300 Drone Intel Meriahkan Selebrasi Asian Games di Monas

28 Juli 2017 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertunjukan 500 drone Shooting Star. (Foto: Intel via YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Pertunjukan 500 drone Shooting Star. (Foto: Intel via YouTube)
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang memang baru berlangsung mulai Agustus 2018 nanti, tetapi pemerintah Indonesia ingin kemeriahan menyambut acara ini sudah terasa setahun sebelumnya dengan menggelar acara selebrasi hitung mundur menuju kompetisi Asian Games 2018. Acara selebrasi bertajuk Countdown Asian Games 2018 ini bakal diselenggarakan di Monas, Jakarta, pada 18 Agustus 2018 pukul 19.00. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) selaku salah satu penyelenggara acara selebrasi, menjanjikan kehadiran 300 drone dari perusahaan semikonduktor Intel yang akan terbang di langit Jakarta untuk membentuk sejumlah koreografi cahaya. Kepala Bekraf, Triawan Munaf, berkata konfigurasi yang dibentuk oleh 300 drone Intel itu bakal menjadi atraksi luar biasa menarik karena baru dua kali diselenggarakan di dunia, dan yang kedua ini bakal dilaksanakan di Monas untuk memperingati Countdown Asian Games 2018. "Kita sebenarnya minta 500 tapi mereka enggak sanggup. Ya sudah, 300. Jadi 300 itu bikin konfigurasi. Dia membentuk macam-macam. Pada malam hari ditampilkannya," jelas Triawan.
ADVERTISEMENT
Acara Countdown Asian Games 2018 merupakan bagian dari rangkaian acara pemerintah Indonesia dalam perayaan HUT RI ke-72. Seluruh acara ini terangkum dalam bukan Kemerdekaan, di Agustus. Pertunjukkan koreografi cahaya dari drone Intel diberi nama Shooting Star. Setiap drone ini memiliki empat baling-baling yang dipasangi lampu LED dengan kemampuan pemrograman untuk menampilkan satu dari 4 miliar pilihan warna pada waktu tertentu. Teknologi ini masuk kategori Internet of Things (IoT) yang dikendalikan oleh operator manusia dengan bantuan peranti lunak.
Pertama Kali Tampil di Super Bowl 2017 Sebelum di Jakarta, Shooting Star tampil perdana saat acara puncak kejuaraan sepak bola Amerika Serikat, National Football League (NFL), atau populer disebut Super Bowl, pada Februari 2017. Waktu itu drone Intel mencuri perhatian 160 juta penonton Super Bowl dengan memperlihatkan pertunjukan cahaya kelap-kelip dari 300 unit robot quadcopter yang diterbangkan secara bersamaan di awal pertunjukkan saat Lady Gaga bernyanyi. Drone itu membentuk logo Pepsi selaku sponsor, dan tentu saja logo Intel.
ADVERTISEMENT
Drone Shooting Star (Foto: Intel)
zoom-in-whitePerbesar
Drone Shooting Star (Foto: Intel)
Namun, pertunjukan akrobatik cahaya drone Intel tidak dilakukan secara langsung. Intel harus merekamnya dalam format video untuk kemudian diputar karena ada larangan pesawat tanpa awak terbang pada ketinggian tertentu dan melakukan manuver akrobatik langsung di atas ratusan ribu orang. Aturan ini juga berlaku untuk drone Shooting Star yang terbang dalam radius 55,5 km dari NRG Stadium. Intel terpaksa harus merekam aksi Shooting Star sepekan sebelum Super Bowl 51 berlangsung, yang kemudian dipadu dengan pertunjukkan Lady Gaga. Perusahaan asal Santa Clara itu sebelumnya pernah menerbangkan sebanyak 500 unit Shooting Star, sekaligus memecahkan rekor dunia sebagai drone terbanyak yag dikendalikan oleh satu operator manusia pada tahun lalu.