Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Hati-Hati Kalau Ketiduran Waktu Nonton The Curse!
5 Mei 2017 13:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Muhammad Habibie Ibnu Halim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dari banyak genre film yang ada, horor selalu mendapatkan tempat yang istimewa buat saya. Setiap kali ada film horor tayang, baik Indonesia maupun impor, saya tak pernah melewatkannya. Selalu ada saja teman yang berhasil saya rayu untuk menemani nonton, meski seringkali harus melewati proses negosiasi yang alot. Jadi begitu tahu film terbaru dari sutradara Muhammad Yusuf, The Curse, sudah tayang, langsung saja saya membujuk-rayu semua contact list di handphone *lebay. Mungkin karena sudah banyak yang kapok, akhirnya tersisa satu nama yang tampaknya punya prospek cerah: Vincent! Dia moviegoer juga sih, tapi ketika dihubungi, katanya lagi capek banget karena abis sibuk di kantor. Setelah mengeluarkan semua jurus bujuk-rayu, termasuk menyampaikan daya tarik filmnya, track record M. Yusuf, sampai tawaran traktir, akhirnya ia mengiyakan juga.
ADVERTISEMENT
Kami memutuskan untuk nonton The Curse salah satu bioskop di Jakarta Selatan. Ternyata lumayan rame. Lebih dari separuh kapasitas studio terisi penuh. Saya pun begitu bersemangat untuk menikmati suguhan horor seperti apa lagi setelah dibikin merinding oleh sosok Mbok Tun di Angker dan Sumiyati di Misterius. Apalagi kali ini dibintangi Prisia Nasution dan Shareefa Daanish yang reputasinya sudah tak perlu diragukan lagi, selain Lia Waode yang sudah menjadi semacam muse buat M. Yusuf.
Benar saja, sejak awal penampakan demi penampakan dihadirkan untuk mengagetkan, membuat bulu kuduk saya berdiri, dan penasaran dengan rahasia apa di balik penampakan yang bertubi-tubi tersebut. Mulai penampakan yang sebenarnya hanya memperlihatkan telinga dengan bunga-bunga yang menjuntai ke bawah hingga Shareefa Daanish yang lari-lari dengan lighting yang makin mempertegas wajah seram-nya. Masih ditambah lagi panorama Melbourne yang memanjakan mata. Selama satu setengah jam saya berkali-kali dibuat deg-degan, spontan teriak, dan penasaran dengan misteri yang disuguhkan.
ADVERTISEMENT
Sementara saya heboh sendiri, saya sampai-sampai lupa kalau nonton bareng Vincent yang duduk persis di sebelah saya. Begitu film berakhir, barulah saya menengok ke arahnya. Yaelah, ternyata dia molor dengan pulasnya. Nggak tau deh sejak kapan dia sudah teralihkan ke ‘alam’-nya sendiri. Sebelum membangunkan, selfie dulu ah!
“Cent, cent! Bangun! Udah kelar tuh filmnya. Dari adegan apa lo tidur?”
Dia pun terbangun dengan sedikit kebingungan.
“Hah? Gue ketiduran? Sejak kapan?” tanya dia bingung.
“Ya nggak tau. Kan lo yang tidur,” sahut saya.
“Perasaan gue nggak tidur deh. Gue nonton kok sampai abis,” kilahnya lagi.
“Lah ini buktinya apa? Lo molor dengan pules gitu. Ya udah deh yuk ah! Udah pada beres-beres tuh petugasnya. Kita yang terakhir keluar nih. Udah jam segini juga, serem ah.”
ADVERTISEMENT
“Yaelah. Lo yang ngajak nonton horor, lo sendiri penakut,” sewotnya.
Ketika perjalanan pulang pun kami berdua masih sama-sama penasaran dengan kejadian barusan.
“Lo yakin tadi nggak ketiduran?” tanya saya meyakinkan.
“Iya. Gue paham kok jalan cerita tadi. Malah gue sempat teriak berkali-kali. Masa lo ga denger sih?” dia pun makin penasaran.
“Nggak. Mungkin karena gue udah heboh sendiri kali ya?” jawab saya berusaha tenang.
“Kalau lo nonton, lo suka penampakan yang mana tadi?” saya mencoba men-tes-nya.
“Penampakan-penampakannya berhasil buat gue kok. Terus pas Prisia dan Shareefa catfight juga seru tuh tadi,” dia masih menjawab dengan tenang.
“Oh iya, gue juga suka tuh adegan catfight-nya. Kick-ass banget ya Prisia bisa membantai Shareefa sampai sesadis kayak gitu.”
ADVERTISEMENT
“Ngaco lo. Orang Prisia nggak jadi ngebunuh Shareefa gitu,” jawab Vincent santai.
Perasaan nggak enak mulai menyerang benak saya.
“Lo serius tadi nggak tidur sama sekali?” tanya saya meyakinkan sekali lagi.
“Iyalah. Buktinya gue paham semua kan detail filmnya?” kilahnya.
Saya terdiam sejenak, masih mencoba berpikir, mencerna kejadian-kejadian barusan dan mencari penjelasan yang masuk akal.
“Lo ada bukti nggak kalau gue tadi tidur?” tantang Vincent.
Oh iya, saya baru ingat. Kan tadi sempat selfie sebelum membangunkan dia.
“Nih, di handphone. Gue sempat selfie sama lo sebelum bangunin lo,” saya menyodorkan handphone ke arahnya. Foto yang saya maksud saya unggah di artikel ini.
Perlahan ia memungut handphone tersebut dan memperhatikan dengan seksama. Bahkan ia berkali-kali mem-pinch layar untuk men-zoom gambar dan mendekatkan kedua matanya ke layar handphone.
ADVERTISEMENT
“Terus yang tadi gue alamin apaan dong?” suaranya mulai terdengar parau.
Jujur, saya nggak tau harus menjawab apa. Beberapa detik kemudian baru saya memutuskan untuk berkata-kata.
“Ya udah lah. Yang penting kan sekarang udah nggak ada apa-apa. Lo juga nggak rugi udah gue bayarin nonton kan?”
Setelah sampai di rumah masing-masing, pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang terjadi barusan terus menghantui pikiran saya. Pun juga saya yakin Vincent memikirkan hal yang sama. Ternyata benar. Pas lewat tengah malam, dia mengirimkan message lewat WhatsApp.
“Bib, gue masih kepikiran kejadian tadi nih. Kok bisa ya? Nggak bisa tidur nih gue. Gara-gara lo ini semua!” begitu isi message-nya.
Saya memutuskan untuk tidak membalas apa-apa. Alasannya, ya karena saya sendiri masih bingung dengan kejadian tadi. Apa yang harus saya balas?
ADVERTISEMENT
Hari telah terlewati. Semoga saja kejadian semalam sudah mulai bisa dilupakan oleh Vincent. Kalau buat saya pribadi sih, kok rasanya agak susah untuk melupakan kejadian seganjil itu. Buat kalian semua juga nih, coba deh nonton The Curse. Serem dan bikin penasaran. Oh iya, jangan sampai ketiduran ya kalau lagi nonton film horor. Jangan-jangan filmnya tetap ‘terputar’ di dalam mimpi ketika ketiduran. Buat Vincent, jangan kapok-kapok ya kalau saya ajak nonton film horor lagi. Apalagi kalau nantinya bisa liburan ke Australia gratis dari Kuis Kumparan. Hehehe…