Pentingnya Daur Ulang, PMM UMM Kelompok 64 Sosialisasi Peduli Lingkungan

Muhammad Ichsan Rahmadani
Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2019
Konten dari Pengguna
13 April 2022 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ichsan Rahmadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi Peduli Lingkungan oleh PMM UMM Gel. 3 Kel. 64 di TK ABA 27 Pakisaji (Sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi Peduli Lingkungan oleh PMM UMM Gel. 3 Kel. 64 di TK ABA 27 Pakisaji (Sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Malang, 12 April 2022 – Proses daur ulang merupakan hal yang penting untuk diketahui. Secara garis besar sampah terbagi menjadi tiga jenis yaitu organik, anorganik, dan B3. Dalam hal ini tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Gelombang 3 Kelompok 64 yang dibimbing oleh ibu I’anatut Thoifah, M.Pd.I mengedukasi peserta didik TK ABA 27 Pakisaji terkait proses daur ulang dan pentingnya pemisahan sampah organik, anorganik, dan B3.
ADVERTISEMENT
Adanya daur ulang dapat mengurangi pencemaran pada lingkungan, mengurangi kebutuhan akan bahan baku, menghemat uang dan energi, serta banyak manfaat lainnya. Memisahkan sampah menjadi tiga macam sebagai upaya mempermudah proses daur ulang karena sampah yang jenisnya berbeda memerlukan pemrosesan yang berbeda pula. “Kalau membuang sampah diusahakan sesuai tempat sampahnya, biar petugas kebersihan tidak kesulitan membersihkan dan mendaur ulang sampah”, ucap Ichsan salah satu anggota PMM.
Peserta didik TK ABA 27 Pakisaji diminta untuk maju ke depan mengambil sampah yang sudah diletakkan oleh tim PMM UMM dan dilatih untuk membedakan kategori sampah. Anak-anak yang maju memasukkan dedaunan ke bak sampah warna hijau (organik), plastik ke bak sampah warna kuning (anorganik), dan besi kecil ke bak sampah warna merah (B3). Sebagai upaya mempermudah anak-anak dalam membedakan kategori sampah dengan baik.
ADVERTISEMENT
Peserta didik TK ABA 27 Pakisaji dilatih membedakan kategori sampah (Sumber: dokumen pribadi)
Setelah itu anak-anak diarahkan mempraktikkan membuang sampah sesuai kategorinya secara mandiri, anak-anak dihimbau untuk cuci tangan berurutan. “Alhamdulillah dengan ini anak-anak menjadi lebih sadar akan kebersihan lingkungan, TK pun menjadi lebih bersih”, ucap Dwi Winarti salah satu guru TK ABA 27 Pakisaji.
Peserta didik TK ABA 27 Pakisaji bergegas memasukkan sampah sesuai jenisnya (Sumber: dokumen pribadi)