Mengenal Pemimpin 1,36 Miliar Umat

Jorge Mario Bergoglio merupakan nama yang diberikan saat Paus Fransiskus lahir di Buenos Aires, Argentina 86 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 Desember 1936. Berada di keluarga dengan ayah seorang akuntan imigran Italia dan ibu yang berdarah Italia dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga menjadikan beliau menjalani kehidupan yang cukup normal tanpa adanya dorongan untuk menjadi rohaniwan Katolik. Di awal pengalaman kerjanya, Paus Fransiskus pernah menjadi penjaga bar, petugas kebersihan, ahli kimia, hingga teknisi di sebuah laboratorium ilmu pangan.

Jika saja beliau tidak melewati sebuah gereja dan melakukan pengakuan dosa dengan seorang pastor pada 1958, kisah ceritanya mungkin akan sama sekali berbeda. Dari pengalaman inilah, Paus mendapatkan ilham dan panggilan untuk menjadi seorang rohaniwan Katolik dan kemudian semakin berkembang sehingga terpilih untuk menjadi Paus ke-266 pada 2013 hingga saat ini. Beliau adalah Paus kedua yang tidak berasal dari Eropa setelah Paus Gregorius III dari Suriah yang pernah memimpin lebih dari 12 abad yang lampau. Selain itu, beliau juga merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin.

Penulis berkesempatan untuk berjabat tangan langsung dengan Paus Fransiskus dalam sebuah acara diplomatik di Vatikan pada Januari 2020. (Dokumentasi Pribadi)

Selama masa kepemimpinan Paus Fransiskus, banyak terobosan dan inovasi yang telah dilakukan guna memperbaiki citra Gereja Katolik dan pemerintahan Takhta Suci (Vatikan). Terhadap mengemukanya berbagai laporan pelecehan seksual dalam Gereja Katolik di beberapa wilayah dunia di 2019, beliau segera mengadakan konferensi khusus para uskup di Roma untuk mencarikan solusi atas permasalahan tersebut. Paus juga memastikan bahwa para korban berhak untuk melapor kepada pihak yang berwenang dan para pastor yang menjadi terduga dapat diproses secara hukum.

Sejak terpilih, beliau berkomitmen dalam upaya pemberantasan korupsi di Vatikan dengan mereformasi peraturan mengenai Bank Vatikan serta membentuk komisi pengawas. Kebijakan keuangan di Vatikan diubah agar lebih teratur dan transparan sehingga dapat menghilangkan stigma sebagai institusi yang dapat melakukan pencucian uang.

Paus Fransiskus memimpin Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus Vatikan pada Desember 2019. (Dokumentasi Pribadi)

Di dunia internasional, Paus Fransiskus terkenal dengan pemikiran dan sepak terjangnya dalam menanggapi berbagai isu global. Beliau sangat memiliki perhatian yang besar terhadap isu perubahan iklim, perang, dan pengungsi. Melalui ensiklik Laudato Si di 2015, Paus mengajak seluruh umat manusia untuk mencintai dan memelihara bumi dan lingkungan hidup, sementara dalam ensiklik tahun 2020 berjudul Fratelli Tutti, beliau menekankan pentingnya persaudaraan dan persahabatan sosial sesama umat manusia di dunia, khususnya dalam menangani pandemi Covid-19.

Selain itu, Paus Fransiskus juga sangat mengedepankan dialog antara umat beragama demi perdamaian umat manusia. Salah satu bukti nyata yang dicontohkan beliau adalah dengan membuat dan menandatangani Document on Human Fraternity (Dokumen Persaudaraan Manusia) pada Februari 2019 di Abu Dhabi Bersama dengan sahabat beliau Imam Besar Al-Azhar, Syekh Ahmed el-Tayeb. Dokumen ini berisikan seruan untuk hubungan sesama manusia yang lebih erat serta mempromosikan hidup berdampingan antara umat beragama guna melawan ekstremisme dan dampak negatifnya.