Masa Depan Hukum: Mengapa Restorative Justice Harus Dijadikan Prioritas Utama

Muhammad Filza Fadillah
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
1 Juni 2023 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Filza Fadillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Justice: https://www.freepik.com/free-vector/justice
Ketika kita berbicara tentang sistem hukum yang adil, sering kali kita terjebak dalam paradigma yang hanya fokus pada hukuman dan pembalasan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, gerakan Restorative Justice telah mendapatkan perhatian yang lebih besar. Konsep ini menawarkan alternatif yang menarik untuk memperbaiki kerugian yang diakibatkan oleh tindakan kriminal dan konflik sosial.
ADVERTISEMENT
Restorative Justice menempatkan perhatian pada pemulihan dan rekonsiliasi, bukan hanya pada hukuman. Tujuannya adalah untuk mengembalikan keseimbangan yang rusak antara pelaku, korban, dan masyarakat. Pendekatan ini berfokus pada tanggung jawab individu yang melakukan tindakan melawan hukum, dengan menekankan pengakuan, pertobatan, dan kompensasi yang dapat diberikan kepada korban.
Salah satu alasan mengapa Restorative Justice harus menjadi prioritas utama dalam masa depan hukum adalah karena pendekatan ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Dalam sistem tradisional yang hanya berfokus pada hukuman, pelaku seringkali dihukum tanpa ada pemahaman yang mendalam tentang akar penyebab perilaku mereka. Ini sering kali berujung pada siklus kejahatan yang terus berulang.
Dengan menggunakan pendekatan restoratif, kita dapat membuka pintu bagi pelaku untuk memahami dan mengatasi penyebab perilaku kriminal mereka. Ini dapat dilakukan melalui proses seperti mediasi, dialog terbuka, atau pertemuan antara pelaku dan korban. Dalam konteks ini, korban juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan keadilan yang lebih menyeluruh, dengan memperoleh pemulihan psikologis, mendapatkan penjelasan atau permintaan maaf dari pelaku, dan membangun pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Restorative Justice juga dapat membantu membangun masyarakat yang lebih baik dan mengurangi tingkat kriminalitas. Dengan mendorong dialog, pemahaman, dan rekonsiliasi, pendekatan ini membantu memperkuat hubungan sosial dan mempromosikan kerja sama antara individu-individu dalam masyarakat. Hal ini dapat membantu mengurangi permusuhan dan ketegangan yang mungkin ada di antara kelompok-kelompok yang terlibat dalam konflik atau kejahatan.
Namun, untuk mewujudkan visi Restorative Justice, perubahan mendasar dalam sistem hukum diperlukan. Diperlukan investasi dalam pelatihan dan pendidikan untuk para profesional hukum, hakim, dan petugas penegak hukum, agar mereka dapat memahami dan menerapkan pendekatan restoratif dengan baik. Selain itu, kerjasama antara lembaga-lembaga hukum, lembaga pemasyarakatan, lembaga rehabilitasi, dan masyarakat secara luas juga perlu ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Masa depan hukum harus mengarah ke arah yang lebih manusiawi dan berfokus pada pemulihan dan rekonsiliasi. Restorative Justice menawarkan alternatif yang menarik dan berpotensi memberikan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang. Dengan menjadikan Restorative Justice sebagai prioritas utama, kita dapat memperbaiki sistem hukum kita dan menciptakan masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan berkelanjutan.