Semangat Nyata pada Tenaga Medis

Muhammad Ghozali
Mahasiswa Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Konten dari Pengguna
26 Juni 2020 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ghozali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Para tenaga medis menangani pasien Covid-19
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Para tenaga medis menangani pasien Covid-19
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sering kali kita melihat dan mendengar cerita perjuangan tenaga medis dalam menangani pasien yang terserang Covid-19. Mereka memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap demi terhindar dari penularan virus corona. Pakaian yang dipakai tenaga medis dibuat khusus dan berrbahan kain yang tebal dan tertutup rapat, sehingga bagi yang tak terbiasa mengenakannya akan pingsan karena terasa panas dan keringat bercucuran. Bila kita perhatikan mereka mengenakan sampai berjam-jam lamanya hingga batas waktu yang tidak ditentukan, merasa lapar dan haus sudah pasti. Apalagi ketika bulan Ramadhan kemarin merasakan kondisi tersebut ketika sedang berpuasa. Telah banyak terjadi kasus para dokter, perawat dan tenaga medis yang gugur karena terpapar virus corona. Ini seharusnya menjadi perhatian Bersama karena mereka telah berjuang menyelamatkan bangsa Indonesia supaya terbebas dari virus corona.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kita tidak pernah merasakan betapa hati mereka terpukul dan menangis untuk menyelamatkan pasien-pasien yang terus datang tanpa henti. Para tenaga medis sangat tahu betul dengan apa yang dihadapi berupa lawan yang berukuran mikro dan tak terlihat secara langsung. Perhatian kepada para tenaga medis terus mengalir seiring pandemi Covid-19 di berbagai dunia karena mereka dianggap sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien yang terinfeksi Covid-19. Penularan virus yang begitu cepat menyebar membuat para tenaga medis rentan tertular virus ini dan mereka harus berhati-hati ketika ada kontak dengan pasien positif Covid-19. Semakin banyak mereka menangani pasien positif Covid-19, maka taruhannya adalah nyawa. Sedikit demi sedikit para tenaga medis berguguran di tengah medan perang melawan virus corona demi mengharumkan tanah air tercinta. Untuk itu para tenaga medis memilih tidak pulang ke rumah agar keluarga tercinta tetap aman karena jika pulang ke rumah akan berisiko membawa virus dan menulari penghuni rumah.
ADVERTISEMENT
Kita belum bisa memprediksi kapan pandemi ini berakhir karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut keputusan sepenuhnya. Selama pandemi terus berlangsung, perjuangan para tenaga medis tetap dilanjutkan sehingga semakin lama mereka bisa bertemu orang-orang tersayang secara langsung. Mulai dari pagi hingga malam sampai kembali pagi, para tenaga medis tanpa hentinya melayani pasien Covid-19. Tiada rasa kekhawatiran bagi mereka karena rasa khawatir dan wajah ketakutan mereka tak pernah diperlihatkan dibalik masker. Para tenaga medis melayani pasien Covid-19 dengan sabar dan senyuman yang tulus. Hal tersebut menjadi tugas utama untuk mereka menangani pasien Covid-19.
Penulis :
Muhammad Ghozali
Mahasiswa Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang