Konten dari Pengguna

Barter di Atas Perahu Pasar Terapung Banjarmasin

Muhammad Haikal Adz Dzaky Aisy
Seorang mahasiswa di Politeknik Negeri Jakarta yang mengambil program studi Penerbitan (Jurnalistik). Minat saya terfokus pada bidang komunikasi, penulisan, dan desain grafis.
15 Juli 2023 9:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Haikal Adz Dzaky Aisy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana pasar terapung Banjarmasin. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pasar terapung Banjarmasin. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pasar Terapung Banjarmasin menjadi ikon yang memperkenalkan kekayaan Indonesia dalam berbagai acara. Kamu akan terpesona dengan pesona pasar ini yang telah ada sejak abad ke-14 dan terus berkembang seiring dengan perkembangan Kerajaan Banjar. Lantas apa yang membuat pasar ini begitu istimewa dan menarik perhatian?
ADVERTISEMENT
Saat kamu mengunjungi Pasar Terapung Banjarmasin, kamu akan merasakan sensasi unik dengan melihat perahu-perahu kayu yang berdesakan dan bergerak mengikuti gelombang sungai. Para penjual dan pembeli melakukan transaksi jual-beli di atas perahu kayu tradisional yang disebut jukung.
Pasar ini berlokasi di persimpangan Sungai Kuin dan Sungai Barito, menjadikannya sebuah pengalaman berbelanja yang berbeda dari pasar pada umumnya. Pasar Terapung Banjarmasin memiliki jadwal aktivitas yang dimulai sekitar pukul 04.00 subuh hingga pukul 09.00 pagi atau saat matahari sudah naik.
Salah satu hal yang menarik adalah adanya praktik barter antara para pedagang yang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk. Dalam sistem barter ini, barang yang ditukar tidak selalu memiliki nilai yang sama, tetapi transaksi barter tetap terjadi jika ada saling kebutuhan antara pedagang.
ADVERTISEMENT
Suasana pasar terapung ini juga diwarnai oleh keberadaan penjual-penjual yang mayoritas adalah ibu-ibu yang memakai bedak dingin dan topi lebar yang disebut tanggui.
Keberadaan mereka menambah daya tarik dan keunikan dalam pengalaman berbelanja di pasar ini. Kamu akan terkesan dengan keterlibatan ibu-ibu sebagai penjual yang menghadirkan sentuhan kelembutan dan kehangatan dalam setiap transaksi.
Pedagang pasar terapung menawarkan dagangannya dari atas perahu (jukung) saat Festival Budaya Pasar Terapung di Sungai Martapura, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (15/8/2022). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Meskipun berada di atas perahu, barang-barang yang dijual di Pasar Terapung Banjarmasin tidak jauh berbeda dengan pasar pada umumnya. Kamu bisa menemukan berbagai hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan juga kerajinan tangan yang khas.
Pasar Terapung juga telah dijadikan sebagai aset negara oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1980, menandakan pentingnya pasar ini sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga turut berperan aktif dalam mempromosikan keunikan Pasar Terapung Banjarmasin dengan mengadakan Festival Budaya Pasar Terapung yang dijadikan sebagai agenda Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan.
Festival tersebut sukses menarik perhatian wisatawan untuk datang dan merasakan langsung pesona pasar ini. Kamu akan memperoleh kesempatan unik untuk mengeksplorasi budaya Nusantara dan merasakan kehidupan sehari-hari pedagang sungai.
Dengan mengunjungi Pasar Terapung Banjarmasin, kamu akan menelusuri pesona budaya Nusantara dan merasakan kehidupan sehari-hari pedagang sungai secara langsung.
Kamu dapat melihat perdagangan yang berbeda dari kebanyakan pasar, serta menyaksikan keindahan alam sungai yang menjadi latar belakang pasar ini. Pasar Terapung Banjarmasin adalah tempat yang tepat untuk menikmati keberagaman budaya dan menikmati keindahan alam Kalimantan Selatan di tepian sungai.
ADVERTISEMENT