Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menanti Para Kuda Hitam di Piala Dunia 2018
16 November 2017 16:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Muhammad Fathir Al Anfal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhirnya! 32 negara sudah dipastikan akan tampil di Piala Dunia 2018 di Rusia. Peru menjadi tim terakhir yang menyegel tiket Piala Dunia 2018 setelah singkirkan Selandia Baru (agregat 2-0).
(Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Yang menarik, tetapi tidak begitu mengejutkan bagi saya adalah ada saja negara-negara langganan Piala Dunia yang gagal lolos. Belanda dan Italia adalah contoh besarnya.
Namun, bagi saya, khususnya untuk kedua negara tersebut, lebih baik tidak lolos daripada tampil buruk di Piala Dunia nanti. Misalnya, menjadi juru kunci klasemen atau dipecundangi negara kurang terkenal semacam Senegal atau Islandia.
Bukan cerita baru memang. Lihat saja Perancis, sebagai contohnya. Menjuarai Piala Dunia 1998 di rumah sendiri, Perancis tampil melempem di Piala Dunia 2002 di Korea Selatan-Jepang. Menjadi juru kunci tanpa mencetak gol sama sekali. Mengenaskan!
Italia di Piala Dunia 2010 dan Spanyol di Piala Dunia terakhir? Setali tiga uang lah dengan Perancis yang saya sebutkan sebelumnya. Ya, mungkin sedikit lebih baik, tetapi tetap memalukan.
ADVERTISEMENT
Berkebalikan dengan negara besar langganan Piala Dunia, negara-negara kecil kurang terkenal pasti bangga sekali masuk Piala Dunia. Lolos hingga babak gugur, alhamdulilah, gagal pun pasti disambut meriah di negaranya (Mungkin, selama tidak menjadi lumbung gol).
Islandia dan Panama adalah dua negara debutan yang siap meruntuhkan hegemoni negara besar dalam pergelaran Piala Dunia tahun depan. Mereka bisa mencontoh apa yang dilakukan Kostarika hampir empat tahun lalu di Brazil.
Diremehkan karena berada bersama Italia, Inggris, dan Uruguay, Kostarika mampu memukau dunia dengan berhasil menjadi juara grup D. Bahkan, yang lebih mengesankan, melaju hingga babak delapan besar. Hanya kalah beruntung dari Belanda pada drama adu pinalti.
Bicara soal negara yang mungkin menjadi kuda hitam di Piala Dunia 2018 memang menarik. Setidaknya, menurut saya, ada 7 negara yang bisa saja membuat kejutan di Rusia nanti.
ADVERTISEMENT
1. Kostarika
Kita mungkin masih ingat ketika Bryan Ruiz menyundul bola melewati Gianluigi Buffon. Membuat Kostarika lolos dari fase grup walau hanya dengan skor tipis 1-0, sekaligus mengantarkan Italia pulang lebih awal.
Kebetulankah Kostarika bisa lolos dari grup neraka empat tahun lalu? Bisa iya, bisa juga tidak. Hal serupa bisa saja terulang kembali tahun depan.
Memang tidak banyak perubahan dari permainan Kostarika sekarang, bahkan cenderung agak inkonsisten. Namun, dengan berada hanya di bawah Meksiko dan singkirkan Amerika Serikat di zona Concacaf, jelas bahwa Kostarika berpotensi menjadi kuda hitam (lagi).
2. Islandia
Debut yang sangat istimewa ketika Islandia berhasil melaju ke babak delapan besar Piala Eropa tahun lalu. Masih terngiang bagaimana mereka mempecundangi Inggris dengan comeback yang menawan.
ADVERTISEMENT
Bisa saja, debut Islandia di Piala Dunia 2018 nanti juga menjadi debut yang istimewa. Setidaknya lolos dari fase grup. Ini memungkinkan mengingat mereka memiliki tim yang solid dan kedalaman skuad yang merata.
Bisa saya katakan bahwa Islandia memiliki perkembangan sepak bola yang bagus sejak 2012. Mereka bahkan nyaris lolos Piala Dunia di Brazil sebelum disingkirkan oleh Kroasia (agregat 2-0) di babak play-off. Jadi, saya tidak akan heran jika Islandia benar-benar membuat kejutan lagi tahun depan.
