Kecerdasan Buatan Berhasil Kalahkan Pemain Terbaik Dota 2

12 Agustus 2017 19:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gameplay game Dota 2. (Foto: Steam)
zoom-in-whitePerbesar
Gameplay game Dota 2. (Foto: Steam)
ADVERTISEMENT
Sebuah adegan tak biasa tersaji di turnamen tahunan game Dota 2 garapan Valve yang bertajuk The International. Kompetisi tersebut mempertunjukkan pertandingan antara robot AI buatan startup yang didirikan Elon Musk, OpenAI, melawan salah satu pemain Dota 2 terbaik di dunia, Danylo Ishutin atau dikenal dengan nama Dendi. Hasilnya, secara tidak terduga, Dendi dilumpuhkan dalam pertandingan satu lawan satu dengan bot. Dendi sukses dikalahkan hanya dalam waktu kurang dari 10 menit pada babak pertama, dan kembali dipecundangi di babak kedua. Dendi, yang kemudian memilih menyerah di babak ketiga, mengaku terkejut bot bisa mengalahkan manusia.
ADVERTISEMENT
Dota 2 sendiri merupakan pemain yang cukup kompleks. Dengan genre strategi yang dikenal multiplayer online battle arena (MOBA), pemain membentuk tim bersama 4 pemain lainnya untuk bertarung melawan tim musuh dan menghancurkan wilayahnya. Chief Technology Officer di OpenAI, Greg Brockman, menjelaskan robotnya ini telah cukup terlatih dengan memainkan banyak pertandingan Dota 2 melawan "dirinya sendiri," dengan "pembinaan" dari perusahaan. Ide "bermain sendiri" adalah kunci kemajuan yang didorong oleh OpenAI. Ini adalah cara yang berguna bagi sistem AI untuk mempelajari tugas yang paling rumit sekalipun. Bot tidak akan mempelajari apapun jika melawan pemain lemah atau kuat sekalipun.
"Dengan bermain sendiri, ia selalu memiliki lawan yang layak. Anda bisa lihat AI ini bekerja benar-benar secara acak ke sistem permainan yang kita lihat di sini," ujar Brockman seperti dikutip Business Insider. Sementara Musk memuji pencapaian ini karena untuk pertama kali kecerdasan buatan telah mampu mengalahkan pemain profesional di bidang e-sports. "OpenAI untuk pertama kalinya mengalahkan pemain terbaik dunia di e-Sports yang kompetitif. Jauh lebih kompleks dibandingkan papan permainan tradisional seperti catur dan Go," kata Musk di akun Twitter miliknya pada Jumat (11/8) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Elon Musk mendirikan OpenAI sebagai perusahaan nirlaba untuk mencegah AI menghancurkan dunia - sesuatu yang telah Musk dengungkan selama bertahun-tahun. Itu kenapa ia kembali mengingatkan masyarakat akan bahaya AI dan pentingnya diperlukan regulasi terhadapnya, tak lama setelah memuji keberhasilan OpenAI. Kendati senang dengan pencapaian OpenAI, namun Musk tak hentinya mengingatkan kembali bahaya yang bisa ditimbulkan AI hingga perlu regulasi yang dapat mengaturnya, seperti yang pernah ia bicarakan dihadapan para gubernur AS pada Juli lalu.