Konten dari Pengguna

Memahami Perbatasan Pakistan: Dilema Antara Konflik, Strategi, dan Geopolitik

Husen Muhammad
Mahasiswa Hubungan Internasional 2022 Universitas Tanjungpura, Pontianak Memiliki ketertarikan dengan isu - isu dalam Hubungan Internasional. Menulis bagian dari kehidupan saya Email: [email protected] Instagram: @oohseenn
27 Maret 2025 16:27 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Husen Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peta Geografis Pakistan (Sumber: Shutterstock) https://www.shutterstock.com/id/image-photo/geographic-map-pakistan-india-nepal-bangladesh-624123605
zoom-in-whitePerbesar
Peta Geografis Pakistan (Sumber: Shutterstock) https://www.shutterstock.com/id/image-photo/geographic-map-pakistan-india-nepal-bangladesh-624123605
ADVERTISEMENT
Memahami Dinamika Perbatasan Negara dan Implikasinya dalam Hubungan Internasional
Perbatasan negara merupakan salah satu elemen fundamental dalam hubungan internasional, yang tidak hanya berfungsi sebagai batas geografis, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam aspek politik, ekonomi, dan sosial. Keberadaan perbatasan menentukan kedaulatan suatu negara, mengatur aliran manusia dan barang, serta menjadi titik strategis dalam dinamika geopolitik. Dalam konteks hubungan internasional, batas negara sering kali menjadi sumber konflik maupun peluang kerja sama antara negara-negara yang berbatasan langsung.
ADVERTISEMENT
Perbatasan tidak bersifat statis, melainkan terus mengalami perubahan seiring dengan dinamika politik dan perkembangan ekonomi global. Beberapa negara menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas wilayah perbatasannya, terutama ketika berbatasan dengan negara yang memiliki sejarah ketegangan politik atau ketidakstabilan internal. Dalam banyak kasus, perbatasan yang tidak jelas atau dipersengketakan menjadi pemicu konflik antarnegara, seperti yang terjadi dalam berbagai sengketa perbatasan di Asia, Eropa, dan Afrika.
Namun, di sisi lain, perbatasan juga membuka peluang bagi kerja sama internasional. Kawasan perbatasan dapat dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan integrasi ekonomi yang saling menguntungkan. Konsep seperti zona perdagangan bebas dan kawasan ekonomi khusus menjadi strategi yang diterapkan oleh banyak negara untuk memaksimalkan potensi ekonomi di daerah perbatasan. Perjanjian perdagangan lintas batas memungkinkan negara-negara yang berbatasan untuk meningkatkan perdagangan dan mobilitas tenaga kerja, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
ADVERTISEMENT
Tantangan di daerah perbatasan tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi dan politik, tetapi juga mencakup isu keamanan. Ancaman seperti penyelundupan, imigrasi ilegal, dan terorisme menjadi masalah yang harus dihadapi oleh banyak negara. Untuk mengatasi tantangan ini, kebijakan perbatasan yang ketat dengan dukungan teknologi canggih semakin diterapkan. Penggunaan sistem pemantauan berbasis satelit, drone, serta kecerdasan buatan dalam sistem keamanan perbatasan menjadi solusi utama dalam meningkatkan pengawasan dan stabilitas wilayah.
Salah satu negara yang memiliki kondisi geografis dan politik perbatasan yang kompleks adalah Pakistan. Terletak di kawasan strategis, Pakistan berbatasan dengan negara-negara yang memiliki pengaruh besar dalam geopolitik global, seperti India, Afghanistan, Iran, dan Tiongkok. Letak geografis ini menjadikan Pakistan sebagai pusat berbagai dinamika internasional, baik dalam bentuk kerja sama maupun ketegangan politik.
ADVERTISEMENT
Wilayah dan Perbatasan yang Tidak Biasa
Pakistan terletak di Asia Selatan dengan luas sekitar 881.913 km². Menurut laporan Worldometer tahun 2025 populasi Pakistan yaitu, 255,219,554. Jika dilihat sekilas di peta, tidak ada yang tampak mencolok. Namun, jika ditelaah lebih dalam, kondisi geografisnya serupa dengan permainan strategi di mana negara ini memiliki tantangan besar dalam mempertahankan wilayahnya. Salah satu alasan utama adalah lokasi awalnya yang berada di titik panas konflik global.
Perbatasan Pakistan sangat unik karena tidak mengikuti batas geografis alami seperti pegunungan atau sungai, melainkan ditentukan berdasarkan faktor agama. Wilayah yang mayoritas dihuni oleh Muslim menjadi bagian dari Pakistan, sementara daerah dengan mayoritas Hindu tetap berada di India. Pemisahan ini bukan terjadi secara alami, melainkan akibat dari kebijakan kolonial Inggris yang membagi anak benua India menjadi dua negara pada tahun 1947.
ADVERTISEMENT
Warisan Kolonial yang Memicu Konflik
Keputusan Inggris untuk membagi anak benua India menjadi dua negara, India dan Pakistan, dibuat tanpa mempertimbangkan batas geografis atau etnis yang ada. Akibatnya, Pakistan memiliki perbatasan yang panjang dan kompleks dengan India, dimulai dari Laut Arab hingga ke Pegunungan Himalaya di Kashmir. Sejak awal kemerdekaannya, Pakistan dan India sudah mengalami berbagai konflik, terutama terkait wilayah Kashmir.
