif stabil dan meningkat, dengan puncaknya di angka 7,91% pada 2016. Namun, setelah itu terjadi perlambatan dengan penurunan signifikan pada 2018 (3,70%), sebelum melonjak tajam pada 2019 (8,90%). Pandemi COVID-19 tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor ini, menyebabkan kontraksi drastis hingga -7,61%. Meskipun ada sedikit pemulihan pada 2021 (1,71%) dan 2022 (0,40%), tingkat pertumbuhannya masih jauh lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Jika dilihat secara keseluruhan, kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap perekonomian Kabupaten Sumbawa tampak belum mengalami peningkatan yang signifikan dalam jangka panjang. Walaupun ada lonjakan di beberapa tahun, tren pasca-pandemi menunjukkan pemulihan yang lambat, dengan pertumbuhan pada 2023 hanya mencapai 3,59%. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor ini masih menghadapi tantangan, seperti fluktuasi harga komoditas, kebijakan investasi, dan faktor eksternal lainnya. Oleh karena itu, upaya peningkatan investasi, pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan, serta dukungan dari pemerintah daerah menjadi faktor penting untuk mendorong pertumbuhan sektor ini secara lebih signifikan di masa mendatang.
ADVERTISEMENT

Saran dan Solusi

Melihat masih kurang mempengaruhinya faktor pertambangan dalam peningkatan ekonomi kabupaten sumbawa serta melihat dampak pertambangan, maka pemerintah harus melakukan Langkah-langkah kongkrit. Dimulai dari memperbaiki regulasi dan pengawasan pertambangan yang harus perketat lagi agar tidak terulang Kembali pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat tambang legal. Jangan sampai harapan mendapat untung malah mendapat bunting karena wilayah kita tercemar dan mejadi sorotan dunia, kemudian CSR tambang juga harus dirasakan langsung oleh Masyarakat bak disalurkan di sektor Pendidikan, Pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya, yang paling bisa menekan Perusahaan adalah pemerintah dan Masyarakat. Mari bergerak bersama

Daftar Pustaka

liputan 6. (2012, January 5). Laut Sumbawa, Pembuangan Limbah Tambang Terbesar Dunia. Retrieved from https://www.liputan6.com/news/read/370694/laut-sumbawa-pembuangan-limbah-tambang-terbesar-dunia
Lumbanrau, R. eben. (2021). “Di mana ada tambang di situ ada penderitaan dan kerusakan lingkungan”, nelangsa warga dan alam di lingkar tambang - BBC News Indonesia. BBC News Indonesia. Retrieved from https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-57346840
ADVERTISEMENT
Salim, A., Anggraeni Utami, R., & Junius Fernando, Z. (2022). GREEN VICTIMOLOGY: SEBUAH KONSEP PERLINDUNGAN KORBAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA. Bina Hukum Lingkungan, 7(1), 59–79. doi: 10.24970/bhl.v7i1.302