Tantangan Teknologi Geofisika dan Bekal untuk Calon Geofisikawan

Muhammad Firman Maulana
Sains Asyik FGMI - Geophysics Mahasiswa Program Studi Fisika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Penggiat Sains, Alam, Seni, Budaya dan Teknologi
Konten dari Pengguna
16 Maret 2021 21:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Firman Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengambilan sumber daya alam dari dalam bumi yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan kekurangan sumber daya alam di masa mendatang. Salah satu sumber daya alam yang bersinggungan langsung dengan geofisika adalah mineral dan energi. Jika hal ini terjadi dengan jumlah yang drastis naik, maka nantinya akan membahayakan kondisi perekonomian dan kehidupan di seluruh dunia.
Gambar kekayaan alam (source : https://pixabay.com/photos/man-wilderness-nature-river-1246233/ )
Gambaran tentang mineral dan energi yang makin lama makin menipis menjadi salah satu dari awal tantangan teknologi geofisika itu sendiri. Bagaimana kita dapat mencari mineral dan energi lainnya sebagai pengganti dari apa yang telah kita konsumsi ? Tentunya hal tersebut tidaklah mudah, banyak sekali tantangan mulai dari cara mencari, pengolahan hingga manfaat dan penggunaannya nanti akan seperti apa.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Pengantar Teknik Geofisika karya Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc., eksplorasi geofisika itu sendiri merupakan teknologi yang cukup baru. Pada tahun 1924, ditemukan sifat minyak bumi dengan metode geofisika yang pertama, selain itu juga pada tahun 1960, dilakukan pencarian mineral dan logam menggunakan kompas magnetik.
Gambar kilang minyak (source : https://pixabay.com/photos/refinery-oil-aerial-natural-gas-109025/ )
Pada masa saat ini, teknologi geofisika sudah berkembang cukup jauh, mulai dari teknik, metode maupun peralatan yang digunakan. Sudah banyak penelitian-penelitian yang dilakukan dibidang geofisika, hal itu dapat diketahui salah satunya melalui website Society of Exploration Geophysicist (SEG). Pada website tersebut rekan-rekan bisa mengakses cukup banyak jurnal-jurnal penelitian terkait ilmu geofisika.
Meskipun sudah banyak jurnal-jurnal penelitian yang ada, tetapi bukan berarti tidak ada lagi tantangan terkait teknologi geofisika. Salah satu tantangan yang ada terutama di Indonesia adalah harga peralatan geofisika yang tidak murah harganya. Banyak kampus di Indonesia yang telah memiliki program studi geofisika, teknik geofisika ataupun bidang minat geofisika, tetapi tidak di setiap kampus yang memiliki program studi tersebut juga memiliki peralatan geofisika.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal tersebut biasanya dari pihak program studi ataupun himpunan mahasiswa akan mengadakan pelatihan pengoperasian alat geofisika dengan meminjam ataupun menyewa peralatan yang ingin digunakan dari instansi maupun kampus lain yang memiliki alat yang dibutuhkan. Jika kampus ataupun himpunan mahasiswa tidak melakukan hal tersebut, artinya kemungkinan besar tidak semua mahasiswa lulusan program studi terkait ilmu geofisika juga memiliki pengalaman yang cukup dalam pengoperasian alat.
Perkembangan teknologi geofisika sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Bayangkan saja jika 50 hingga 100 tahun lagi terjadi krisis air tanah, sedangkan terjadi kondisi minim geofisikawan yang matang akan pengalaman, baik dalam hal peralatan maupun analisis keilmuan. Maka yang terjadi adalah penurunan eksplorasi air tanah dan kehidupan dunia sangat terancam. Untuk itu sudah sewajarnya kita menyiapkan pemuda-pemuda yang matang akan pengalaman, guna menjawab tantangan teknologi geofisika sederhana seperti yang telah dijelaskan di atas.
ADVERTISEMENT