5 Film Bertema Psikologi Terkeren (Part 2)

Muhammad Fathir Al Anfal
Catfather. Chocolate Lover. Movie Enthusiast. Arsenal Fan. Follow akun satunya ya. Namanya sama :)
Konten dari Pengguna
6 Desember 2017 5:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Fathir Al Anfal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku, mental, dan keadaan jiwa seseorang. Setiap perilaku yang kita lakukan didasari oleh psikologi kita. Beberapa film dari belahan dunia pun turut mengangkat tema psikologi dalam pengembangan plot cerita dan karakter tokohnya.
Poster Silence of the Lambs (Foto: Youtube/PiranhaTommy)
Menariknya, film-film bertema psikologi biasanya menghadirkan plot yang unik dengan twist ending yang tidak terduga. Penasaran seperti apa? Cek list di bawah ini!
ADVERTISEMENT
1. Silence of the Lambs (1991)
Pembunuhan berantai dengan korban perempuan terjadi di sebuah kota. Clarice Sterling (Jodie Foster), seorang calon agen FBI muda, harus berkonsultasi pada Hannibal Lecter (Anthony Hopkins) untuk menangkap si pembunuh, Buffalo Bill.
Hannibal Lecter adalah seorang dokter yang menjadi tahanan di rumah sakit jiwa karena melakukan pembunuhan sekaligus aksi kanibalisme. Dari Hannibal, FBI memperoleh informasi bahwa nama asli Buffalo Bill adalah Louis Friend.
Di tengah perjuangan Clarice mencari Buffalo Bill, si kanibal Hannibal tengah mempersiapkan rencana pelariannya. Film epic ini bisa dibilang adalah film thriller-psikologi paling sukses karena memenangkan banyak penghargaan, termasuk Film Terbaik Oscar 1991.
IMDb: 8,6 Rotten Tomatoes: 95% (critics), 95% (audience)
ADVERTISEMENT
2. A Beautiful Mind (2001)
Film ini diangkat dari kisah nyata John Forbes Nash (Russell Crowe), seorang ahli matematika yang menderita schizofrenia. Sebuah penyakit mental yang membuatnya tenggelam dalam halusinasi dan dunianya sendiri.
Nash tidak bisa membedakan antara fantasi dan realita. Dia melihat orang-orang yang sebenarnya tidak ada, atau bahasa gampangnya dia memiliki “teman imajinasi”. Nash memiliki 3 teman imajinasi: seorang gadis kecil, seorang pria teman satu kamar, dan seorang mata-mata Uni Soviet.
Film ini juga memenangkan Piala Oscar 2001 untuk kategori film terbaik.
IMDb: 8,2 Rotten Tomatoes: 75% (critics), 93% (audience).
3. Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004)
Film ini berkisah tentang hubungan antara sepasang kekasih yang saling mencintai namun berbeda karakter. Joel Barrish (Jim Carrey) sebagai pria introvert yang tenang dan Clementine Krucyznski (Kate Winslet) adalah perempuan ekstrovert yang penuh kejutan.
ADVERTISEMENT
Alhasil, perbedaan ini memaksa mereka mencoba saling menghapus ingatan kepada sebuah perusahaan, tanpa masing-masing saling tahu. Namun, ketika ingatan mereka sedang dihapus, mereka menyadari kesalahan ini dan mencoba “berontak”.
Selain melihat Jim Carrey (si aktor spesialis film komedi ini) dan Kate Winslet (pacarnya Jack Dawson di Titanic), kamu juga akan melihat penampilan Kirsten Dunst (pacarnya Spiderman versi Toby Maguire) dan Mark Ruffalo muda (jauh sebelum dia jadi Hulk).
IMDb: 8,3 Rotten Tomatoes: 93% (critics), 94% (audience).
4. Shutter Island (2010)
Teddy Daniels (Leonardo DiCaprio), seorang detektif, harus mendatangi sebuah pulau terpencil yang di dalamnya terdapat rumah sakit jiwa misterius. Bersama asistennya, Chuck (Mark Rufallo), mereka ditugaskan untuk mencari seorang pasien yang hilang bernama Rachel Solando (Emily Mortimer).
ADVERTISEMENT
Emily sendiri dijebloskan ke rumah sakit jiwa tersebut usai membunuh tiga anaknya sendiri. Di sisi lain, Teddy mulai mendengar suara-suara dan ingatan-ingatan kilat yang pelan-pelan mulai menguak siapa dirinya yang sebenarnya.
IMDb: 8,1 Rotten Tomatoes: 68% (critics), 76% (audience).
5. Gone Girl (2014)
Nick Dunne (Ben Affleck) mendapati istrinya, Amy Dunne (Rosamund Pike) menghilang dari rumahnya dengan keadaan ruang tamu yang berantakan. Namun, berdasarkan hasil penyidikan, polisi menduga kuat bahwa Nick telah membunuh Amy dan membuang mayatnya entah kemana.
Namun, di pertengahan film, kita akan diberi tahu apa yang sebenarnya terjadi. Benar-benar sebuah permainan psikologis.
IMDb: 8,1 Rotten Tomatoes: 87% (critics), 87% (audience).
Penasaran atau ketinggalan dengan part 1? Baca di sini.
ADVERTISEMENT