Hampir Semua Korban Ransomware WannaCry Gunakan Windows 7

21 Mei 2017 18:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ransomware. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ransomware. (Foto: Thinkstock)
Sejak pekan lalu, serangan ransomware WannaCry telah menginfeksi 300 ribu komputer di 150 negara. Banyak yang menyebutkan komputer berbasis Windows XP lebih rentan diserang WannaCry karena sudah tak lagi dapat pembaruan dari Microsoft.
ADVERTISEMENT
Namun faktanya, 98 persen komputer korban yang terkena program jahat ini justru menggunakan sistem operasi Windows 7. Ironis karena sampai saat ini OS tersebut masih didukung secara resmi oleh Microsoft.
Menurut data yang dikeluarkan perusahaan keamanan siber Kaspersky pada Jumat (19/5), 98 persen Windows 7 yang terinfeksi ini terdiri dari 31,72 persen Windows 7 edisi 32-bit, 60,35 persen Windows 7 edisi 64-bit, 2,61 persen Windows 7 Home edisi 32-bit, dan 3,67 persen Windows 7 Home edisi 64-bit.
Sementara korban lain dengan komputer berbasis Windows Server 2008 R2 juga termasuk banyak, sekitar 1 persen dari total korban yang terinfeksi. Sedangkan jumlah Windows XP yang terjangkit ransomware tidak terlalu signifikan.
ADVERTISEMENT
Windows 7 yang rilis tahun 2009 lalu ini masih menjadi sistem operasi Windows yang populer digunakan banyak pengguna, empat kali lebih banyak dibandingkan pengguna Windows 10. OS ini juga masih menguasai pangsa pasar komputer desktop di seluruh dunia sebanyak 48,5 persen.
Windows 10 menjadi satu-satunya sistem operasi Windows yang aman dari ransomware WannaCry, walau ada 0.03 persen pengguna Windows 10 edisi 64-bit terinfeksi dari data Kaspersky.
Microsoft sendiri telah mengeluarkan patch pembaruan pada sistem keamanan untuk versi Windows XP, Windows 8, dan Windows Server 2003. Sementara untuk Windows yang masih didukung Microsoft, maka masih menerima pembaruan sistem keamanan MS17-010 pada Maret lalu. Jika pengguna mengaktifkan pembaruan otomatis atau telah menginstalnya maka mereka terlindungi.
ADVERTISEMENT
Sementara sekelompok peneliti asal Prancis mengaku telah menemukan solusi bagi para teknisi untuk menyelamatkan komputer dengan sistem operasi Windows yang telah terkunci oleh WannaCry.
Meski begitu, solusi yang ditemukan kelompok tersebut disebutkan hanya bekerja di kondisi tertentu, yakni komputer yang bisa 'disembuhkan' tidak boleh dimatikan saat terinfeksi WannaCry dan sebelum ransomware tersebut mengeluarkan ancaman untuk mengunci dokumen korban secara permanen.