Garis perbatasan de facto antara kedua negara ditetapkan pada tahun 1971 setelah serangkaian perang dan perjanjian. Namun, perbatasan ini tetap menimbulkan ketidakpastian, terutama terkait wilayah yang berbatasan langsung dengan Tiongkok. Pada tahun 1984, baik India maupun Pakistan menyadari bahwa terdapat celah dalam batas de facto mereka, yang membuat keduanya berusaha mengamankan lokasi strategis dengan menempatkan pasukan militer. Hingga saat ini, India masih menguasai sebagian besar wilayah tersebut, sementara Pakistan hanya memiliki sedikit daerah yang jauh dari pusat ekonomi dan populasi.
ADVERTISEMENT
Tantangan Geografis dan Strategis
Pakistan memiliki beberapa tantangan geografis yang menjadikannya lebih rentan dibanding negara lain. Salah satu tantangan terbesar adalah letaknya yang dikelilingi oleh negara-negara dengan kepentingan strategis yang berbeda. Sungai Indus, yang merupakan salah satu sungai bersejarah dalam peradaban dunia, seharusnya bisa menjadi garis pertahanan alami Pakistan. Namun, karena sungai ini mengalir di tengah-tengah wilayah negara, mempertahankannya sama saja dengan kehilangan setengah dari wilayah Pakistan.
Selain itu, Pakistan memiliki garis pantai yang sempit di Laut Arab dengan hanya segelintir pelabuhan yang berfungsi sebagai jalur perdagangan utama. Jika pelabuhan ini jatuh ke tangan musuh, maka Pakistan akan terisolasi dari jalur perdagangan global. Salah satu pelabuhan terpenting adalah Pelabuhan Karachi, yang menangani sekitar 10% dari seluruh lalu lintas kargo di dunia karena lokasinya yang dekat dengan Selat Hormuz, jalur transit bagi sekitar 25% cadangan minyak dunia.
ADVERTISEMENT
Ketegangan dengan Afghanistan dan Iran
Masalah perbatasan Pakistan tidak hanya terbatas pada India, tetapi juga melibatkan Afghanistan dan Iran. Perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan merupakan warisan kolonial Inggris yang ditandai dengan garis Durand, yang membelah wilayah etnis Pashtun. Akibatnya, banyak suku Pashtun yang terpisah antara kedua negara, menyebabkan ketegangan yang berkepanjangan. Afghanistan bahkan secara resmi tidak pernah mengakui perbatasan ini, dan sering kali mengeklaim wilayah yang dihuni oleh etnis Pashtun sebagai bagian dari negaranya.
Sementara itu, perbatasan dengan Iran juga memiliki dinamika yang rumit. Iran dan Pakistan berbagi wilayah yang dihuni oleh etnis Baluch, yang sering kali menuntut kemerdekaan. Namun, tidak seperti etnis Pashtun, Baluch tidak memiliki negara sendiri, sehingga tidak menimbulkan ancaman sebesar konflik Pakistan-Afghanistan. Meskipun kedua negara bekerja sama dalam menghadapi separatisme, hubungan mereka tetap tegang karena perbedaan mazhab Islam—Iran mayoritas Syiah, sementara Pakistan mayoritas Sunni.
ADVERTISEMENT
Hubungan dengan Tiongkok: Sekutu Terdekat?
Di tengah ketegangan dengan negara-negara tetangga lainnya, Pakistan memiliki hubungan yang lebih stabil dengan Tiongkok. Kedua negara telah lama menjalin kemitraan strategis, baik dalam bidang ekonomi maupun pertahanan. Letak geografis Pakistan yang berbatasan langsung dengan Tiongkok menjadikannya sekutu yang penting bagi Beijing dalam konteks geopolitik Asia.
Secara keseluruhan, wilayah Pakistan bukan hanya kompleks dari segi geografis, tetapi juga sangat menantang dalam hal politik dan strategi pertahanan. Dengan perbatasan yang bermasalah, hubungan yang tegang dengan beberapa negara tetangga, serta keterbatasan geografis yang membuatnya rentan terhadap blokade, Pakistan harus terus mencari cara untuk mempertahankan stabilitas dan kedaulatannya di tengah lingkungan yang penuh tekanan.
Kesimpulan
Perbatasan negara memainkan peran krusial dalam hubungan internasional, baik sebagai pemisah geografis maupun sebagai faktor penentu stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan suatu negara. Sementara perbatasan dapat menjadi sumber konflik akibat ketidakjelasan batas wilayah atau ketegangan historis, ia juga dapat menjadi peluang kerja sama melalui perdagangan lintas batas dan integrasi ekonomi. Kasus Pakistan menunjukkan kompleksitas perbatasan yang dipengaruhi oleh sejarah kolonial, kondisi geografis, serta dinamika geopolitik regional. Dengan tantangan yang melibatkan India, Afghanistan, Iran, dan Tiongkok, Pakistan menghadapi berbagai tekanan dalam menjaga stabilitas dan kedaulatannya. Oleh karena itu, pengelolaan perbatasan yang efektif dan strategi diplomasi yang cermat menjadi faktor kunci dalam menjaga keamanan dan memperkuat posisi negara dalam sistem internasional.
ADVERTISEMENT
Muhammad Husen, Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Referensi
Data Fakta. 2022. Negara Menyebalkan!! Mengapa Wilayah Pakistan Berbeda Dengan Negara Lain, from: https://youtu.be/yg0FFjhQBLE?si=XhCqpuOX239REp3W
Invoice Indonesia. 2023. Memiliki Perbatasan Negara paling berbahaya di Dunia! Inilah Negara Islam Pakistan, from: https://youtu.be/5MfR17RGu2o?si=ixdO-h1PBUpFKaPb
Mr Frestea. 2021. Kenapa Kondisi Geografia Pakistan Buruk?, from: https://youtu.be/OM5HuvkkZRY?si=QFyP3BU2lVel4zA4
Worldometer. 2025. Pakistan Population. From: https://www.worldometers.info/world-population/pakistan-population/