Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mulai Sekarang Ubahlah Pandangan Kita Melihat Pengemis
4 Maret 2022 12:59 WIB
Tulisan dari Muhammad Ifan Fadillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah kita termasuk dari orang-orang yang tidak suka bahkan marah ketika ada pengemis di pinggir jalan meminta uang kecil yang kita miliki, ataupun pengemis yang datang ke rumah mengharapkan pemberiaan uang atau makanan? Dengan alasan seperti "Yah kan dia harusnya berusaha, tidak meminta-meminta saja" atau " Dasar tahunya hanya meminta saja, malas untuk bekerja", dsb.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini akan coba menjelaskan bahwa sikap kita terkadang keliru dalam melihat pengemis. Haltu karena sebenarnya realitas pengemis tidak sesederhana seperti beberapa contoh kalimat saya sebutkan tadi. Singkatnya, kita harus melihat fakta adanya pengemis sebagai efek atau akibat dari sistem struktural yang menindas kita saat ini.
Mengapa Ada Pengemis?
Pengemis hadir di dunia ini sebenarnya bukan hanya karena faktor individual si pengemis yang malas untuk bekerja, tetapi berkaitan erat dengan sistem ekonomi-politik yang dijunjung tinggi negara kita saat ini. Kalau kita tinjau secara mendalam dan struktural, pengemis hadir karena kurangnya lapangan pekerjaan yang bisa menampung tenaga kerja yang sangat banyak.
Lapangan pekerjaan yang hadir mengharuskan para pencari kerja mempunyai keterampilan dan keahlian (seperti lulusan SMA atau S1, atau bahkan keahlian seperti mengoperasionalkan aplikasi Word dan Excel) masalahnya keterampilan dan gelar itu bisa dimiliki ketika kita bisa mengakses pendidikan. Justru di sini letak masalahnya, biaya pendidikan saat ini semakin tahun semakin meningkat (search saja di google jika tidak percaya).
ADVERTISEMENT
Berangkat dari itulah sedikitnya lapangan pekerjaan dan tidak mempunyai gelar pendidikan atau keterampilan adalah sebab-sebab struktural hadirnya pengemis, bukan hanya karena soal individual, malasnya si pengemis untuk bekerja. Tulisan singkat ini mencoba menyadarkan kita bahwa kemiskinan, hadirnya pengemis, penggangguran, ketimpangan pendapatan dsb, dihadirkan oleh satu sistem ekonomi politik yang menindas masyarakat dengan tujuan hanya satu bagaimana orang kaya terus semakin kaya dan orang miskin akan semakin menjadi miskin.
Pelajaran Dari Marx
Ada satu kutipan sangat baik dari Marx, dalam buku yang berjudul "Sosialisme Sekarang Juga" yang ditulis Michael Lebowitz. Marx menjelaskan bahwa "Masyarakat seperti apakah yang kita tinggali saat ini ketika kamu memberitahu saya bahwa kamu membutuhkan sesuatu yang saya mampu penuhi, tindakanmu tersebut dianggap sebagai tindakann yang meminta-minta dan sebagai tindakan yang memalukan. dan karena itu menimbulkan perasaan malu, dan terhina" Marx melanjutkan bahwa alih-alih mengafirmasi kesanggupan aktivitasku untuk membantu manusia lain, kebutuhan-kebutuhan orang lain adalah sumber kekuatan bagiku.
ADVERTISEMENT
Pelajaran yang didapatkan dari Marx, kita harus melihat manusia lain sebagai kerabat di mana kita bersuka cita ketika bisa membantu orang lain, bahkan kebutuhan orang lain adalah sumber kekuatan bagi kita, bukannya malah menyalahkan pengemis karena kesalahan-kesalahan yang bukan datang dari dia, tetapi karena sistem yang menindas saat ini!