3. Panama
Anda boleh bilang bahwa Panama beruntung bisa lolos langsung ke Piala Dunia. Mungkin rakyat Panama perlu berterima kasih dengan rakyat Trinidad & Tobago yang sukses kalahkan Amerika Serikat.
Pasalnya, kemenangan 2-1 mereka atas Kostarika di laga terakhir akan sia-sia jika Amerika Serikat meraih hasil imbang. Meski begitu, Panama tidak bisa serta merta diremehkan.
ADVERTISEMENT
Meski kalah dari Iran di ujicoba terakhir, Panama yang pernah menjadi runner-up Piala Emas 2013 ini memiliki daya juang yang tinggi. Sepanjang 2017, mereka meraih tujuh kemenangan dan lima hasil imbang dari 18 laga. Cukup apik, kan?
4. Senegal
Apa yang kita ingat dari Senegal? Mungkin tidak banyak. Tapi, kemenangan 1-0 melawan juara bertahan Perancis di laga pembuka Piala Dunia 2002 jelas suatu kenangan tak terlupakan bagi masyarakat Senegal.
Tidak hanya sampai di situ, mereka terus melaju hingga babak delapan besar. Pada fase tersebut, mereka disingkirkan kuda hitam lainnya, Turki, dengan skor tipis 1-0. Golden goal terakhir yang terjadi di Piala Dunia.
15 tahun berlalu, Senegal mulai beregenerasi. Dengan pemain-pemain muda potensial, seperti Mbaye Niang dan I. G. Gueye, Senegal tidak terkalahkan selama fase grup. Ini merupakan sinyal serius kebangkitan Senegal. Waspadalah!
ADVERTISEMENT
5. Maroko
Herve Renard, pelatih Maroko ini, memang menjadi salah satu kunci kesuksesan mereka menembus Piala Dunia 2018. Tidak ada yang menduga sebelumnya, saya rasa. Mereka menyingkirkan Pantai Gading yang sebelumnya dianggap lebih berpotensi untuk lolos.
Namun, Benatia dkk. membuktikan bahwa mereka layak diperhitungkan. Mereka bahkan lolos ke Rusia tanpa kebobolan satu gol pun dari 6 laga.
Bagaimana soal lini serang? Mereka mampu mengemas 11 gol walau menjalani 3 laga tanpa gol. Jadi, bukan tidak mungkin, dengan membangun pertahanan yang kuat, Maroko bisa melangkah jauh di Rusia nanti.
6. Iran
Ini benar-benar pencapaian luar biasa di Asia. Dalam dua grup penyisihan, Iran tidak terkalahkan dari total 18 laga.
Tergabung dengan Korea Selatan, langganan lolos Piala Dunia zona Asia, Iran bahkan mampu mengungguli mereka dengan selisih 7 poin. Kekuatan utama Iran adalah meratanya kekuatan mereka di segala lini.
ADVERTISEMENT
Sebelum ditahan Suriah 2-2 di laga terakhir, mereka tidak pernah kebobolan. Total mereka mencetak 10 gol dan hanya kebobolan 2 gol. Hal itulah yang membuat Iran wajib diwaspadai di Piala Dunia tahun depan.
7. Peru
Lolos setelah 36 tahun absen, Peru asuhan Ricardo Gareca tidak bisa dianggap sebelah mata. Kehebatan Peru sebenernya sudah terlihat sejak 2011 ketika mereka meraih juara 3 Copa America 2011. Empat tahun berselang, mereka kembali meraih posisi yang sama.
Bukan tidak mungkin jika Peru akan menjadi juara tiga di Piala Dunia nanti. Namun, lolos dari babak grup saja pasti sudah menjadi sesuatu yang membanggakan bagi mereka.
Jadi, kita nantikan saja penampilan mereka tahun depan. Semakin banyak kejutan dan drama, tentunya semakin menarik. Bahkan, saya membayangkan jika empat besar Piala Dunia 2018 nanti bisa saja menjadi milik para kuda hitam.
ADVERTISEMENT