Menikmati Keautentikan Sepiring Soto Banjar

Muhammad Firnanda
History education student, Universitas Lambung Mangkurat. Interested to learn history and culture of Nusantara.
Konten dari Pengguna
17 Juli 2020 1:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Firnanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keberagaman budaya Nusantara tak luput dengan keberagamaan kulinernya. Diantara keberagaman kulinernya, salah satunya adalah soto. Pada setiap daerah di Nusantara memiliki soto yang khas, dari bahan, cara pembuatan, cara penyajian, dan hingga cara menyebutnya. Satu di antara soto Nusantara adalah soto Banjar. Soto Banjar dari namanya sudah pasti representatif terhadap urang Banjar, yakni masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Soto Banjar tersebut biasanya disajikan pada hari raya/lebaran, pernikahan, hajatan, dan sebagai panganan harian. Dari muda sampai tua menikmati soto Banjar, sehingga tidak terikat usia, apalagi kelas sosial, semua dimensi kalangan menikmatinya.
ADVERTISEMENT
Soto Banjar merupakan soto ayam berkuah gurih dengan ketupat. Mungkin orang lebih mengenal soto dengan nasi putih biasa, namun soto Banjar disajikan dengan ketupat yang biasanya ada pada hari raya atau lebaran. Untuk membuat soto Banjar tidak rumit, diperlukan fresh spice dan dry spice yang dihaluskan berupa bawang merah, bawang putih, sahang (lada), diberi garam, dimasak dan direbus bersama ayam kampung juga dry spice berupa cengkeh, kapulaga dan kayu manis. Rempah atau spice tersebut membuat kuah soto memiliki aroma yang wangi. Kemudian untuk membuat kuah menjadi keruh ditambahkan wortel dan kentang yang dihaluskan. Sebagian orang juga terkadang menambahkan sedikit krimer agar kuah terlihat keruh. Pada dasarnya soto Banjar yang klasik tidak menambahkan bahan untuk memberi kesan keruh kuah. Dalam pembuatan, mengganti ayam kampung dengan ayam broiler tidak masalah, namun sebagian orang menganggap akan berbeda rasanya. Zaman kiwari ini membuat soto Banjar ada yang menambahkan potongan kecil bawang bombay, tidak masalah juga karena menambah cita rasa.
ADVERTISEMENT
Soto Banjar di Kuin, Banjarmasin. Foto: Muhammad Firnanda
Sepiring soto Banjar yang autentik disajikan dengan ketupat, suwiran ayam kampung (hasil rebusan kuah), mi soun, potongan telur itik tambak rebus, dan sepotong perkedel yang terbuat dari singkong, kemudian disiram kuah yang gurih dan wangi. Sebagai pelengkap yang tidak bisa ditinggalkan, tidak lupa ditaburi potongan daun seledri, bawang goreng, dan tentu, perasaan limau kuit. Sepiring soto Banjar merupakan perpaduan yang pas, di antara gurih dari ayam, wangi dari rempah, dan segar dari limau kuit. Untuk menikmati keautentikan sepiring soto Banjar, ditambahkan sepotong ayam bapukah dan beberapa tusuk sate ayam Banjar. Bagi yang suka kecap, bisa menambahkan kecap asin dan atau kecap manis serta sambal lombok untuk membuat rasa pedas pada soto.
ADVERTISEMENT
Menikmati keautentikan sepiring soto Banjar yang khas, memang cukup sulit kalau bukan langsung dari asalnya, pasalnya terkadang tidak memakai telur itik tambak sebagai penyajian sehingga diganti dengan telur bebek biasa ataupun telur ayam, kemudian rasanya tidak autentik kalau tidak ada tambahan sepotong ayam bapukah atau sate ayam Banjar.
Kalau dipikir rasa soto Banjar itu ringan dan tidak mungkin sulit menerima rasanya. Menikmati keautentikan sepiring soto Banjar juga bukan sekadar memanjakan lidah, tapi ikut andil dalam pelestarian budaya, mengingat tak kenal maka tak sayang, jadi soto Banjar harus kamu kenali dengan menikmatinya. Membuatnya pun mudah, resep banyak tersedia di internet, jadi bisa dicoba di rumah untuk bisa menikmatinya.