Konten dari Pengguna

Besok, London Utara Akan Berwarna Merah atau Putih?

Muhammad Fathir Al Anfal
Catfather. Chocolate Lover. Movie Enthusiast. Arsenal Fans. Follow akun satunya yang udah verified juga ya! Namanya sama kok :)
17 November 2017 19:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Fathir Al Anfal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arsenal - Tottenham (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Arsenal - Tottenham (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Rivalitas dua tim London Utara siap tersaji kembali akhir pekan ini. Si Merah dan Si Putih siap berduel untuk menjaga gengsi. Laga prestisius bertajuk North London Derby ini akan menentukan penguasa London Utara di musim 2017/2018 ini.
ADVERTISEMENT
Sampai musim 2015/2016, Arsenal adalah penguasa London Utara. Kala itu, selama dua dekade, London Utara didominasi oleh Arsenal. Baru pada musim lalu, Tottenham Hotspur mengambil alih London Utara. Lewat performa yang ciamik sepanjang musimnya, Tottenham Hotspur finis di peringkat dua.
London Utara sebetulnya bisa direbut Tottenham semusim lebih cepat. Namun, di pertandingan terakhir musim 2015/2016, Spurs malah dipermak Newcastle United dengan skor 1-5. Sangat disayangkan memang, mengingat saat itu Newcastle sudah pasti turun kasta.
Tottenham kala mengalahkan Real Madrid. (Foto: AFP/Adrian Dennis)
zoom-in-whitePerbesar
Tottenham kala mengalahkan Real Madrid. (Foto: AFP/Adrian Dennis)
Berubahnya peta kekuatan di London Utara musim lalu membuat duel Sabtu malam (18/11) jadi sulit ditebak. Namun, jika menilik performa kedua tim belakangan ini, rasanya Tottenham lebih diunggulkan. Pasalnya, dari lima pertandingan terakhir, Arsenal tidak pernah menang menghadapi Spurs. Tercatat, Arsenal menderita dua kekalahan dan tiga imbang saat menghadapi Tottenham.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, harus diingat bahwa besok adalah pertandingan kandang bagi Arsenal. Untuk urusan pertandingan kandang melawan Tottenham, Arsenal relatif lebih diuntungkan. Mereka hanya pernah kalah sekali di Emirates, yaitu pada November 2010. Saat itu, Tottenham comeback dan menaklukkan Arsenal dengan skor 2-3.
Selain itu, Emirates juga belum tersentuh kekalahan di ajang liga sejak Januari lalu. Kekalahan terjadi saat Arsenal dipermalukan Watford 1-2. Setelah itu, Arsenal melaju dengan 10 kemenangan beruntun di kandang.
Arsenal konsisten di kandang, Spurs tengah trengginas. Hal inilah yang membuat laga Sabtu malam nanti akan sulit diprediksi.
Selebrasi gol pemain Arsenal. (Foto: Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol pemain Arsenal. (Foto: Reuters/Paul Childs)
Sejatinya, hasil imbang adalah hasil paling memungkinkan—seperti yang sudah terjadi dalam tiga musim belakangan. Namun, kabar fitnya Harry Kane untuk pertandingan besok menimbulkan pertanyaan: mampukah Arsenal membendung Spurs?
ADVERTISEMENT
Jawabannya, bisa. Sebab, Arsenal tetaplah tim besar, yang dihuni oleh pemain bintang dan pelatih yang berpengalaman. Sementara Spurs, pada musim ini, tidak begitu trengginas menghadapi tim besar. Kemenangan Tottenham melawan Liverpool pun sulit dijadikan acuan, karena kemenangan itu, bisa dibilang, adalah "pemberian" dari Dejan Lovren.
Dari segi permainan, Arsenal juga kian membaik semenjak menggunakan formasi 3 bek. Mereka hanya kalah 4 kali di semua ajang, dan semuanya terjadi di laga tandang. Dengan menerapkan formasi 3 bak, yang didukung dua bek sayap sebagai gelandang—Kolasinac di kiri dan Bellerin di kanan—Arsenal memiliki kans untuk memotong aliran serangan dari sayap yang dilakukan Spurs. Gelandang bertahan mereka, Granit Xhaka, yang tampil cukup apik sejauh ini, jelas akan berusaha sekuat tenaga untuk menutup pergerakan Ali dan Eriksen.
ADVERTISEMENT
So, kita lihat akan berwarna apa London Utara akhir pekan nanti. Merah atau Putih?