Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Mumifikasi Peradaban Mesir Kuno
27 April 2021 12:05 WIB
Tulisan dari Muhammad Husni Mubarok tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Orang mesir kuno mempercayai bahwa kekekalan hidup di alam baka itu tergantung pada kelangsungan hidup di bumi. Dalam buku "Mummification and Death Ritual of Ancient Egypt" dituliskan bahwa orang yang sudah mati mungkin tetap “hidup” melalui patung-patung. Sehingga pada peradaban Mesir Kuno orang-orang yang mati dikuburkan atau disimpan di dalam patung-patung, hal ini sering disebut dengan mumifikasi.
ADVERTISEMENT
Apa itu mumi? Mumi adalah mayat yang diawetkan, sehingga mumi ini tidak gampang busuk akan tetap terjaga seperti bentuk pada awalnya. Hal ini dapat terjadi karena adanya perlindungan dari dekomposisi oleh cara yang alami ataupun hasil dari pekerjaan. Hasil alami seperti hal nya mayat disimpan pada udara yang sangat dingin ataupun sangat panas dan juga hasil dari pekerjaan yaitu dengan cara pembalseman.
Mumifikasi adalah kata Persia yang berarti “lilin”. Mumifikasi dikembangkan melalui percobaan berulang-ulang, adapun mumi tertua yaitu mumi yang dikenal dengan nama mumi Putri Muda, yang dikubur sekitar 2600 tahun SM (sebelum masehi) yang terletak di dataran tinggi dekat dengan piramida (Besar Cheops) di Giza. Mumi itu digali pada tahun 1989. Mumi yang lengkap dan tertua yaitu mumi pemusik istana yang dikuburkan sekitar 2400 SM yang dikuburkan di Nefer. Mumi ini digali pada tahun 1994 dengan keadaan mumi yang utuh.
ADVERTISEMENT
Cara Dasar Memumifikasi:
Pertama, mencuci tubuh mumi setidaknya 2 kali, sesudah pengeluaran organ yang mudah rusak kecuali jantung, karena jantung adalah sebagai identitas mereka di alam baka. Pemandian yang kedua yaitu ketika akan melakukan pembungkusan atau penguburan.
Kedua, menyingkirkan beberapa organ yang terdapat di dalam tubuhnya, mulai dari otak usus, dan yang lainnya terkecuali jantungnya.
Ketiga, mengeringkan tubuh mumi. Keempat, mengurapi dengan rempah-rempah yang harum, agar mumi tersebut tidak mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
Kelima, mengubur mayat dalam garam. Membiarkan manusia yang sudah mati terkubur oleh larutan garam yang terdiri dari bahan-bahan alam ketika pada zaman Mesir Kuno, kecuali sekarang yang menggunakan alat kimia seperti sodium bikarbonat, sodium sulfat, dan sodium klorida.
ADVERTISEMENT
Terkadang juga banyak perbedaan pada pemakaian garam untuk melakukan mumifikasi. Berbeda dalam segi kualitas garamnya. Orang bangsawan tentu garamnya diambil dari bahan yang alami, yang berada di wilayah Mesir sering disebut dengan garam wadi natrun. Berbeda dengan orang jelata, yang menggunakan garam biasa saja. Sehingga memakan waktu yang lebih lama. Mengubur dengan garam biasanya dilakukan selama 70 hari sampai tersisa tulang dan kulit saja. Kelima, membentuknya dan membungkusnya untuk penguburan.
Inilah tradisi unik yang selalu dilakukan oleh orang Mesir Kuno memumifikasi orang yang sudah meninggal, dan ini adalah salah satu cara untuk memuliakan orang yang sudah mati. Mereka percaya bahwa mengawetkan orang yang sudah tidak bernyawa dapat membuat orang tersebut memiliki kehidupan yang layak di alam baka. Mumifikasi juga adalah cara orang mesir kuno untuk pengawetan mayat. Sehingga mumi tersebut dapat awet atau tidak mudah rusak meski sudah ribuan tahun.
ADVERTISEMENT
Sejarah mumi paling awal dari zaman prasejarah mungkin melakukannya ketidak sengajaan. Secara kebetulan ketika itu keadaan Mesir kering, curah hujan yang tidak dapat diukur sehingga mengawetkan mayat itu dikubur dalam lubang yang dangkal dalam pasir. Oleh karena itu pada sekitar 2600 SM, selama dinasti keempat dan kelima, orang Mesir kuno mulai memumifikasi dengan sengaja.